Kunci Jawaban
Soal Ujian Sekolah dan Kunci Jawaban IPS Kelas 8 SMP Halaman 221 Kurikulum Merdeka
nilah contoh soal ujian sekolah dan kunci jawaban pada buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas 8 Kurikulum Merdeka halaman 221
Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
POS KUPANG.COM -- Inilah contoh soal ujian sekolah dan kunci jawaban pada buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas 8 Kurikulum Merdeka halaman 221, karangan Supardi dkk., terbitan Kemdikbudristek tahun 2021.
Materi IPS Kelas 8 membahas materi soal Lembar Aktivitas Individu.
Para siswa diminta untuk mengerjakan soal Aktivitas Individu tentang Perlawanan VOC
Kunci jawaban ini hanya digunakan sebagai referensi untuk belajar siswa di rumah.
Baca juga: Kunci Jawaban Fikih Kelas 7 Halaman 82-84 Kurikulum Merdeka Bab 3: Uji Kompetensi
Kunci jawaban IPS Kelas 8 Halaman 221 Kurikulum Merdeka
Aktivitas Individu
Baca juga: Soal Ujian Sekolah dan Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 5 Halaman 18-19 Kurikulum Merdeka
SOAL
1. Carilah buku, majalah, atau internet yang menceritakan tentang perlawanan rakyat terhadap VOC!
2. Pilihlah salah satu kisah perlawanan tersebut!
3. Bacalah dengan seksama latar belakang, proses, dan akhir perlawanan tersebut!
4. Buatlah rangkuman tentang perlawanan tersebut dan tuliskan sepanjang 1-2 halaman dan tuliskan komentarmu terhadap perlawanan tersebut 1.
Baca juga: Kunci Jawaban Fikih Kelas 7 Halaman 82-84 Kurikulum Merdeka Bab 3: Uji Kompetensi
JAWABAN
Pada pertengahan abad ke-17, Kerajaan Makassar yang juga dikenal dengan nama Kerajaan Gowa Tallo menjadi pesaing berat VOC dalam bidang pelayaran dan perdagangan di wilayah Indonesia Timur.
VOC merasa sangat tersaingi sehingga berbuat curang dengan merancang siasat untuk berpura-pura ingin membangun hubungan baik dan saling menguntungkan dengan Kerajaan Makasar.
Upaya VOC disambut baik oleh Sultan Gowa dan diberikan izin untuk berdagang secara bebas.
Setelah mendapatkan kesempatan berdagang dan memiliki pengaruh di Makassar, VOC mengajukan tuntutan kepada Sultan Hasanuddin.
Tuntutan VOC ditentang oleh Sultan Hasanuddin dalam bentuk perlawanan dan penolakan.
Sebab dalam tuntutannya, VOC ingin menguasai perdagangan di daerah Indonesia Timur.
Kemudian, terjadilah beberapa kali pertempuran antara rakyat Makassar melawan VOC.
Baca juga: Soal IPA MTs/SMP Kelas 9 :Kunci Jawaban Ujian IPA Soal Fisika dan Biologi, Soal USBN, Soal Madrasah
Mengutip dari laman Kompas.com, proses pertempuran antara rakyat Makassar melawan VOC atau Perang Makassar terjadi pada tahun 1666-1668.
Hal ini dipicu oleh perang dagang antara Kerajaan Makassar dengan VOC.
Awal mulanya, Kerajaan Makassar memperbolehkan pelabuhannya dikunjungi oleh kapal-kapal dari seluruh Nusantara, Asia, dan Eropa.
Pihak VOC memaksa melakukan monopoli dan mengontrol jalur perniagaan laut. Hal tersebut ditolak oleh Sultan Hasanuddin.
"Tuhan telah menciptakan bumi dan lautan, telah membagi-bagi daratan di antara umat manusia,"
"Tetapi mengaruniakan laut untuk semuanya. Tak pernah kedengaran larangan buat siapapun untuk mengarungi lautan," kata Sultan Hasanuddin.
Kemudian terjadi banyak pertempuran antara rakyat Makassar dengan pasukan VOC.
Rakyat Indonesia Timur dan Makassar akhirnya menderita kekalahan perang dan mereka mengungsi ke berbagai wilayah lain di Indonesia.
Baca juga: Soal Ujian Sekolah dan Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 5 Halaman 18-19 Kurikulum Merdeka
Sebenarnya, pertempuran antara rakyat Makassar dengan VOC untuk pertama kalinya telah terjadi pada tahun 1633.
Lalu, pada 1654 terjadi pertempuran kedua.
Pertempuran tersebut disebabkan oleh perilaku VOC yang berusaha menghalang-halangi pedagang yang akan masuk dan yang akan keluar dari Pelabuhan Makassar.
Pertempuran ketiga terjadi pada 1666-1667. Pada pertempuran tersebut pasukan Belanda dibantu oleh pasukan Raja Bone (Aru Palaka) dan pasukan Kapten Yonker dari Ambon.
Pasukan Raja Bone (Aru Palaka) juga mendorong suku Bugis agar melakukan pemberontakan terhadap Sultan Hasanuddin.
Semakin banyak yang mendukung pasukan Belanda dalam pertempuran melawan rakyat Makassar atau pasukan Sultan Hasanuddin.
Sehingga pasukan Sultan Hasanuddin semakin terdesak. Sultan Hasanuddin kemudian dipaksa untuk menandatangani perjanjian damai di Desa Bongaya pada tahun 1667.
Perlawanan oleh rakyat Makassar akhirnya dapat dibendung oleh Belanda. Rakyat Makassar mengalami kekalahan perang.
Salah satu faktor penyebabnya yakni keberhasilan politik adu domba oleh Belanda kepada Sultan Hasanuddin dengan Aru Palaka atau Raja Bone.
Sultan Hasanuddin akhirnya menandatangani perjanjian Bongaya pada 1667 yang isinya sangat merugikan pihak rakyat Makasar.
Isi Perjanjian Bongaya:
- VOC menguasai monopoli perdagangan di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
- Makassar harus melepas seluruh daerah bawahannya seperti Sopeng, Luwu, Wajo, dan Bone.
- Aru Palaka diakui sebagai Raja Bone.
- Makasar harus menyerahkan seluruh benteng-bentengnya.
- Kerajaan Makasar diperkecil hanya meliputi Gowa.
- Semua bangsa asing diusir dari Makasar, kecuali VOC.
- Makasar harus membayar biaya perang.
Baca juga: Kunci Jawaban Fikih Kelas 7 Halaman 138 Kurikulum Merdeka Bab 5: Uji Kompetensi
Disclaimer:
- Kunci jawaban hanya digunakan untuk referensi belajar anak.
- Kunci jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.
- Sebelum melihat kunci jawaban, sebaiknya siswa sudah mengerjakan sendiri soal-soal tersebut .*
Baca artikel lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS
Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.