Calon Presiden 2014
Prabowo Tidak Lengkap Tanpa Istri
Prabowo memiliki satu kekurangan yakni tidak memiliki pendamping alias istri.
POS KUPANG.COM, SAMARINDA--Bakal Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto hampir memiliki seluruh syarat untuk menjadi pemimpin bangsa. Hal ini diungkapkan Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin di acara Tanwir Muhammadiyah yang dihelat di Hotel Mesra, Samarinda, Sabtu (24/5/2014).
Namun sayang, kata Din, Prabowo memiliki satu kekurangan yakni tidak memiliki pendamping alias istri. "Tidak lengkap rasanya kalau belum punya Ibu Negara. Kan tidak bagus kalau berfoto di depan Istana, kalau tidak didampingi first lady. Tapi kata beliau (Prabowo) segera (punya istri)," ujar Din sambil bercanda.
Dalam pidatonya dihadapan warga Muhammadiyah, Prabowo terus mengumandangkan kemandirian bangsa. Menurut Prabowo Indonesia harus lepas dari ketergantungan dan intervensi negara asing. "Kita bekerja memakmurkan rakyat kita, bukan untuk negara asing," tegas Prabowo
Prabowo menyebut, banyak pihak asing yang tidak senang dengan kemajuan Indonesia.
"Dulu Pak Harto (Soeharto) ingin membangun pabrik pupuk. Tapi pihak asing menyarankan agar Indonesia cukup mengimpor pupuk karena lebih efisien. Nah ini bentuk ketidak sukaan asing kalau Indonesia ingin mandiri," beber Prabowo.
Indonesia saat ini, kata Prabowo, tidak menjadi bangsa yang produktif. Nyaris semua kebutuhan hidup didatangkan dari luar negeri. "Tidak usah bicara mobil, tidak usah bicara smartphone apalagi pesawat. Garam dan ikan saja kita masih impor. Padahal kita ini negara maritim dengan sumber daya laut yang luar biasa," katanya lagi.
Prabowo juga menyinggung kebocoran pendapatan negara yang bersumber dari banyak faktor. Prabowo mengungkapkan, hampir dua pertiga kekayaan Indonesia mengalir ke luar negeri.
"Sekitar Rp 500 triliun kebocoran dari APBN, dan Rp 360 triliun pajak, dan sisanya lain-lain. Ini yang tidak boleh lagi kita biarkan," tegasnya.
Tantangan Indonesia ke depan, lanjut Prabowo, yakni kian menipisnya energi, kemudian ledakan jumlah penduduk, hingga pemerintahan yang masih korup. "Terakhir struktur perekonomian Kaltim yang tidak seimbang. Tidak perlu menyalahkan siapa-siapa. Tapi kita harus mencari solusi bersama untuk masalah ini," pungkas Prabowo. (rad)