Opini

Opini: Membangun Literasi, Membangun Manusia, Membangun Ekonomi

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Angka Melek Huruf (AMH) di NTT pada tahun 2024 telah mencapai 95,15 persen.

Editor: Dion DB Putra
Pixabay
ILUSTRASI 

Sementara itu gap kesenjangan literasi juga terjadi baik secara gender maupun secara spasial. 

Oleh karena itu literasi adalah isu yang perlu menjadi prioritas dalam pembangunan.

Upaya Pembangunan Literasi di Nusa Tenggara Timur

Dalam upaya pembangunan literasi di NTT, salah satu program yang diluncurkan pemerintah adalah GENTA BELIS ( Gerakan NTT Membaca dan NTT Menulis). 

Program ini berfungsi sebagai media dalam menampung tulisan-tulisan siswa SMA/SMK di NTT

Tulisan murid yang dipublikasikan tersebut kemudian dapat menjadi motivasi untuk terus membaca dan menulis.

Upaya lain yang telah dilakukan adalah mulai tersedianya taman baca dan perpustakaan komunitas yang didirikan di desa. 

Meski belum secara menyeluruh namun gerakan ini patut diapresiasi dan didukung. 

Taman baca ini dapat menjadi alternatif solusi untuk mendekatkan masyarakat kepada sumber literasi yang berkualitas.

Guna meningkatkan minat baca, program seperti festival literasi dan kampanye membaca telah dilakukan. 

Diharapkan program tersebut dapat meningkatkan kegemaran membaca dan mengekspose kepada masyarakat luas tentang pentingnya literasi.

Literasi Sejak Dini

Membangun kecintaan terhadap literasi bukan pekerjaan mudah yang dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Butuh kerja sama dari berbagai pihak, mulai dari level pemerintah hingga keluarga. 

Keluarga dapat menjadi fondasi pertama anak mengenal literasi sejak dini. 

Penelitian menunjukkan bahwa anak yang terekspos dengan buku sejak dini memiliki kemampuan teknis membaca yang lebih baik, kosakata yang lebih banyak serta mampu dalam memahami bacaan. 

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved