Kota Kupang Terkini

Flobamora Film Festival 2024, Kalunga Simbol Tumbuh Perfilman NTT

Tahun ini, Flobamora Film Festival (FFF) 2025 mengangkat tema “Kalunga” dari bahasa Sumba sebagai simbol tumbuh dan berkembangnya perfilman di NTT

|
POS KUPANG/DOK FF 2024
FILM - Para penonton sedang menyaksikan salah satu film yang diikutsertakan dalam Flobamora Film Festival 2024 lalu. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Flobamora Film Festival (FFF) 2025 kembali hadir sebagai ajang tahunan yang merayakan dan mengapresiasi karya-karya perfilman dari NTT.  

Tahun ini, festival mengangkat tema “Kalunga” dari bahasa Sumba sebagai simbol tumbuh dan berkembangnya perfilman di wilayah ini. 

Direktur Flobamora Film Festival, Yedida A. Letedara, festival ini akan diselenggarakan di Kota Kupang, pada tanggal 5 sampai 9 Agustus 2025.

Yedida A. Letedara mengatakan, semangat yang diusung melalui Kalunga ini merupakan harapan bagi perfilman NTT agar terus bertumbuh. FFF juga ingin terus mendorong semangat serta kreativitas sineas NTT untuk menghasilkan cerita-cerita berkualitas dan unik. 

Baca juga: Puncak Hardiknas, TP PKK Sikka Deklarasi Stop Kekerasan Anak di Satuan Pendidikan

“Kami berharap film NTT memiliki ciri khas dengan tidak melupakan isu penting untuk dibingkai menjadi sebuah film. Selain itu, bagaimana kita dapat terus mendorong sineas lokal untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan menemukan ciri khasnya dalam menghadirkan cerita-cerita penting dari NTT kepada dunia,” ujar Yedida A. Letedara seperti ditulis dalam rilis yang diterima Pos Kupang, Kamis (1/5). 

Yedida A. Letedara menekankan pentingnya ruang apresiasi yang dapat mempertemukan sineas dengan penonton langsung agar karya-karya lokal mendapat pengakuan yang lebih luas.

FFF 2025 menghadirkan delapan program istimewa yang dirancang untuk memperkuat ekosistem perfilman di NTT.  Mulai dari Kompetisi Film NTT, Kompetisi Film Pelajar NTT, Layar Nusantara, Layar Internasional, KFK Film Lab, Baomong Film, Bakumpul Komunitas, hingga Bioskop Pasiar. 

“Kesempatan bagi filmmaker di NTT masih terbuka karena terdapat kompetisi film yang mencakup Kompetisi Film NTT dan Kompetisi Film Pelajar NTT masih ada tahun ini.

Baca juga: Profil Tokoh NTT Linda Adoe ASN Kecamatan Jadi Idola Setelah Bintangi Film Women From Rote Island

Kompetisi ini berfungsi sebagai wadah apresiasi bagi film- film dari NTT sekaligus menjadi fasilitator untuk menginspirasi sineas lokal, menumbuhkan semangat  kreativitas, dan meningkatkan daya saing,” jelas Manajer Program, Tata Yunita.

Tata Yunita menambahkan, Layar Nusantara dan Layar Internasional tahun ini akan bekerja sama dengan festival-festival film dari negara lainnya dan menerima lebih banyak film dari filmmaker di Indonesia. 

“Kedua program ini khusus hadir untuk memperkenalkan keragaman kreativitas dan perspektif di skala Nusantara sampai Global kepada penonton di Kota Kupang,” ujar Tata Yunita.

FILM - Para penonton sedang menyaksikan salah satu film yang diikutsertakan dalam Flobamora Film Festival 2024 lalu.
FILM - Para penonton sedang menyaksikan salah satu film yang diikutsertakan dalam Flobamora Film Festival 2024 lalu. (POS KUPANG/DOK FF 2024)


Adapun program KFK Film Lab yang merupakan sebuah laboratorium pengembangan cerita untuk film pendek yang menghadirkan mentor profesional dan berpengalaman dari industry film Indonesia.

Program ini membuka peluang bagi penulis naskah pemula untuk mewujudkan karya mereka dan bertemu calon investor.

Selama dua tahun terakhir, KFK Film Lab telah melahirkan sepuluh naska film pendek yang mengangkat isu-isu di NTT.

Baca juga: Film Women From Rote Island Masuk Official Selection Oscar 2025

Tak kalah penting, Bakumpul Komunitas akan kembali menghadirkan komunitas-komunitas seni dan budaya di NTT.

Program ini menjadi ruang berjejaring antar komunitas lintas seni dan budaya yang mempunyai peran dalam kerja-kerja pemajuan kebudayaan di NTT. 

Sedangkan, program Baomong Film tahun ini akan spesial mengundang aktris, sutradara, dan manajer festival dan membahas ruang aman bagi perempuan di industri film, film dan teknologi, dan distribusi juga pengarsiapan di era digital. 

Film The Woman From Rote Island dalam nominasi Best leading actress
Film The Woman From Rote Island dalam nominasi Best leading actress (WFRI)

Festival ini akan diawali dengan program Bioskop Pasiar, sebuah program pemutaran film keliling yang mendekatkan sinema kepada masyarakat di seluruh NTT.

Bioskop Pasiar akan menghadirkan film pendek yang beragam, mulai dari drama, animasi, hingga dokumenter. 

“Seluruh rangkaian kegiatan ataupun program Flobamora Film Festival terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Flobamora Film Festival mengajak sineas muda, individu, komunitas, dan masyarakat luas untuk bergabung merayakan kekayaan budaya dan kreativitas NTT melalui film.Informasi dan jadwal lengkap dapat diakses lewat akun Instagram resmi @flobamorafilmfestival,” ujarnya. (*/ery)


Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved