KUR 2025

Pemerintah Luncurkan Skema Baru KUR 2025 Untuk Petani Tebu, Plafonnya hingga Rp500 Juta, Cek Syarat

Pemerintah Luncurkan Skema Baru KUR 2025 Untuk Petani Tebu, Plafonnya hingga Rp500 Juta, cek syarat

|
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
KOMPAS.com/Yatimul Ainun
KUR Petani Tebu - Ilustrasi kebun tebu. Pemerintah Luncurkan Skema Baru KUR 2025 Untuk Petani Tebu, Plafonnya hingga Rp500 Juta, Cek Syarat. 

POS-KUPANG.COM - Pemerintah meluncurkan Skema Baru KUR 2025 untuk petani tebu.

Berikut Plafon Pinjaman KUR 2025 untuk Petani Tebu.

Skema baru kredit usaha rakyat (KUR) khusus petani tebu telah diputuskan pemerintah dengan batas maksimal pinjaman (plafon) sebesar Rp500 juta.

Keputusan ini merupakan hasil rapat koordinasi terbatas per 3 Juli 2025 di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan, plafon Rp500 juta merupakan jumlah kumulatif, tanpa harus beralih ke KUR komersial.

“Plafon KUR untuk petani tebu dinaikkan menjadi Rp500 juta, Rp500 juta, kumulatif, tanpa harus beralih ke KUR komersil,” ujar Amran saat rapat kerja (raker) bersama Komisi IV DPR RI, Senin (7/7/2025).

Baca juga: Syarat dan Cara Pinjam KUR BRI 2025 lengkap dengan Jenis dan Skema Penyalurannya

Soal suku bunga KUR Petani Tebu ditetapkan sebesar 6 persen. Amran menyebut, pendanaan dapat diajukan oleh individu dan kelompok tani dengan offtaker alias pembeli dari pabrik gula.

“Ini bisa ajukan secara individu maupun kelompok dengan offtaker dari pabrik. Suku bunga KUR untuk petani tebu adalah 6 persen,” paparnya.

Soal payung hukumnya, lanjut Andi Amran, pemerintah menargetkan akan diterbitkan pada Juli tahun ini. Setelah regulasi tersebut rampung, skema baru KUR petani tebu dapat dijalankan.

Ia yakin, melalui skema KUR diharapkan produksi tebu bisa meningkat, sehingga upaya mewujudkan swasembada gula bisa terealisasi.

“Pimpinan dan anggota Komisi IV DPR RI yang kami hormati, terkait isu (tebu) kami sampaikan skema baru KUR tebu dalam mendukung peningkatan produksi tebu gula dalam negeri,” bebernya.

Saat ini luas areal panen tebu mencapai 520.000 hektar dengan produktivitas 63,78 ton hektar, serta rendemen 7,42, maka produksi gula kristal putih (GKP) diperkirakan mencapai 2,46 juta ton.

Sementara itu kebutuhan gula dan untuk konsumsi mencapai 8,1 juta ton. Dengan demikian masih kekurangan 5,6 juta ton yang dipenuhi dari impor.

Sementara itu Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam penjelasan terbarunya, sebesar 60 Persen dar total penyaluran tersebut diserap oleh sektor produksi, dengan 1.007.101 debitur baru terdaftar.

Baca juga: Kemenko Perekonomian Catat Hingga Juni Sudah Rp131,84 Triliun KUR 2025 Disalurkan ke Pelaku UMKM

“KUR ini ada penambahan, jadi penyaluran KUR tadi juga disampaikan capaian per Juni ini sudah hampir 50 persen ,” ujar Menko Airlangga Kamis (3/7/2025).

Airlangga mengatakan, dalam rangka meningkatkan produktivitas, pemerintah meluncurkan program terbaru bagi sektor tebu rakyat, yang memberikan fasilitas hingga Rp500 juta untuk individu atau kelompok.

Airlangga berharap, program ini diharapkan bisa memperbarui penanaman tebu dan meningkatkan hasil panen. Ia menekankan pentingnya KUR untuk mendukung ketahanan pangan dan sektor perumahan.

Realisasi KUR 2025

Hingga Juni 2025, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ( Kemenko Perekonomian ) mencatat sudah RpRp131,84 Triliun KUR 2025 disalurkan ke pelaku UMKM. 

Angka ini hampir mencapai 45 persen dari target keseluruhan yang sebesar Rp300 triliun.

BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp 69,8 triliun pada Januari hingga Mei 2025. Jumlah itu setara dengan 39,89?ri total alokasi tahunan sebesar Rp 175 triliun yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dalam periode tersebut, penyaluran KUR BRI telah menjangkau sekitar 8,29 juta debitur UMKM.

Dari sisi distribusi penyaluran, mayoritas KUR yang disalurkan BRI atau sekitar 63,31 persen dialokasikan ke sektor produksi, yang mencakup pertanian, perikanan, industri pengolahan, dan lainnya.

Di antara sektor-sektor tersebut, pertanian mencatat nilai penyaluran terbesar, yakni mencapai Rp 30,63 triliun atau sekitar 43,88?ri total KUR.

Besarnya penyaluran ini sejalan dengan upaya Pemerintah dalam memperkuat sektor-sektor strategis yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya sektor yang berperan dalam mendukung ketahanan pangan dan pengembangan sektor riil yang berdampak langsung bagi masyarakat.

Kinerja pada tahun berjalan ini pun turut memperkuat rekam jejak BRI sebagai bank penyalur KUR terbesar di Indonesia. Secara historis, apabila diakumulasi sejak tahun 2015 hingga Mei 2025, total penyaluran KUR BRI telah mencapai Rp 1.327 triliun, dengan jumlah penerima mencapai 44,26 juta debitur. Hal tersebut kian menegaskan konsistensi dan kontribusi nyata BRI dalam mendorong pertumbuhan UMKM sebagai pilar utama perekonomian nasional.

BRI adalah salah satu bank pemerintah yang menyalurkan banyak KUR. BRI memiliki berbagai jenis KUR pada tahun 2025 ini, yaitu KUR Mikro, KUR Kecil, dan KUR TKI. Penyaluran KUR tertuju kepada nasabah yang selama ini belum pernah mendapatkan pinjaman dari bank. 

Ketiga KUR tersebut sama-sama menetapkan bunga sebsar 6 persen per tahun. Namun setiap KUR memiliki batas plafon pinjaman yang berbeda-beda.

KUR Mikro, setiap debitur bisa mengajukan pinjaman maksimal Rp 50 juta. Sedangkan KUR Kecil bisa mendapat pinjaman mulai dari Rp 50 juta sampai dengan Rp 500 juta. 

Khusus KUR TKI, BRI akan memberikan biaya untuk keberangkatan calon tenaga kerja Indonesia (TKI) ke negara penempatan dengan plafon Rp 25 juta. Wilayah penempatan TKI antara lain Singapura, Hong Kong, Taiwan, Brunei, Jepang, Korea Selatan, dan Malaysia.

Cara Pinjam KUR BRI 2025

Tidak sulit untuk mengajukan KUR BRI. Nasabah bisa mengajukan KUR BRI dengan dua cara, yakni datang langsung ke kantor bank atau secara online. 

"Ke bank bawa KTP, NIB (nomor induk berusaha), serta pernyataan bahwa usaha yang dijalankan telah berlangsung kurang lebih 6 bulan," ungkap salah satu pegawai BRI.

Jika ingin mengajukan KUR BRI secara online, ikuti cara berikut:

Akses laman kur.bri.co.id untuk mengajukan pinjaman KUR BRI online.
Pilih "Ajukan Pinjaman".
Login menggunakan alamat email dan masukkan kata sandi jika sudah memiliki akun.
Jika Anda tidak memiliki akun di halaman tersebut, pilih "Daftar" Bisa juga dengan mendaftar melalui akun Google.
Tunggu verifikasi yang dikirim pihak BRI melalui e-mail yang telah didaftarkan.
Setelah akun sudah jadi, masuk (login) kembali di laman https://kur.bri.co.id/ menggunakan email dan password.
Klik "Ajukan Pinjaman KUR". Baca dengan teliti halaman syarat dan ketentuan, kemudian klik “Saya adalah nasabah BRI” serta “Setuju dan Ajukan Pinjaman”.
Klik “I’m not a Robot”, Isi informasi data diri secara lengkap (nama lengkap, NIK, alamat, nama ibu kandung, dan lainnya).
Isi data usaha dengan lengkap (jenis usaha, penghasilan, biaya usaha, nomor rekening BRI, dan lainnya).
Unggah beberapa dokumen seperti KTP, surat keterangan usaha, pas foto, serta foto usaha.
Klik “Selanjutnya” untuk masuk ke halaman pengajuan pinjaman. Isi data pengajuan (nominal pengajuan dan tenor).
Klik “Hitung angsuran” untuk melihat jumlah angsuran yang akan dibayar.
Klik “Ajukan pinjaman”. Setelah itu akan muncul halaman pengajuan informasi mengenai pinjaman disetujui atau tidak.

Setelah pengajuan ini, nasabah akan menjalani survei secara fisik. Kemudian, nasabah tetap harus datang ke kantor BRI terdekat untuk proses selanjutnya, salah satunya untuk tanda tangan dokumen. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved