Wisata NTT

Wisata NTT,  Ini 3 Fakta Tentang Tradisi Berburu Paus di Lembata 

Menyaksikan aksi nelayan Lamalera beburu ikan paus memberi  kesan tersdiri saat liburan ke Lembata

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
(DOK INDONESIA.TRAVEL)
Desa Lamalera, masuk dalam agenda petualangan karena di sinilah atraksi berburu paus secara tradisional masih tetap dipertahankan. 

Selain paus biru, paus yang sedang hamil untuk jenis apapun, tidak diperbolehkan diburu baik secara adat, ataupun peraturan lingkungan hidup. 

"Paus yang lagi hamil enggak diburu, mereka udah tahu, bisa membedakan," ujar Mayan. Baca juga: Curhat Pengguna Soal Servis Wuling Binguo EV 

3. Hasil tangkapan menjadi syukuran masyarakat 

"Pada dasarnya di wilayah itu dari aspek pertanian enggak bisa (diandalkan). Mereka berharap satu-satunya pada laut. 

Ikan paus yang mereka buru merupakan pemberian dari tuhan bagi manusial," jelas Mayan. Oleh karena itu, sesampainya paus di daratan, mereka membagi-bagikan dagingnya kepada semua yang berada di kapal, sesuai beratnya pekerjaan. 

"Lepas dari itu mereka bagi ke untuk janda-janda dan yatim piatu. Nanti akan dibarterkan ke pasar-pasar barter, untuk jadi kebutuhan pokok," jelas Mayan. Sepintas mirip dengan tradisi berkurban umat muslim di Idul Adha. 

Baca juga: Wisata NTT, Pink Beach yang Mempesona di Pulau Komodo, Pantai Terindah di Dunia 2025 

Meski migrasi paus melewati banyak perairan di Indonesia, termasuk Sabang yang juga terkenal. 

Namun, atraksi berburu paus hanya ada di Lembata, NTT, menurut Mayan. Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. *

Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS

Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved