Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Jumat 25 April 2025, Damai Sejahtera Bagi Semua Bangsa  

Damai sejahtera bukan sekedar salam, tetapi kehadiran dan relasi. Hadir bagi sesama di saat ada rasa takut dan ragu, itulah damai sejahtera.

Editor: Oby Lewanmeru
zoom-inlihat foto Renungan Harian Kristen Jumat 25 April 2025, Damai Sejahtera Bagi Semua Bangsa  
POS-KUPANG.COM/HO-TANGKAPAN LAYAR
RENUNGAN KRISTEN - Cover Renungan Harian Kristen edisi April 2025. Renungan Harian Kristen Jumat 25 April 2025, Damai Sejahtera Bagi Semua Bangsa. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Renungan Harian Kristen Jumat 25 April 2025 dengan judul Damai Sejahtera Bagi Semua Bangsa.  

 Dalam nama Yesus, berita tentang pertobatan untuk pengampunan dosa harus diberitakan kepada segala bangsa.

Renungan Harian Kristen ini merujuk pada Kitab Lukas 24:36-49.

Artikel ini dilansir dari buku Renungan Harian Suluh Injil, ditulis oleh anggota Komunitas Suluh Injil.

Renungan berdasarkan Alkitab dan ajaran iman Kristen, yang bersumber dari Alkitab - LAI Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2).

Baca juga: Renungan Harian Kristen Kamis 24 April 2025, Rayakanlah Paskah!

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt. Yudith A. Nunuhitu Follabessy, M.Si, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi April 2025.

Tema Bulan April 2025, Damai Kristus di Tengah Keluarga.

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:

Damai sejahtera bukan sekedar kata-kata yang diucapkan kapan saja, oleh siapa saja ketika berjumpa sesama, seperti kata “shalom!” Damai sejahtera adalah perkataan dari mulut Tuhan Yesus sendiri ketika Ia menampakkan diri kepada para murid.

Tuhan Yesus mengucapkannya kepada para murid di awal perjumpaan-Nya dengan mereka semua.

Pertama, Yesus mengucapkan kata-kata “damai sejahtera bagi kamu!” di awal penampakan-Nya kepada semua murid.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Rabu 23 April 2025, Malaikat Mewartakan Kebangkitan Sang Raja  

Dalam catatan Injil Lukas, ini adalah penampakan yang ketiga, setelah penampakan di kubur kepada para perempuan dan penampakan kepada dua orang Emaus.

Ketika Yesus menyapa “damai sejahtera”, respons para murid menunjukkan ekspresi tidak ada damai sejahtera, mereka terkejut, takut, mengira melihat hantu dan ada keraguan.

Ucapan salam “damai sejahtera” bukanlah ucapan magic yang otomatis menciptakan keadaan hati damai dan sejahtera.

Pengenalan akan Yesus dan kesadaran akan kebangkitan Yesuslah yang menciptakan damai sejahtera dan mengubah keadaan hati para murid menjadi girang dan percaya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved