Wisata NTT

Wisata NTT, Fatumnasi Tawarkan Keindahan Hutan Bonsai,  i Masuk 50 Desa Wisata Terbaik ADWI 2024

Liburan atau menyempatkan diri ke Kupang atau Pulau Timor pada umyumnya, tak ada salahnya bila menyempatkan diri hampir ke Desa Fatumnasi

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
TRAVELINGYUK.COM
Pemandangan cagar alam Mutis di Kecamatan Fatumnasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). 
- Transpose +

POS KUPANG.COM -- Liburan atau menyempatkan diri ke Kupang atau Pulau Timor pada umyumnya, tak ada salahnya bila menyempatkan diri hampir ke Desa Fatumnasi .

Belum lama ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memberikan menetapkan Desa Fatumnasi, Kecamatan Fatumnasi Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) sebagai satu dari 50 Desa wisata terbaik di Indonesia dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia Tahun 2024. 

Penetapan itu ditandai dengan penyerahan plakat dan sertifikat penghargaan Direktur Tata Kelola Destinasi, Ibu Florida Pardosi kepada Pemkab Penjabat (Pj) Bupati TTS Edison Sipa di obyek wisata hutan bonsai, TTS Agustus 2024 lalu 

Edison mengatakan, pihaknya sangat senang dan bangga karena Desa Fatumnasi bisa masuk dalam kategori 50 desa wisata terbaik di Indonesia.

Baca juga: Wisata NTT,   Destinasi Pantai Watu Bella, Pantai yang Mempesona di Sumba Barat Daya

 

Sebelumnya, destinasi wisata Fatumnasi melalui keindahan hutan bonsai juga mendapatkan penghargaan Anugerah Pesona Indonesia (API). Dia berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) TTS mendapatkan dukungan lebih dari pemerintah pusat dalam pengembangan destinasi wisata yang ada di TTS. 

“Ibu direktur, destinasi wisata di Kabupaten TTS sangat banyak. Selain keindahan alam Fatumnasi, ada Pantai Kolbano, Pantai Oetune, taman buat, air terjun Oehela dan beberapa obyek wisata lainnya,” ujarnya melansir suaratts.com.  

Oleh sebab itu, Edison berharap, pemerintah pusat mendukungan penuh pengembangan destinasi-destinasi wisata tersebut. Sementara itu, Florida mengatakan, pihaknya kagum dan senang bisa menikmati langsung keindahan alam Desa Wisata Fatumnasi.  

Dia berharap, penetapan Desa Fatumnasi sebagai desa wisata terbaik kategori rintisan dapat membuat pihak terkait menjaga dan melestarikan keindahan alam dan kearifan lokal setempat.  

“Ini seperti mimpi yang jadi kenyataan untuk saya bisa berada langsung di Fatumnasi. Sungguh alamnya sangat indah, budayanya sangat unik dan masyarakatnya sangat ramah,” ujarnya.  

Dia menambahkan, usai ditetapkan sebagai desa wisata terbaik, Kemenparekraf akan menggelar program pendampingan desa wisata.  

Baca juga: Wisata NTT,   Destinasi Pantai Watu Bella, Pantai yang Mempesona di Sumba Barat Daya

Kemenparekraf juga akan mendukung pengembangan sarana prasarana di Desa Wisata Fatumnasi berdasarkan Identifikasi kebutuhan desa.  

Hal itu bertujuan untuk membantu pengembangan Desa Wisata Fatumnasi agar ke depan bisa naik kelas dari rintisan menjadi berkembang.  

Kemenparekraf juga akan membangun kolaborasi dengan forum mitra strategis yang akan mendukung Desa Wisata Fatumnasi dengan membawa program corporate social responsibility (CSR) masuk ke Desa Fatumnasi. 

Selain itu, Kemenparekraf juga akan membangun komunikasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk meningkatkan dana untuk Desa Wisata Fatumnasi.  

“Kami akan mendorong Kemenkeu memberikan tambahan dana desa untuk mendukung pengembangan wisata Fatumnasi. Kami mohon doa dan dukungannya agar hal ini bisa dijawab kementerian keuangan,” ujarnya. 

Surga dan Hutan Pinus

Dikutp dari  tulisan Ragu Theodolfi yang dimuat dalam Artikel kompasiana di Kompas.com, Hutan Pinus yang Membius Untuk menuju ke Fatumnasi dibuguhkan waktu sekitar 45 menit dengan berkendara dari Ibu Kota Kabupaten Timor Tengah Selatan, Soe. 

Sepanjang perjalanan kita bisa menikmati pohon pinus yang menjulang di antara kelokan jalan menanjak menuju puncak. 

Hutan Pinus di Fatumnasi 09
Hutan Pinus di Fatumnasi

Dengan daun hijau melambai indah, perjalanan seakan sedang menyusuri dunia antah berantah. 

Sensasi kabut tipis yang turun terutama saat hujan akan semakin memberi sensasi tersendiri selama perjalanan. 

Di sini terdapat beberapa spot berfoto, seperti salah satunya di Puncak Tomenas yang akan menyuguhkan lanskap gunung batu berwarna hitam. 

Menuju ke puncak bukit lain, kita bisa menyaksikan pemandangan matahari terbenam yang sangat cantik. 

Untuk menuju ke sini dibutuhkan kehati-hatian saat berkendara mengingat jalan menuju puncak ini cukup berliku dan menanjak. Menangkap cahaya matahari sore dari sini memberikan suasana berbeda. 

Cuacanya yang berangin dan dingin, memaksa Anda harus mengenakan jaket tebal kalau tidak ingin masuk angin. 

Cagar Alam Gunung Mutis: Rumah Flora & Fauna Endemik Selain menikmati hutan pinus, tempat lain yang wajib dikunjungi selama di Fatumnasi adalah Cagar Alam Gunung Mutis yang berada di ketinggian 2427 meter di atas permukaan laut. 

Uniknya, Cagar Alam Gunung Mutis ini terletak di dua wilayah kabupaten, sebanyak sekitar 80 persen kawasan berada di lingkup wilayah Kabupaten TTS dan 20 persen sisanya berada pada kawasan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). 

Hutan bonsai yang berada di kawasan Taman Nasional Mutis di Kecamatan Fatumnasi Kabupaten Timor Tengah Selatan. 
Hutan bonsai yang berada di kawasan Taman Nasional Mutis di Kecamatan Fatumnasi Kabupaten Timor Tengah Selatan.  (POS-KUPANG.COM/HO )

Kawasan ini menjadi rumah bagi berbagai flora endemik khas, seperti salah satunya Ampupu atau Eucalyptus urophylla. Selain ampupu ada juga cendana (Santalum album), cemara gunung (Casuarina equisetifolia), manuk moto (Decaspermum fruticosum), haubesi (Olea paniculata), serta beberapa sepesies flora lainnya yang menutupi tanah dengan topografi berbukit hingga membentuk gunung. 

Cagar alam Mutis ini juga menjadi rumah bagi beberapa hewan endemik seperti rusa Timor (Cervus timorensis), ular sanca Timor (Phyton timorensis), betet Timor (Apromictus jonguilaccus), pergam Timor (Ducula cineracea), punai Timor (Treron psittacea), dan juga biawak Timor. 

Baca juga: Wisata NTT , Rasakan Sensasi Indahnya Pantai Kolbano , Eksotik dengan Kerikil Pengganti Pasir

Selain itu, kawasan ini juga dihuni oleh 31 jenis burung yang dilindungi dan enam di antaranya adalah spesies endemik Timor. 

Juga enam belas macam kupu-kupu, meramaikan area seluas 12 hektar ini. Bonsai Hutan yang Menawan Pohon ampupu banyak terdapat di Fatumnasi. Umumnya ketinggian pohon ini bisa mencapai puluhan meter. 

Akan tetapi, di lokasi tertentu, tinggi pohon ini hanya mencapai 2,5 meter saja yang biasa dijuluki sebagai bonsai hutan. 

Rata-rata usia pohon-pohon ampupu ini bisa mencapai puluhan hingga ratusan tahun. Di batang setiap pohon ampupu ini ditumbuhi lumut yang memberi nuansa berbeda. Kecantikan bonsai disini sepadan dengan warna tanah yang kontras. 

Warna pohon yang hijau terasa sangat indah berada di tanah dengan warna merah bata kecokelatan. Di sini, biasanya banyak sekali pengunjung yang mengabadikan momen dengan berfoto karena tak ingin melewati keindahan lanskap yang memesona. 

Lokasi Bekas Tambang Marmer Dulunya di Fatumnasi terdapat tambah marmer, namun tempat ini berhenti beroperasi karena diprotes warga maupun pecinta lingkungan. 

Bekas tambang marmer ini terletak tak jauh dari danau maupun bukit Tomenas. Untuk menuju area bekas tambang ini kita bisa menggunakan motor maupun mobil. 

Lokasi bekas tambang ini masih meninggalkan banyak bongkahan marmer dengan ukuran cukup besar yang tersusun secara acak membuat tempat ini menjadi salah satu spot wajib untuk dikunjungi. 

Warna marmer yang kecokelatan berpadu dengan hijaunya rumput Fatumnasi memberi kesan indah tersendiri ketika dipandang. Curah hujan yang cukup tinggi di sini membuat warja hijau rumput Fatumnasi selalu cerah. 

Pada bagian lainnya, terlihat bentangan bukit marmer yang telah terpotong sebagian. Lokasi ini pun menjadi salah satu lokasi yang digunakan untuk berswafoto atau menciptakan momen indah bersama keluarga atau mereka yang dicintai. (Kompas/*)

Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved