Belu Terkini

Bripka Nasrul Sahabat Petani, Bantu Warga Budidaya Tomat Lahurus dan Jaga Ketahanan Pangan

Setiap hari, setelah menyelesaikan tugas dinasnya, Nasrul menanggalkan sepatu dinasnya dan menggantinya dengan sepatu bot karet. 

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
TANAM TOMAT - Bripka Nasrul Ikhwan Ninong bersama masyarakat kembali menanam tomat lahurus yang hampir punah di Kabupaten Belu, Senin (30/6/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Di balik seragam cokelat dan tugas menjaga keamanan, Bripka Nasrul Ikhwan Ninong, seorang anggota Polsek Lasiolat, Polres Belu, memiliki peran lain. 

Ia menyelamatkan tomat Lahurus dari ancaman kepunahan. Di Desa Maneikun, Kecamatan Lasiolat, Kabupaten Belu, ia dikenal bukan hanya sebagai Kanit Samapta, tapi juga sebagai petani tomat dan juga sahabat petani. 

Setiap hari, setelah menyelesaikan tugas dinasnya, Nasrul menanggalkan sepatu dinasnya dan menggantinya dengan sepatu bot karet. 

Pada Senin (30/6/2025) bersama warga, ia turun ke lahan tidur yang kini telah disulap menjadi ladang tomat Lahurus seluas setengah hektare. Tomat Lahurus bukan tomat biasa. Tomat ini dikenal dengan ukurannya yang luar biasa besar, bahkan bisa mencapai 1-2 kilogram per buah. 

Baca juga: Tiga Tiang Listrik di Lasiolat Belu Roboh, Arus Lalu Lintas di Ruas Jalan Sabuk Merah Terganggu


Tomat ini merupakan komoditas khas yang sudah lama menjadi kebanggaan masyarakat Lasiolat, namun kini keberadaannya semakin langka.

“Awalnya saya hanya ingin membantu warga agar lahan tidur tidak sia-sia. Tapi lama-kelamaan, saya melihat bahwa tomat Lahurus ini harus diselamatkan. Kalau tidak, kita kehilangan satu warisan penting,” ujar Bripka Nasrul.

Sudah tiga tahun terakhir, ia aktif bertani bersama warga. Tantangan bukan main. Mulai dari sulitnya mendapatkan bibit unggul, kelangkaan pupuk, hingga keterbatasan air bersih. 

Namun, semangatnya tak luntur. Ia bahkan menyisihkan sebagian gajinya untuk membeli keperluan pertanian, dari benih hingga pupuk, demi memastikan proyek pelestarian ini bisa berjalan.

“Tomat ini punya potensi ekonomi luar biasa. Selain ukurannya yang unik, rasanya juga khas. Tapi kalau tidak ada yang peduli, lama-lama bisa punah,” katanya.

Bripka Nasrul tak hanya menanam, ia juga mengedukasi. Ia mendorong warga untuk menggunakan pupuk organik dan mengajarkan teknik pertanian sederhana namun efektif, dari menggemburkan tanah hingga menyiram tanaman secara teratur. 

Baca juga: Perkuat Sinergi Pengamanan, Lapas Atambua Terima Patroli Sambang dari Polres Belu

Meski pada tahun 2023, Bripka Nasrul mendapat penghargaan Pin Emas dari Kapolri atas kontribusinya dalam bidang pertanian dan pemberdayaan masyarakat, namun ia dua kali juga gagal dalam ujian untuk naik pangkat perwira. Semangatnya tak pernah surut. "Yang penting kita bisa bantu dan membawa manfaat bagi masyarakat,” ucapnya. 

Kini, tomat Lahurus kembali tumbuh subur. Tak hanya menjadi komoditas ekonomi, tapi juga simbol kebanggaan dan kemandirian warga. 

Bripka Nasrul berharap, ke depan tomat Lahurus bisa dikenal secara nasional. 
“Kalau kita serius, bisa. Saya percaya, dari sini, kita bisa hasilkan sesuatu yang besar,” ujarnya.

Kehadiran Bripka Nasrul sebagai motor penggerak telah membuktikan bahwa polisi bisa berperan lebih dari sekadar penegak hukum, tetapi juga bisa menjadi penjaga ketahanan pangan. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved