Harga Emas
Harga Emas Antam hari ini Catatkan Rekor Kenaikan Tertinggi Dalam Sebulan Terakhir, Simak Rinciannya
Harga Emas Antam hari ini 13 Juni 2025 catatkan Rekor Kenaikan Tertinggi dalam sebulan terakhir, simak rinciannya
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM - Harga emas Antam Hari Ini 13 Juni 2025 mencatatkan Rekor Kenaikan Tertinggi dalam sebulan teerakhir.
Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini mencatat kenaikan Rp23.000 per gram menjadi Rp Rp1.951.000 per gram.
Pada hari sebelumnya Harga emas antam berada pada level Rp1.928.000 per gram.
Kenaikan harga emas harini juga berdampak pada harga pembelian kembali atau buyback emas Antam.
Baca juga: Harga Emas Antam di Logam Mulia hari ini Kamis 12 Juni 2025, Naik jadi Rp1,928 juta per gram
Harga pembelian kembali emas Antam oleh PT Antam yang sebelum bergerak di angka Rp1.772.000 per gram naik Rp23.000 menjadi Rp1.795.000 per gram.
Dengan demikian, selisih antara harga jual dan harga buyback hari ini mencapai Rp156.000 per gram.
Kondisi ini memberi sinyal positif bagi pemilik emas yang berencana menjual logam mulia mereka, meski tetap harus memperhatikan aturan perpajakan yang berlaku.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 34/PMK.10/2017, penjualan kembali emas ke PT Antam Tbk senilai lebih dari Rp10 juta akan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22.
Besarnya tarif PPh buyback adalah 1,5 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan 3 persen bagi yang tidak memiliki NPWP.
Pajak ini langsung dipotong dari total nilai transaksi saat buyback dilakukan, sehingga penjual akan menerima jumlah bersih setelah dikurangi pajak.
Baca juga: Turun Tipis, Berikut Daftar Harga Emas Antam, UBS dan Geleri24 di Pegadaian Hari Ini 12 Juni 2025
Berikut Rincian Harga Emas Antam Hari Ini 13 Juni 2025:
0.5 gram: Harga dasar Rp1.025.500, harga setelah pajak Rp1.028.064
1 gram: Harga dasar Rp1.951.000, harga setelah pajak Rp1.955.878
2 gram: Harga dasar Rp3.842.000, harga setelah pajak Rp3.851.605
3 gram: Harga dasar Rp5.738.000, harga setelah pajak Rp5.752.345
5 gram: Harga dasar Rp9.530.000, harga setelah pajak Rp9.553.825
10 gram: Harga dasar Rp19.005.000, harga setelah pajak Rp19.052.513
25 gram: Harga dasar Rp47.387.000, harga setelah pajak Rp47.505.468
50 gram: Harga dasar Rp94.695.000, harga setelah pajak Rp94.931.738
100 gram: Harga dasar Rp189.312.000, harga setelah pajak Rp189.785.280
250 gram: Harga dasar Rp473.015.000, harga setelah pajak Rp474.197.538
500 gram: Harga dasar Rp945.820.000, harga setelah pajak Rp948.184.550
1000 gram (1 kg): Harga dasar Rp1.891.600.000, harga setelah pajak Rp1.896.329.000
Harga emas Antam hari ini yang dirilis ini merupakan acuan dari Butik Emas LM Graha Dipta yang berlokasi di kawasan industri Pulo Gadung, Jakarta.
Perlu diketahui, harga emas bisa berbeda antar gerai, tergantung kebijakan internal dan lokasi.
Masyarakat yang ingin membeli atau menjual emas disarankan mengecek harga di butik terdekat atau melalui situs resmi logammulia.com untuk informasi yang akurat.
Baca juga: Harga Emas Rabu 11 Juni 2025, Emas Antam Naik, Berapa UBS dan Galeri24?
Kenaikan harga emas ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pergerakan harga emas dunia, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, serta sentimen pasar terhadap kondisi ekonomi global.
Dalam situasi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil, emas kerap menjadi pilihan favorit investor sebagai instrumen lindung nilai (hedging) terhadap inflasi dan ketidakpastian.
Dengan harga yang terus naik, minat masyarakat terhadap emas sebagai aset safe haven diperkirakan akan tetap tinggi.
Bagi investor jangka panjang, momentum ini bisa menjadi pertimbangan untuk diversifikasi portofolio investasi, sementara bagi yang sudah memegang emas, ini bisa jadi momen tepat untuk mencairkan keuntungan.
Harga Emas Dunia Tembus Us$3.383/Troy Ons, Naik 4 Hari Beruntun
Kenaikan harga emas jadi sorotan dunia finansial, kini kabar kenaikan harga emas dunia kembali menyedot perhatian pelaku pasar dan masyarakat luas.
Dalam empat hari berturut-turut, harga emas tercatat melesat ke level tertinggi dalam lima pekan terakhir.
Tren positif ini dipicu oleh kombinasi faktor ekonomi dan geopolitik yang sedang berlangsung, termasuk rilis data inflasi produsen Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah dari ekspektasi pasar, serta memanasnya situasi politik di kawasan Timur Tengah.
Sementara investor global terus mencari aset safe haven, logam mulia kembali menjadi pilihan utama di tengah ketidakpastian global.
Berdasarkan data perdagangan terbaru, harga emas dunia pada Kamis, 12 Juni 2025, ditutup menguat 0,53 persen menjadi US$3.383,4 per troy ons di pasar spot.
Ini merupakan pencapaian tertinggi sejak 6 Mei lalu, atau lebih dari lima minggu terakhir.
Dengan kenaikan ini, harga emas tercatat telah mengalami penguatan selama empat hari beruntun, dengan akumulasi kenaikan mencapai 2,16 % .
Pendorong utama kenaikan ini adalah data inflasi produsen AS yang diumumkan oleh US Bureau of Labor Statistics.
Pada Mei 2025, inflasi produsen tercatat hanya sebesar 0,1 % month-to-month (mtm), turun dari bulan sebelumnya yang mencapai 0,2 % mtm dan juga lebih rendah dari ekspektasi pasar di 0,2 % mtm.
Sementara itu, inflasi inti di tingkat produsen juga turun ke 0,1 % , jauh dari perkiraan pasar sebesar 0,3 % .
Secara tahunan, inflasi produsen berada di angka 2,6 % year-on-year (yoy), sesuai ekspektasi pasar. Inflasi inti tahunan pun tercatat 3 % yoy, lebih rendah dibanding April yang mencapai 3,2?n perkiraan analis sebesar 3,1 % .
Data ini memperkuat spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) memiliki ruang lebih longgar untuk mulai mempertimbangkan penurunan suku bunga.
Dalam konteks ini, emas sebagai aset non-yielding (tidak memberikan imbal hasil) menjadi semakin menarik.
Dalam kondisi suku bunga rendah atau bahkan menurun, investasi emas menjadi lebih kompetitif dibandingkan aset lainnya.
Tak hanya faktor ekonomi, ketegangan geopolitik di Timur Tengah turut berkontribusi terhadap reli harga emas.
Pemerintah AS dikabarkan telah memerintahkan staf Kedutaan Besar di Baghdad, Irak, untuk meninggalkan wilayah tersebut menyusul ancaman Iran terhadap aset properti AS.
Situasi ini menambah kekhawatiran pasar dan mendorong permintaan terhadap aset safe haven seperti emas.
Analisis teknikal juga menunjukkan bahwa harga emas saat ini berada dalam tren bullish. Indikator Relative Strength Index (RSI) tercatat di level 58, yang mengindikasikan kekuatan tren naik.
Namun, indikator Stochastic RSI sudah menyentuh angka 94, yang tergolong dalam zona overbought (jenuh beli).
Ini mengisyaratkan kemungkinan koreksi harga dalam waktu dekat akibat aksi ambil untung oleh investor.
Jika tekanan jual terjadi, harga emas diperkirakan akan menguji level support di US$3.348/troy ons (Moving Average 10 hari), dan jika level tersebut tertembus, target berikutnya adalah US$3.325/troy ons (Moving Average 20 hari).
Sementara itu, jika momentum penguatan berlanjut, level resistance terdekat berada di US$3.389/troy ons, dan penembusan pada level ini bisa mendorong harga menuju US$3.422/troy ons.
Kondisi ekonomi global yang belum stabil, prospek penurunan suku bunga The Fed, serta konflik geopolitik yang terus bergejolak menjadikan emas sebagai salah satu aset yang paling banyak diminati.
Meski ada potensi koreksi jangka pendek karena faktor teknikal, harga emas masih berpeluang mempertahankan trennya di tengah dominasi sentimen positif.
Pelaku pasar akan terus memantau data ekonomi lanjutan dan perkembangan geopolitik untuk mengambil keputusan investasi selanjutnya. (*)
ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.