Belu Terkini
WBP Perempuan Lapas Atambua Ikut Pelatihan Menyulam, Ciptakan Taplak Bernilai Ekonomis
Pelatihan tersebut difasilitasi langsung oleh Kepala Lapas Atambua, Bambang Hendra Setyawan, sebagai bagian dari program pembinaan kemandirian.
Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Atambua terus berkomitmen memberikan pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), tidak hanya bagi laki-laki, tetapi juga perempuan.
Salah satu program yang digelar adalah pelatihan keterampilan menyulam bagi WBP perempuan, yang dilaksanakan di ruang kerja blok perempuan.
Pelatihan tersebut difasilitasi langsung oleh Kepala Lapas Atambua, Bambang Hendra Setyawan, sebagai bagian dari program pembinaan kemandirian.
Kegiatan ini diawali dengan pembuatan taplak meja bernuansa unik, yang hasilnya nantinya akan dipasarkan melalui UMKM binaan Lapas, yakni UMKM La'bua.
“Pelatihan menyulam ini merupakan salah satu bentuk pembinaan kemandirian, dengan tujuan membekali WBP perempuan keterampilan yang memiliki nilai jual dan bisa dikembangkan setelah bebas nanti,” ujar Kalapas Atambua, Bambang Hendra, Kepada Pos Kupang, Senin (19/5/2025).
Baca juga: Bambang Hendra Setyawan sebut Lapas Kelas IIB Atambua Alami Kelebihan Kapasitas
Disampaikannya, Pelatihan ini dipandu oleh Maria Hoar, seorang tutor berpengalaman dalam keterampilan menyulam. "Ia memberikan bimbingan langsung kepada para WBP perempuan, yang meskipun baru pertama kali belajar, sudah mampu menghasilkan produk taplak meja dengan motif yang unik dan menarik," ujarnya.
“Para WBP sangat cepat memahami teknik dasar menyulam. Hasil perdana mereka bahkan sudah layak jual dan memiliki nilai ekonomis,” tambah Bambang.
Program pelatihan ini juga sejalan dengan implementasi 13 Program Akselerasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, khususnya pada poin ke-3, yaitu pemberdayaan WBP untuk menghasilkan produk UMKM.
Diharapkan melalui keterampilan ini, para WBP bisa lebih mandiri secara ekonomi dan siap berwirausaha setelah menjalani masa pidana.
“Kami ingin membuktikan bahwa di balik jeruji besi, warga binaan juga bisa produktif, berkarya, dan berdaya secara ekonomi,” ungkap Bambang.
Salah satu WBP berinisial NS mengungkapkan rasa syukur karena bisa mengikuti pelatihan ini. Sebelumnya, ia sama sekali tidak memiliki kemampuan menyulam.
“Saya sangat berterima kasih karena dibimbing dengan sabar. Kini saya bisa membuat taplak meja sendiri. Semoga ke depan saya bisa menghasilkan lebih banyak produk indah dan bernilai jual,” ungkapnya. (gus)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.