Menelisik Jembatan Liiliba Kupang

Dilarang Bunuh Diri dan Buang Sampah di Sini

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JEMBATAN LILIBA -- Tulisan Larangan membuang sampah yang ada di ujung Jembatan Liliba di Jalan Piet A Tallo, Kota Kupang. Gambar diambil hari Sabtu (8/8/2015).

Laporan wartawan Pos-Kupang.com, Metil Dhiu & Novemy Leo

POS-KUPANG.COM, KUPANG --- Ketua RT 15/RW 15 Kelurahan Liliba, Anis Sabon, mengaku tidak mengalami peristiwa aneh selama 20-an tahun tinggal di dekat jembatan itu.

"Banyak orang cerita aneh-aneh, tapi saya tidak percaya. Kalau cerita tentang orang sering bunuh diri, ya. Jembatan Liliba ini terima orang buang diri, juga terima orang buang sampah," kata Sabon.

Menurut dia, kasus bunuh diri di jembatan itu terjadi sejak tahun 2000. Dari sejumlah kasus bunuh diri di jembatan itu ada kasus bunuh diri yang korbannya tidak mati. Yakni seorang remaja dari Oesapa yang kesal karena ayahnya tidak membelikan sepeda motor yang diinginkannya.

"Anak itu lalu nekat melompat dari Jembatan Liliba, tapi hanya mengalami luka-luka dan tidak mati karena tersangkut di pohon," ungkap Sabon.

Ada juga beberapa kasus bunuh diri yang gagal dilakukan karena masyarakat langsung menggagalkan aksi itu. Seperti seorang perempuan warga Oebobo yang bermasalah dengan suaminya.

Juga seorang pria yang tidak jadi melompat karena keburu ketahuan oleh warga sekitarnya. "Saat hendak melompat, wanita itu langsung ditangkap oleh masyarakat sehingga tidak jadi bunuh diri," kata Sabon.

Maraknya kasus bunuh diri di jembatan itu membuat masyaraat khususnya yang menetap di dekat jembatan prihatin dan melakukan berbagai upaya untuk meminimalisirnya.

Antara lain, 'rajin' mengamati orang-orang yang melewati jembatan itu. Bertindak cepat ketika ada orang menunjukkan gelagat naik ke atas besi pagar jembatan itu. Ada lagi cara unik yang dilakukan oleh lembaga pendidikan salah satu universitas di Kota Kupang, yakni memasang banner diujung jembatan dengan tulisan ayat alkitab yang berisi seruan untuk menghargai kehidupan yang diberikan oleh Tuhan.

Bahkan awal tahun lalu pernah ada papan kartun dengan tulisan hitam yang dipasang di ujung jembatan bertuliskan: "DILARANG!! BUNUH DIRI DI TEMPAT INI DAN DI TEMPAT LAIN." Namun kini papan dan banner itu tidak ada lagi. Dan diganti dengan papan kartun dengan tulisan hitam bertuliskan; PERHATIAN DILARANG MEMBUANG SAMPAH DI BAWAH JEMBATAN KARENA ADA PENGERJAAN JEMBATAN LILIBA.

"Pemerintah harus kasih tinggi lagi pagar besi di jembatan itu supaya kalau ada yang mau bunuh diri, dia naiknya susah karena tinggi dan masyarakat bisa langusng toong orang itu," saran Sabon.

Hal yang sama dikatakan Harik bahwa harus ada penghalang yang dibuat tinggi disamping kiri kanan jembatan itu sehingga menyulitkan orang untuk naik dan melompat dari sana.

Berita Terkini