Tim Evaluasi Anggur Merah Dibiayai Rp 400 Juta

Editor: Alfred Dama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

POS KUPANG.COM, KUPANG -- Tim evaluasi program desa mandiri anggur merah (DeMAM) tahun 2011 yang terdiri dari akademisi telah menandatangani kontrak dengan Bappeda Propinsi NTT.

Dengan penandatanganan kontrak ini, tim ini akan segera turun ke lapangan untuk melakukan tugasnya mengevaluasi program unggulan pemerintah propinsi pimpinan duet Fren (Frans Lebu Raya-Esthon Feonay) ini.

Kepala Lembaga Penelitian (Lemlit) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Prof. Mien Ratu Oedjoe yang dihubungi Pos Kupang melalui telepon selulernya (ponsel), Senin (27/8/2012) mengatakan, dengan ditandatangani kontrak itu maka tim evaluasi yang dipimpinnya akan segera turun setelah kegiatan dies natalis Undana.

"Iya benar. Kami sudah tandatangan kontrak tapi uangnya belum cair. setelah pencairan dana, kami sudah bisa turun.
Besok kami sudah mulai coaching untuk persiapan. kita dikasih waktu empat bulan sampai november 2012," katanya.

Tentang biaya kegiatan, Ratu Oedjoe mengatakan, telah tercantum dalam kontrak sebesar Rp 400 juta. "Itulah pengorbanan anak daerah untuk daerah. Kepada anak-anak di pusat studi saya sampaikan bahwa sangat menyadari tapi ini pengabdian kita untuk daerah dan mereka menerimanya," katanya.


Ditanya berapa personil yang akan turun ke lapangan, Ratu Oedjoe mengatakan timnya akan turun ke 21 kabupaten dan kota se NTT dan setiap kabupatennya dihandle dua orang untuk dua desa.

"Setiap kabupaten/kota kita ambil dua desa. Hasil evaluasinya, ditargetkan pada bulan oktober sudah disampaikan. Tetapi kontrak kami sampai november. kami harus forsir karena kami tidak ingin laporannya disampaikan setelah ada peristiwa- peristiwa politik yang bisa mengaburkan. ini murni penelitian dan memberikan informasi-informasi yang baik jangan sampai terkontaminasi dengan peristiwa politik atau intervensi politik apapun tapi sesuai kaidah ilmiah," tegasnya.  

Menurutnya, tim ini belum bisa melakukan evaluasi terhadap hasil program ini karena program iini sedang berjalan. "Ini belum bisa evaluasi hasil tapi yang kita evaluasi adalah evaluasi input dan proses," katanya. (roy)

Berita Terkini