Paskah 2025
Umat Membludak Mengikuti Ibadat Jumat Agung di Stasi St. Kristoforus Matani Penfui Timur
Ibadat Jumat Agung yang baru dimulai pukul 15.00 WITA, namun sejak pukul 14.00 WITA umat sudah berdatangan.
Penulis: Edi Hayong | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Ibadat Jumat Agung yang dirangkai dengan Cium Salib di Stasi St. Kristoforus Matani Penfui Timur, Paroki St. Yoseph Pekerja Penfui berlangsung aman, lancar dan sukses, Jumat (18/4/2025).
Ibadat Jumat Agung yang baru dimulai pukul 15.00 WITA, namun sejak pukul 14.00 WITA umat sudah berdatangan.
Panitia terlihat sibuk mengarahkan umat untuk memenuhi bangku, kursi yang disiapkan panitia di dalam gereja maupun di luar gereja.
Umat begitu antusias mengikuti ibadat ini walaupun rela berdiri sepanjang ibadat karena kehabisan kursi yang disiapkan panitia.
Romo Andreas Sika, Pr yang memimpin ibadat Jumat Agung dalam homilinya menyampaikan beberapa hal mendasar.
Romo Andreas menegaskan, dosa bukan hanya tentang pelanggaran besar, tetapi juga keegoisan kecil, sikap masa bodoh terhadap sesama, dan tindakan menjauhkan diri dari kasih Allah.
Lebih lanjut, Romo Andreas Sika mengatakan, Yesus Kristus rela wafat di kayu salib untuk menanggung dosa manusia.
"Biar Yesus tidak bersalah apapun, tetapi Dia rela dihukum seperti orang yang bersalah karena dosa-dosa kita," kata Romo Andreas.
Baca juga: Umat Stasi St. Kristoforus Matani Penfui Timur Khusuk Mengikuti Perayaan Kamis Putih
Romo Andreas juga mengajak umat Katolik dimanapun berada, agar tetap mengikuti ajaran Yesus Kristus.
"Momen Jumat Agung mengundang kita sekalian untuk tidak boleh melepaskan perhatian, iman, kepercayaan kita, dan hormat kita kepada Tuhan Yesus," pinta Romo Andreas.
Usai homili, umat diarahkan untuk prosesi Cium Salib pada titik-titik yang sudah diatur panitia Paskah 2025.
Dalam suasana hening dan khusuk, umat secara bergiliran maju sambil berlutut mencium kaki Salib Yesus yang disiapkan baik di dalam gereja, depan gereja maupun samping gereja stasi.
Panitia dibantu Orang Muda Katolik (OMK) Stasi serta THS-THM terlihat siaga mengawasi seluruh rangkaian prosesi Cium Salib.
Ibadat Jumat Agung di Stasi St. Kristoforus Matani ini pun didukung anggota koor dari Wilayah V.
Untuk diketahui, makna di balik "Jumat Agung" merupakan peringatan akan penyaliban Yesus. Jumat Agung adalah hari berkabung dan refleksi yang khidmat bagi umat Kristiani.
Jumat Agung adalah bagian dari Pekan Suci, yang merupakan rangkaian dari Minggu Palma, Kamis Putih dan Jumat Agung menjelang Minggu Paskah.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.