KKB Papua

Dua Anggota Brimob Gugur di Tangan KKB, Dianiaya Sebelum Ditembak

Keduanya, kata Kapolres, diserang KKB saat mengamankan pelaksanaan pembangunan jalan Trans Papua ruas Nabire-Paniai.

Editor: Ryan Nong
KOMPAS.COM
ILUSTRASI longsongan peluru. Dua anggota Brimob Batalyao Nabire dikabarkan tewas ditembak KKB Papua di Trans Nabire pada Rabu (13/8/2025). 

Sementara itu, Kasatgas Hubungan Operasi Damai Cartenz, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol), Yusuf Sutejo menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu informasi resmi terkait peristiwa tersebut.

“Sabar, kami masih menunggu informasi yang A1 dari anggota yang sudah di tempat kejadian perkara (TKP),” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang dikutip Kompas.com.

“Anggota belum bisa kirim laporan, karena di sana informasinya enggak (tidak) ada sinyal,” tutup Yusuf.

Sementara itu, akun resmi Instagram Brimob Polda Papua @brimob_poldapapua mengunggah gambar berisi ucapan duka cita atas gugurnya dua anggota Brimob itu.

Anggota Satgas Tewas

Dua bulan sebelumnya, dua anggota polisi juga tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah pada Kamis (15/5/2025).

Keduanya merupakan anggota Satgas Damai Cartenz 2025 bernama Bripda Dedi Tambunan dan Bharada Raymon Rerey.

"Dua personel Satgas Operasi Damai Cartenz-2025 dilaporkan gugur setelah kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah," kata Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz Kombes Yusuf Sutejo  pada Jumat (16/5/2025) lalu.

Yusuf mengajakan kontak tembak tersebut terjadi tepatnya di kawasan Kampung Usir. Saat itu, warga mendengar adanya suara tembakan di sana.

Setelah mendapat informasi, kata Yusuf, pihaknya langsung menuju lokasi untuk memburu pelaku penembakan.

Saat itu, lanjut Yusuf, kedua korban sempat dievakuasi ke RS Mulia, namun saat tiba di rumah sakit, nyawa kedua korban tak tertolong.

"Aparat gabungan saat ini masih terus nelakukan penyisiran di wilayah sekitar untuk mengamankan situasi," ungkapnya.

Lebih lanjut, Yusuf meminta agar masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi dalam situasi yang ada serta mendukung upaya penegakkan hukum.

"Kami juga mengajak masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum jelas keberadaannya dan tetap menjaga situasi kamtibmas di Kabupaten Puncak Jaya," tuturnya. (*)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved