Pemain Bintang Timur Atambua Alami Rasisme Saat Lawan Persika Layangkan Surat Terbuka ke PSSI

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eugenius Suba Boro

POS-KUPANG.COM, KUPANG – Tim sepakbola Bintang Timur Atambua asal provinsi Nusa Tenggara Timur, menyampaikan keluhan keras terkait dugaan tindakan rasisme yang dialami oleh beberapa pemainnya dalam pertandingan Liga 4 Seri Nasional babak 32 besar melawan Persika Karanganyar di Stadion Angkatan 45, Karanganyar, Selasa (29/4/2025).

Melalui surat terbuka yang diunggah di media sosial, tim ini menyuarakan kekecewaannya kepada PSSI dan Erick Thohir. Dalam unggahan tersebut, mereka menyoroti adanya teriakan rasis dari para pendukung lawan seperti sebutan “Cobra Hitam”, “Celeng”, dan “Hitam”.

Ironisnya, menurut mereka, teriakan ini tidak ditindaklanjuti oleh perangkat pertandingan seperti wasit, match commissioner, maupun steward yang bertugas di lapangan. Pertandingan tetap dilanjutkan tanpa ada upaya penertiban.

“Kami kalah, tetapi kami juga punya harga diri yang perlu dijaga,” tulis mereka dalam akun instagram @bintang_timuratambua.

Lebih lanjut, mereka mempertanyakan penegakan nilai-nilai dasar negara, terutama sila kelima Pancasila yakni "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” Mereka menyesalkan bahwa diskriminasi sosial masih kerap terjadi, baik di dalam maupun di luar lapangan.

Pernyataan itu juga menegaskan bahwa mereka datang dari Indonesia Timur untuk ikut berjuang membangun sepakbola nasional, namun merasa tidak dirangkul oleh sesama insan sepakbola Indonesia.

“Kami boleh hitam, kami boleh keriting, tetapi kami Indonesia,” tutup pernyataan tersebut. (uge)

Baca berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE.NEWS