Wisata NTT

Wisata NTT, Pesona Kampung Tololela di Ngada Flores,  Tawarkan Budaya dan Alam yang Menawan

Kabupaten Ngada tidak hanya menawakan keindahan Kampung Afat Bena dan Taman Laut 17 Pulau di riung ataupun bukit Wolobobo

|
Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
(BARRY KUSUMA) via Kompas.com
Kampung Tololela di Kecamatan Jerebuu, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. 

POS KUPANG.COM -- Kabupaten Ngada tidak hanya menawakan keindahan Kampung Afat Bena dan Taman Laut 17 Pulau di riung ataupun bukit Wolobobo .

Ada sisi keinahan lain di Ngada yang tidak ada salahnya bila dikunjungi yaitu Kamung Tolelela .

Untuk bisa mencapai kampung ini memang tidak mudah karena akses transportasi yang terbatas, perlu berjalan kaki agar bisa sampai ke lokasi. 

Meski begitu ternyata Kampung Tololela menyimpan keindahan alam serta budaya yang sangat menarik dijadikan obyek wisata. 

Ingin tahu lebih banyak mengenai Kampung Tololela Bajawa di Flores, Nusa Tenggara Timur, saya diundang oleh Indonesia Ecotourism Network untuk melihat langsung kehidupan sehari-hari masyarakat Kampung Tololela .

 Jujur ini salah satu desa favorit saya di Pulau Flores. Masyarakatnya sangat ramah, budaya yang masih kuat dan desa terletak di kaki Gunung Inerie yang indah. 

Baca juga: Wisata NTT, Pesona Kampung Tololela di Ngada Flores,  Tawarkan Budaya dan Alam yang Menawan

 Selain itu kita bisa bermalam di desa ini merasakan keramahtamahan penduduk Kampung Tololela

Letak dan Akses Lokasi Baca juga: Solidaritas Pemain Bajaj Bajuri Kuat, Rieke Diah Pitaloka Pastikan Anak Fanny Fadillah Tetap Sekolah Kampung Tololela merupakan salah satu kampung yang berada di Desa Manubhara, Kecamatan Jerebuu, Kabupaten Ngada, NTT. 

Warga Kampung Tololela di Kecamatan Jerebuu
Warga Kampung Tololela di Kecamatan Jerebuu, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur.

Untuk bisa sampai ke lokasi perlu waktu sekitar 45 menit dengan jarak tempuh kurang lebih 30 km dari ibu kota Bajawa. Letaknya yang dipuncak bukit tidak memungkinkan kendaraan bisa mencapai Kampung Tololela sehingga harus berjalan kaki.

Jadi, dari ibu kota Bajawa menuju Kampung Bena terlebih dahulu, setelah itu dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju Kampung Tololela selama 1 jam. 

 Kondisi Geografis
 Secara geografis, topografi Kampung Tololela Bajawa Flores sebagian besar lahan perbukitan, termasuk dalam wilayah yang beriklim tropis. 

Memiliki jenis tanah yang subur sehingga banyak penduduk yang memanfaatkannya untuk bercocok tanam, terutama jenis tanaman rempah-rempah, umbi, jagung dan kacang-kacangan. 

Kampung Tololela di Kecamatan Jerebuu 02
Kampung Tololela di Kecamatan Jerebuu, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. (BARRY KUSUMA) Kondisi Geografis

Berikut hal yang menarik di Kampung Tololela
 1. Adat Budaya Di tengah kuat arus zaman modern saat ini, tidak banyak daerah yang masih mempertahankan tradisi adat budaya dalam lingkungan masyarakat. 

Namun di Kampung Tololela dapat kita rasakan nuansa adat yang kental dan masih terjaga. 

Hal ini dapat dilihat dari bangunan rumah yang terdapat di kampung ini, serta kebiasaan dan perilaku masyarakat yang masih memegang erat adat istiadat. 

2. Arsitektur Tradisional Saat memasuki perkampungan, kita akan disuguhkan pemandangan rumah-rumah tradisional yang berbentuk unik, terbuat dari kayu dengan menggunakan ilalang sebagai atap. 

Rumah ini dihuni oleh suku asli Kampung Tololela. Uniknya formasi rumah ini tersusun rapi membentuk pola segi empat, di mana bagian tengahnya terdapat lapangan berundak yang digunakan sebagai tampat Ngadu dan Bhaga. 

Selain itu juga ada kuburan batu tua yang diletakkan di tengah lapangan. Di setiap rumah-rumah Kampung Tololela Bajawa Flores selalu ada tanduk kerbau yang dulunya dijadikan kurban untuk upacara adat penduduk setempat. 

3. Pembuatan Tenun Baca juga: Pergi untuk Mengajar, Pulang Tak Bernyawa, Kisah Guru Rosalia Gugur Diserang KKB di Papua Selain bertani, pekerjaan sebagian masyarakat kampung Tolalela adalah menenun. 

Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh para wanita. Pembuatan tenun masih dilakukan secara tradisional sehingga setiap pengunjung yang datang dapat menyaksikan langsung proses pembuatannya. 

Saat pagi atau sore hari merupakan waktu yang pas mengunjungi para wanita yang sedang menenun. Anda bisa sambil belajar cara pembuatan tenun dan jika tertarik, anda bisa membelinya. 

4. Alat Musik Tradisional  

Alatmusik tradisional seperti angklung mungkin sudah banyak yang tahu. Namun bagaimana dengan alat musik Bombardom? Pasti masih banyak yang tidak tahu bukan?

Alat musik Bombardom merupakan alat musik tiup tradisional yang dapat kita temukan di Pulau Flores. 

erbuat dari bahan bambu dengan dua elemen yaitu bambu besar dan kecil. Sering digunakan pada saat upacara adat dan penerimaan tamu yang datang. 

Beberapa bulan lalu, baru saja dilaksanakan pemecahan rekor konser musik Bombardom oleh masyarakat Kampung Tolalela sebagai salah satu cara melestarikan alat musik tradisional mereka yang terancam punah serta untuk menarik minat wisatawan. (Kompas.com/*)

Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS

Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved