Makan Bergizi Gratis

Rini Sampaikan Strategi Kementerian PANRB Dukung Optimalisasi Program MBG

MBG merupakan program prioritas pertama pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. 

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/HO-KEMENPAN RB
RAPAT MBG - Suasana Rapat Koordinasi Tingkat Menteri di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, di Jakarta, Jumat (9/5/2025). 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Pemerintah kini tengah mengupayakan akselerasi implementasi program Makan Bergizi Gratis atau MBG agar dampaknya dapat dirasakan penerima manfaat dengan target 82,9 juta orang.

Adapun program pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui penguatan gizi yang diterapkan di sekolah-sekolah dan posyandu yang tersebar di seluruh Indonesia itu diharapkan menjangkau penerima manfaat yang telah ditetapkan.  

Saat membuka Rapat Koordinasi Tingkat Menteri di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, di Jakarta, Jumat (9/5/2025), Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan bahwa MBG merupakan program prioritas pertama pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. 

"MBG merupakan program prioritas utama pemerintah dalam mewujudkan Indonesia emas 2045. Pemenuhan gizi dapat menurunkan angka stunting, meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), perekonomian, dan lapangan kerja," ungkap Zulhas, sapaan Menteri  Zulfikli Hasan.

Dikutuip dari laman resmi Kemenpan RB, rapat tersebut membahas Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG.

Rancangan Perpres tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG secara umum mengatur rangkaian tata kelola penyelenggaraan program MBG agar program dapat berjalan efektf, efisien, dan berkelanjutan.

Ruang lingkup pengaturan meliputi lima aspek. Aspek tersebut terdiri dari monitoring, evaluasi, dan pengendalian; pelaporan penyelenggaraan MBG;  Tim Koordinasi; Peran Pemerintah Daerah; dan Pendanaan.

“Kesimpulannya, kita memutuskan agar ada tim dari kementerian terkait isi bahan untuk merumuskan Perpres atau Inpres,” imbuhnya.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini memaparkan strategi yang dapat ditempuh untuk optimalisasi program prioritas tersebut. 

"Ada beberapa persoalan yang harus diorkestrasi secara baik terutama SDM, tata kelola, dan membangun digitalisasinya," ungkap Rini.

Rini menyampaikan bahwa pemenuhan kebutuhan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Badan Gizi Nasional (BGN) menjadi langkah strategis untuk mendukung keberhasilan Program MBG.

Kementerian PANRB berperan memastikan tersedianya SDM yang tepat melalui pengaturan formasi, rekrutmen, dan redistribusi ASN secara efektif dan efisien.

Dalam mengoptimalkan implementasi Perpres mengenai Tata Kelola Penyelenggaraan MBG dan Inpres mengenai Penyelenggaraan MBG, Kementerian PANRB sesuai dengan kewenangannya telah melakukan pemetaan peran Kementerian/Lembaga/Daerah (K/L/D) melalui peta proses bisnis dan peta keterkaitan antar K/L/D.

Lebih lanjut, dari sisi digitalisasi yang perlu dikembangkan adalah arsitektur pemerintah digital yang berkaitan dengan proses bisnis, layanan, data dan informasi, serta manajemen SDM Aparatur BGN.

"Ada dua target yang harus kita lakukan, kejelasan penerima manfaat dan tata kelolanya agar masuk Inpres dan Perpres. Tata kelola internal dan eksternal sangat penting, mulai kebijakan dari atas sampai bawah yang transparan," tutup Rini. (*)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved