Stikes Nusantara Go Internasional

Saya Seperti Bermimpi

Datang dari tanah kelahirannya di SoE, Nova Otu, tak menyangka akan berangkat ke Australia. Gratis pula!

Penulis: Sipri Seko | Editor: omdsmy_novemy_leo
DOKUMENTASI STIKES NUSANTARA
DI PHONIX -- Dari kanan, Rudizon Doko Patty, Leni Saingo, Ayu Syaharia dan Nova Otu saat bersama petinggi Phoenix Academy di Perth-Australia. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG --- Datang dari tanah kelahirannya di SoE, Nova Otu, tak menyangka akan berangkat ke Australia. Gratis pula! Semula, cita-citanya hanya ingin belajar ilmu kesehatan di SMK Kesehatan Nusantara dan melanjutkan ke Stikes Nusantara.

Kini, Nova tak hanya sekadar belajar ilmu keperawatan, tapi dia sudah memiliki kemampuan lain. Apa motivasi awal Nova memilih lembaga ini? "Sudah terakreditasi. Memiliki fasilitas yang lebih lengkap. Dan banyak kegiatan ekstra yang bagus. Itu yang kami dengar di SoE, sehingga bersama teman-teman lain, memilih lembaga ini untuk menimba ilmu," ujar Nova.

Perasaan Nova sama seperti yang dialami Ayu Syaharia. Siswa kelas 2 jurusan keperawatan SMK Kesehatan Nusantara ini terpilih bersama Nova untuk menimba ilmu di Phoenix Academy, Perth City. Keduanya terpilih dari seleksi yang dilakukan tim dari Perth-Australia akhir tahun lalu untuk mengikuti program pendidikan di negara tersebut.

"Saya seperti bermimpi ketika terpilih mewakili SMK Nusantara ke Perth. Ini sesuatu yang luar biasa. Hanya dengan bisa berbahasa Inggris, saya sudah bisa ke Australia dengan gratis," kata Ayu.

Berbekal beberapa agenda kerja yang mesti dilakukan di Perth-Australia, Ketua Stikes Nusantara, Kupang, Rudizon Doko Patty didampingi Sekretaris, Lenny Saingo, Ayu dan Nova bertolak ke Australia, 21 Februari 2015. Agenda pertama yang dilaksanakan di Perth-Australia yakni pada Minggu (22/2/2015).

Ayu dan Nova diantar ke orangtua asuh masing-masing selama mengikuti pendidikan di Phoenix Academy, Perth City. Nova diantar ke homestay milik Mrs. Julie Sutton, sementara Ayu tinggal di homestay milik Mrs. Judi dan Mr. Peter Rowan.

"Kami diterima sangat baik sehingga langsung merasa betah walaupun baru pertama tiba di negara orang. Mereka menyambut kami sama seperti keluarga sendiri," ujar Ayu dan Nova.

Kepada keluarga yang menampung Nova dan Ayu, Rudizon Doko Patty menyampaikan ucapan terima kasih, memberikan souvenir dan selendang sebagai kenang-kenangan.

"Kegiatan ini sebenarnya hanya sebuah study tour. Siswa dan mahasiswa yang dikirim, melihat apa yang dilakukan orang-orang di Perth, kemudian mempelajarinya. Selain itu, juga untuk memperdalam kemampuan berbahasa Inggris mereka. Biasanya, untuk belajar di Phoenix Academy, minimal enam bulan. Namun karena kami sifatnya hanya study tour maka hanya ikut sepuluh hari," kata Rudizon.

Dikisahkan Nova dan Ayu, hari itu juga keduanya langsung diantar ke Phoenix Academy, Perth City Campus menggunakan kendaraan umum. "Kami dilatih agar keeosokan harinya bisa sendiri ke kampus. Dan ternyata kami langsung bisa karena selain jaraknya tidak terlalu jauh, juga karena angkutan umumnya tepat waktu dan sangat tertib," kata Nova.

Mengenai komunikasi, keduanya mengaku tidak mengalami kesulitan karena sudah memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik. "Kalau komunikasi tidak masalah. Cuma suasana baru sehingga kita butuh penyesuaian. Apalagi waktu itu Pak Rudy dan Ibu Lenny hanya antar dan langsung pulang. Namun, kami sudah bertekad harus bisa sehingga kita semua bisa diatasi," kata Nova.

Nova dan Ayu berhasil mewujudkan mimpinya memperdalam kemampuan Bahasa Inggris di Phoenix Academy, Perth City Campus. Senin (23/2/2015), keduanya memulai dengan orientasi dan tes kemampuan. Ayu ditempatkan di kelas enam sementara Nova di kelas tujuh.

"Satu kelas, kami ada 16 orang. Semuanya dari luar Australia tapi terbanyak dari Asia," kata Nova.

Tak ada yang menghambat Nova dan Ayu saat belajar. Keduanya melalui hari-hari bersama rekan dari negara lain belajar Bahasa Inggris. Nova dan Ayu kini memiliki kemampuan speaking, listening dan grammar yang makin baik.

Lalu, apa yang akan dilakukan Nova dan Ayu dengan kemampuan yang dimilikinya ini? Apa sumbangan keduanya kepada Stikes dan SMK Nusantara yang sudah mengirim mereka belajar di Australia? Ada gebrakan baru yang dibuat Rudizon Doko Patty, menjalin kerja sama dengan berbagai pihak di Perth-Australia. Ikuti kisahnya dalam tulisan berikutnya. (bersambung)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved