Prakiraan Cuaca

Peringatan Dini BMKG: Karhutla dan Cuaca Ekstrem Masih Berpotensi Terjadi Sepekan ke Depan, Waspada!

Peringatan Dini BMKG: Karhutla dan Cuaca Ekstrem Masih Berpotensi Terjadi Sepekan ke Depan, Waspada!

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
Foto/Ricko Wawo
WASPADA KARHUTLA - Kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi di wilayah Tanjung, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Rabu (14-15/9/2021). Peringatan Dini BMKG: Karhutla dan Cuaca Ekstrem Masih Berpotensi Terjadi Sepekan ke Depan, Waspada! 

POS-KUPANG.COM - Peringatan Dini BMKG: Karhutla dan Cuaca Ekstrem Masih Berpotensi Terjadi Sepekan ke Depan, 1-7 agustus 2025. Waspada!
 
Badan meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) dalam rilis terbarunya tentang Prospek Cuaca Mingguan 1-7 Agustus 2025 menyebut peningkatan signifikan ancaman kebakaran hutan dan lahan ( karhutla ) terkonfirmasi melalui pantauan satelit Himawari-9. 

Berikut rilis lengkap Prospek Cuaca mingguan 1-7 agustus 2025

Dari data per 30 Juli 2025, terdeteksi penambahan titik panas (hotspot) dengan tingkat kepercayaan tinggi, yang sebarannya meliputi 22 titik di Kalimantan, 9 titik di Sumatra, dan 2 titik di Sulawesi. 

Baca juga: Prakiraan Cuaca NTT Hari Ini, Senin 4 Agustus 2025: Mayoritas Cerah, Alor dan Manggarai Hujan Ringan

Data ini menjadi sinyal kuat akan meluasnya risiko Karhutla, khususnya di wilayah Kalimantan dan Sumatra dibandingkan dengan kondisi pekan lalu.

Pada saat yang bersamaan, potensi hujan ekstrem juga menjadi ancaman nyata di sebagian besar wilayah lain di Indonesia.

Berdasarkan data cuaca 30 Juli 2025, hujan lebat tercatat di Atang Sanjaya, Bogor (186.0 mm) serta di Kuantan Tengah, Riau (133.2 mm) diikuti oleh hujan sedang di wilayah Bengkulu (37.0 mm) dan Kalimantan Barat (36.5 mm). 

Fenomena ini didorong oleh kondisi dinamika atmosfer yang memberikan peran dalam pertumbuhan awan hujan, terutama oleh aktifnya Gelombang Rossby Ekuator di selatan Indonesia serta keberadaan sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat Sumatra yang memicu penumpukan massa uap air.

Dalam kondisi yang kontras ini, dimana risiko kekeringan pemicu Karhutla meningkat sementara potensi hujan lebat menguat di wilayah lain seperti sebagian besar Sumatra, Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua, menuntut kewaspadaan ganda.

Oleh karena itu, masyarakat dan instansi terkait diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap dua potensi bencana: 

Kebakaran Hutan dan Lahan di daerah-daerah kering, serta bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang di wilayah yang berpotensi diguyur hujan lebat.

Baca juga: Prakiraan Cuaca NTT Hari Ini, Sabtu 2 Agustus 2025, BMKG: Cerah Berawan Tetap Waspada Angin Kencang

Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan

Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan akan meningkat dalam sepekan ke depan.

Kondisi ini didukung oleh berbagai faktor, mulai dari skala global, regional, hingga lokal, yang secara kolektif menciptakan kondisi atmosfer yang labil dan kondusif untuk pembentukan awan-awan hujan dengan intensitas bervariasi.

Analisis kondisi iklim global menunjukkan ENSO dan Dipole Mode berada pada kategori netral.

Sementara itu, nilai SOI yang positif (+10.1) turut memberikan kontribusi pada peningkatan suplai uap air akibat melemahnya aliran massa udara dari Pasifik. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved