Wisata NTT
Wisata NTT, Fatumnasi Tawarkan Keindahan Hutan Bonsai, i Masuk 50 Desa Wisata Terbaik ADWI 2024
Liburan atau menyempatkan diri ke Kupang atau Pulau Timor pada umyumnya, tak ada salahnya bila menyempatkan diri hampir ke Desa Fatumnasi
Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
“Kami akan mendorong Kemenkeu memberikan tambahan dana desa untuk mendukung pengembangan wisata Fatumnasi. Kami mohon doa dan dukungannya agar hal ini bisa dijawab kementerian keuangan,” ujarnya.
Surga dan Hutan Pinus
Dikutp dari tulisan Ragu Theodolfi yang dimuat dalam Artikel kompasiana di Kompas.com, Hutan Pinus yang Membius Untuk menuju ke Fatumnasi dibuguhkan waktu sekitar 45 menit dengan berkendara dari Ibu Kota Kabupaten Timor Tengah Selatan, Soe.
Sepanjang perjalanan kita bisa menikmati pohon pinus yang menjulang di antara kelokan jalan menanjak menuju puncak.

Dengan daun hijau melambai indah, perjalanan seakan sedang menyusuri dunia antah berantah.
Sensasi kabut tipis yang turun terutama saat hujan akan semakin memberi sensasi tersendiri selama perjalanan.
Di sini terdapat beberapa spot berfoto, seperti salah satunya di Puncak Tomenas yang akan menyuguhkan lanskap gunung batu berwarna hitam.
Menuju ke puncak bukit lain, kita bisa menyaksikan pemandangan matahari terbenam yang sangat cantik.
Untuk menuju ke sini dibutuhkan kehati-hatian saat berkendara mengingat jalan menuju puncak ini cukup berliku dan menanjak. Menangkap cahaya matahari sore dari sini memberikan suasana berbeda.
Cuacanya yang berangin dan dingin, memaksa Anda harus mengenakan jaket tebal kalau tidak ingin masuk angin.
Cagar Alam Gunung Mutis: Rumah Flora & Fauna Endemik Selain menikmati hutan pinus, tempat lain yang wajib dikunjungi selama di Fatumnasi adalah Cagar Alam Gunung Mutis yang berada di ketinggian 2427 meter di atas permukaan laut.
Uniknya, Cagar Alam Gunung Mutis ini terletak di dua wilayah kabupaten, sebanyak sekitar 80 persen kawasan berada di lingkup wilayah Kabupaten TTS dan 20 persen sisanya berada pada kawasan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).

Kawasan ini menjadi rumah bagi berbagai flora endemik khas, seperti salah satunya Ampupu atau Eucalyptus urophylla. Selain ampupu ada juga cendana (Santalum album), cemara gunung (Casuarina equisetifolia), manuk moto (Decaspermum fruticosum), haubesi (Olea paniculata), serta beberapa sepesies flora lainnya yang menutupi tanah dengan topografi berbukit hingga membentuk gunung.
Cagar alam Mutis ini juga menjadi rumah bagi beberapa hewan endemik seperti rusa Timor (Cervus timorensis), ular sanca Timor (Phyton timorensis), betet Timor (Apromictus jonguilaccus), pergam Timor (Ducula cineracea), punai Timor (Treron psittacea), dan juga biawak Timor.
Baca juga: Wisata NTT , Rasakan Sensasi Indahnya Pantai Kolbano , Eksotik dengan Kerikil Pengganti Pasir
Selain itu, kawasan ini juga dihuni oleh 31 jenis burung yang dilindungi dan enam di antaranya adalah spesies endemik Timor.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.