Marjun Berharap Pendidik PAUD Bergelar Sarjana

Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TERIMA SIMBOLIS -Kabid PLS Dinas PPO Matim, Benediktus Marjun, S.Pd (kiri), sedang menerima bantuan APE Paud dari KDPDT, Jumat (19/8/2016).

POS KUPANG.COM, BORONG - Empat belas lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) di Kabupaten Manggarai Timur (Matim) mendapat bantuan alat permainan edukatif (APE) dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (KDPDT) RI.

Kepala Dinas (Kadis) PPO Kabupaten Matim, Frederika Soch, melalui Kabid Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Dinas PPO Matim, Benediktus Marjun, ditemui di kediamannya, Jumat (19/8/2016), menjelaskan, bantuan APE dari Kementerian KDPDT RI berupa APE Indoor dan APE Outdoor.

APE Indoor berupa sentra balok, sentra transportasi, sentra agama, sentra persiapan berhitung, aneka sentra berhitung, sentra persiapan membaca dan menulis, bahan ajar penunjang konsentrasi, sentra olahraga dan kesehatan jasmani.

Sementara APE Outdoor berupa peralatan prosotan, jembatan goyang, papan titian, bola dunia, ayunan, gawang futzal, gitar. Selain itu, juga bantuan ratusan buku bacaan anak dan buku pegangan pendidik PAUD untuk setiap sekolah.

"Pendistribusian pertama untuk lima lembaga PAUD, yakni PAUD St. Philipus, PAUD Anak Ceria, PAUD Sayang Anak Mesi, PAUD PKK Kasih Bunda, PAUD Nurul Ismani, prioritas PAUD pedasaan. Bantuan ini diberikan kepada PAUD yang berada di pedesaan," kata Marjun.

Marjun mengatakan, bantuan peralatan APE bagi PAUD berasal dari DIPA Kementerian KDPDT. Pemkab Matim melalui Dinas PPO Matim mengucapkan terima kasih kepada Dirjen Pembangunan Kawasan Pedesaan dan Direktur Pembangunan Sarana dan Prasarana dan Prasarana Kawasan Pedesaan dari Kementerian KPDDT. Sebab, pihak kementerian telah memberikan bantuan peralatan tersebut.

Marjun mengharapkan kepada para pendidik PAUD yang belum bergelar sarjana agar segera kuliah di PG PAUD. Sebab, bantuan sarana dan prasarana ke lembaga PAUD terus mengalir sehingga membutuhkan guru yang memiliki pendidikan minimal di PG PAUD. Pemerintah daerah juga akan memberikan gaji dari dana bosda tetapi harus bergelar sarjana. (rob)

Berita Terkini