Kapal Terbakar
KM Barcelona Angkut 280 Penumpang, Seorang Anak Tanpa Pelampung Selamat
Kapal Motor (KM) Barcelona VA berlayar dari Kepulauan Talaud menuju Manado, Sulawesi Utara, Minggu (20/7/2025).
POS-KUPANG.COM - KM Barcelona VA yang terbakar mengangkut sebanyak 280 penumpang. Kapal naas itu berlayar dari Kepulauan Talaud menuju Manado, Sulawesi Utara, Minggu (20/7/2025).
KM Bacelona VA terbakar saat berada di perairan antara Pulau Talise dan Biaro. Api diduga berasal dari Dek 3 dan dengan cepat menyebar ke seluruh bagian kapal.
Saat awal mengetahui ada kebakaran, penumpang diarahkan mengenakan pelampung.
Ketika api mulai membesar dan merambat ke bagian kapal lainnya, penumpang panik dan melompat ke laut.
Seorang penumpang bernama Abdul Rahman Agu sempat melakukan live streaming.
Dari video yang beredar, terjadi kepanikan di atas kapal. Sejurus kemudian, penumpang melompat ke laut untuk menyelamatkan diri.
Sementara itu, perahu-perahu warga segera merapat untuk mengevakuasi mereka.
Di antara penumpang yang terapung, ada seorang anak kecil. Kondisinya mulai melemah.
Tiba-tiba muncul sosok lelaki, kemudian menggendong anak kecil tanpa pelampung itu.
Keduanya berenang menyusuri gelombang demi menjauh dari kobaran api.
Lelaki itu mengenakan jaket pelampung, namun anak kecil di pelukannya tidak.
Beberapa kali si kecil tampak batuk, mungkin karena air laut atau kepanikan.
Belum diketahui apakah mereka memiliki hubungan darah, ayah dan anak.
Video kisah penyelamatan anak kecil itu viral di Facebook. Komentar bertaburan.
“Itulah sosok pahlawan di laut,” tulis seorang netizen. Tapi siapa sebenarnya lelaki itu? Di mana mereka sekarang?
Sampai berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari pihak keluarga, maupun otoritas kapal, tentang identitas keduanya.
Namun tindakan sang lelaki menjadi simbol keberanian tak bernama: di saat semua orang berjuang menyelamatkan diri, ia memilih mempertaruhkan hidup demi anak kecil yang bahkan tak diketahui siapa.
Seorang warga Pulau Gangga yang ikut mengevakuasi korban mengatakan, “Anak-anak banyak yang terapung. Tapi anak itu paling lemah, kami lihat dia digendong sampai naik ke perahu warga.”
Kesaksian lain menyebut mereka sudah dievakuasi ke daratan dan mendapat pertolongan.
Kisah sang penyelamat tak dikenal ini mungkin tidak akan tertulis dalam laporan resmi, tidak disebut dalam siaran pers, dan tak tercantum dalam daftar korban. Tapi bagi siapa pun yang menyaksikan detik-detik itu, keberanian lelaki tersebut adalah nyawa yang diselamatkan—dan harapan yang hidup di tengah laut yang membara. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.