Wisata NTT

Wisata NTT,  7 Tempat Indah di Pulau Sumba, Destinasi  yang Wajib Dikunjungi 

Keindahan alam Suma meliputi  pantai , padang savana , jalan terindah serta budaya dan peninggalan budaya

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
Sumbabaratdaya.com
Para turis mengunjungi pantai Mananga Aba, Kabupaten Sumba Barat Daya. 

Lokasi pantai itu juga dekat dengan Bandara Tambolaka, yang bisa ditempuh dengan waktu 20 menit, menggunakan kendaraan roda empat. 

3. Pantai Marosi

 

Pantai Marosi yang indah di Kabupaten Sumba Barat
Pantai Marosi yang indah di Kabupaten Sumba Barat (Net Exploresumba)


Pantai Marosi, berada di Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat atau bertetangga dengan Kabupaten Sumba Barat Daya. 

Pantai ini terletak sekitar 32 kilometer dari Kota Waikabubak, ibu kota Kabupaten Sumba Barat. Kondisi jalan menuju pantai ini tidak terlalu mulus, karena beberapa titik masih rusak berat. 

Namun, pantai ini memiliki air sejernih kristal, sehingga lelah saat perjalanan selama lebih dari satu jam bisa terbayar lunas. 

Selain air yang jernih, hamparan pasir putih yang lembut ketika masuk ke sela-sela jari kaki. Batu karang besar yang menjorok ke laut memberikan keunikan sendiri. 

Baca juga: Wisata NTT,  6 Destinasi Indah di Sabu Raijua, Surga Tersembunyi Pingir Samudra Hindia

Ditambah dengan bebatuan yang seakan tersangkut di tengah pasir yang membuat destinasi ini memiliki ciri khas tersendiri. 

Mainnya Pantai ini juga dikelilingi oleh savana dan pepohonan kelapa yang tumbuh menjulang.   

4. Kampung Adat Waru Wora

Kampung Adat Waru Wora di Kabupaten Sumba Barat, NTT
Kampung Adat Waru Wora di Kabupaten Sumba Barat, NTT ((KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE))

 
Tak jauh dari Pantai Marosi, terdapat sebuah kampung adat yang masih terjaga keasliannya. 

Namanya Kampung Adat Waru Wora, yang terletak di Desa Patijala Bawa, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat. 

Di kampung adat itu berdiri 35 rumah adat yang dihuni oleh 102 kepala keluarga. Rumah adat itu berbentuk rumah panggung dengan atap yang menjulang seperti menara. 

Warga setempat menyebutnya sebagai Uma Bokulu atau rumah besar. Sebelum memasuki kampung adat itu, terdapat sejumlah kuburan batu berukuran besar, yang berada di sebelah kiri. 

Rumah adat itu terdiri dari tiga bagian yakni bagian atas untuk menyimpan bahan makanan, tengah untuk penghuni rumah dan bawah diperuntukan bagi ternak. 

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved