BMKG ingatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi di NTT Saat Musim Pancaroba

POS-KUPANG.COM – Ini peringatan serius BMKG. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) kembali mengingatkan potensi Bencana Hidrometeorologi di Wilayah NTT saat musim pancaroba.

BMKG menyebut, hampir seluruh Wilayah NTT saat ini berada pada musim pancaroba atau musim peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

Masa transisi ini ditandai dengan cuaca yang cenderung tidak stabil

Karena itu, BMKG mengingatkan masyarakat agar mewaspadai Bencana Hidrometeorologis seperti banjir, tanah longsor dan lain-lain sebagai dampak dari cuaca ekstrem saat peralihan musim.

Baca juga: BMKG Rilis Prospek Cuaca Mingguan Periode 13 Mei–19 Mei 2025,Hujan Tinggi Masih Terjadi di Indonesia

Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sti Nenot’ek, Selasa (13/5), menjelaskan bahwa suhu muka laut di wilayah perairan NTT saat ini berada pada kisaran 29°C hingga 30°C, dengan anomali suhu berkisar antara 0,0°C hingga +1,0°C.

Suhu muka laut yang cukup hangat tersebut mengindikasikan adanya peningkatan massa uap air yang mendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah NTT.

Lebih lanjut, tekanan udara di wilayah Indonesia secara umum berada pada kisaran 1008–1010 hPa, sedangkan tekanan udara di wilayah Asia berkisar 1010–1016 hPa, dan di wilayah Australia lebih tinggi, yakni antara 1012–1026 hPa.

Perbedaan tekanan udara ini turut mempengaruhi dinamika atmosfer dan pola angin di wilayah Indonesia, termasuk NTT.

Sti Nenot’ek menyebut, secara umum kondisi cuaca di NTT saat ini adalah cerah berawan, namun masih berpotensi terjadi hujan ringan hingga sedang di beberapa wilayah. Suhu udara harian berkisar antara 21°C hingga 34°C, dengan kelembaban udara rata-rata antara 50 persen hingga 90 persen. Arah angin dominan berasal dari Timur hingga Selatan dengan kecepatan antara 5 hingga 45 km/jam.

Baca juga: Prediksi Cuaca Maritim NTT, BMKG Ingatkan Potensi Banjir Rob di Perairan NTT 12-13 Mei

Beberapa wilayah yang diperkirakan mengalami hujan ringan hingga sedang antara lain Pulau Timor, Rote, Sabu, Flores, Adonara, Solor, Alor, dan Pantar.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi hujan sedang yang dapat disertai petir dan angin kencang.

Kondisi ini dapat memicu Bencana Hidrometeorologis seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalan licin, serta kerusakan pada atap bangunan dan fasilitas umum lainnya.

"Khususnya bagi masyarakat yang tinggal di daerah dengan topografi curam, bergunung, atau memiliki banyak tebing, perlu mewaspadai potensi longsor dan banjir bandang jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan durasi panjang," ujar Sti Nenot’ek.

Pihaknya mengimbau agar masyarakat senantiasa mengikuti informasi cuaca terkini dari BMKG, terutama mereka yang memiliki aktivitas di luar ruangan atau sektor-sektor rentan terhadap perubahan cuaca seperti pertanian, pelayaran, dan transportasi.(*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS