KKB Papua

Delapan KKB Papua Dibekuk, Diduga Terlibat Penyerangan Guru dan Nakes

Satgas Operasi Damai Cartenz dalam keterangannya menyebut, penangkapan delapan orang KKB Papua dilakukan aparat hingga Jumat (11/7/2025).

Editor: Ryan Nong
KOMPAS.COM/Dok Operasi Gabungan TNI-Polri
EVAKUASI KORBAN KKB - Aparat gabungan TNI-Polri, saat melakukan evakuasi terhadap salah satu guru yang meninggal dunia pasca penyerangan dari KKB di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Minggu (23/3/2025). 

POS-KUPANG.COM, JAYAPURA - Delapan orang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata Papua atau KKB Papua berhasil dibekuk Tim Satgas Operasi Damai Cartenz.

Mereka diduga merupakan pelaku penyerangan brutal terhadap guru dan tenaga kesehatan di Distrik Anggruk pada pertengahan Maret 2025 lalu.

Satgas Operasi Damai Cartenz dalam keterangannya menyebut, penangkapan delapan orang KKB Papua dilakukan aparat hingga Jumat (11/7/2025).

Mereka ditangkap oleh tim gabungan Satgas Operasi Damai Cartenz dan Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Yahukimo dalam serangkaian operasi penegakan hukum di wilayah Yahukimo dan sekitarnya.

Menurut keterangan tersebut, mereka diketahui merupakan bagian dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang dikenal sebagai Batalyon Eden Sawi Yali, di bawah komando Ohion Helembo alias Bapa Simpan.

Kelompok tersebut berafiliasi langsung dengan Kodap XVI Yahukimo pimpinan Elkius Kobak.

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap kedelapan orang tersebut, polisi kemudian menetapkan tiga tersangka, yakni Aris Pahabol, DH, dan NS. Sedangkan lima lainnya masih dalam proses pendalaman.

Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, didampingi Wakaops Damai Cartenz Kombes Pol Adarma Sinaga, memastikan akan terus mengmebangkan kasus ini untuk mengungkap seluruh pelaku dan jaringannya.

“Kami serius menangani kasus ini,” kata Faizal, Jumat (11/7/2025).

“Pelaku yang terlibat akan kami proses secara tegas dan profesional. Tindakan kekerasan terhadap guru dan tenaga kesehatan tidak bisa ditoleransi karena mereka adalah simbol kemanusiaan dan pelayanan,” ujarrnya.

Sementara, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz Kombes Pol. Yusuf Sutejo, menyebut, pengungkapan ini menjadi bukti kerja keras aparat dalam menjaga stabilitas keamanan di Papua Pegunungan.

“Kami mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. Aparat keamanan hadir untuk melindungi masyarakat dan menindak tegas kelompok-kelompok yang mengganggu kedamaian,” ujar dia.

Saat ini, tim investigasi gabungan masih melakukan pendalaman terhadap kelima pelaku yang sudah diamankan serta terus memburu sisa anggota kelompok bersenjata yang diduga kuat terlibat dalam aksi biadab tersebut. (*)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved