NTT Terkini
Wujudkan Ekonomi NTT Tetap Kuat, Kepala Bank Indonesia NTT Sebut Perlu Dukungan Seluruh Mitra Kerja
Agus mengatakan, ketidakpastian global pasca penerapan tarif resiprokal impor Amerika Serikat atau dikenal sebagai Liberation Day
Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dalam mewujudkan ekonomi NTT agar tetap kuat dan berkelanjutan, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati menyebut perlu dukungan seluruh mitra kerja.
“Perlu dukungan dan sinergi seluruh mitra kerja, termasuk Perbankan dan Lembaga Jasa Keuangan untuk mewujudkan ekonomi NTT yang kuat dan berkelanjutan,” kata Agus di Kupang, Kamis (10/4/2025).
Agus mengatakan, ketidakpastian global pasca penerapan tarif resiprokal impor Amerika Serikat atau dikenal sebagai Liberation Day menjadi tantangan yang nyata bagi perekonomian nasional.
Secara umum, jelas Agus, langkah itu diambil oleh Pemerintah Amerika Serikat untuk mengembalikan tenaga kerja dan industri ke Amerika Serikat sehingga dapat memperbaiki neraca perdagangan Amerika Serikat yang mengalami defisit sampai dengan USD1,2 triliun.
“Liberation Day memiliki makna bahwa Amerika Serikat memasuki era baru dalam menjalankan perekonomian, dari yang sebelumnya menganut perdagangan bebas atau free market menjadi perdagangan yang terkendali, salah satunya melalui pengenaan tarif,” ungkap Agus.
Menurut Agus, mirip dengan Amerika Serikat yang mengalami defisit neraca perdagangan akibat kondisi free market, Provinsi NTT saat ini masih menjadi pasar yang ditunjukkan oleh defisit neraca perdagangan sebesar Rp 51,51 triliun pada tahun 2024.
Baca juga: Bank Indonesia NTT Dorong Digitalisasi Koperasi di NTT
“Terdapat 4 (empat) hal yang perlu didorong untuk merealisasikan potensi-potensi ekonomi NTT demi ketahanan struktur ekonomi yang lebih baik,” bebernya.
Agus menyebut, adapun empat hal yang perlu didorong untuk merealisasikan potensi ekonomi NTT yaitu pertama, produktivitas pertanian selaku sektor utama di Provinsi NTT perlu didorong melalui penggunaan teknologi pertanian.
Selain itu, kata Agus perlu dilakukan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor Pariwisata melalui pelatihan atau workshop.
“Poin ketiga juga tidak kalah penting yaitu perlu didorong pengembangan hilirisasi produk hasil pertanian diluar produk lokal NTT yang telah berkembang saat ini. Kemudian juga, perlu dipastikan kesiapan Provinsi NTT untuk memberikan iklim investasi yang nyaman bagi investor,” pungkasnya. (mey)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
| Siloam Hospitals Gelar Simposium Urologi di Kupang, Komit Tingkatkan Kualitas Layanan Kesehatan |
|
|---|
| Tingkatkan Kapasitas Layanan MBG Lebih Baik, BGN Gelar Pelatihan Penjamah Makan SPPG di NTT |
|
|---|
| Bank Mandiri Gelar "Aksi Bersih Mandiri", Libatkan 200 Peserta di Bali dan Nusa Tenggara |
|
|---|
| Tenun Ikat Jadi Sumber Harapan: Kisah Hilde Bangkit Bersama Amartha |
|
|---|
| PLN Terangi Langkah UMKM NTT Menuju Kemandirian dan Daya Saing |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.