Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Senin 17 Maret 2025, Kasih Yang Membatalkan Hukuman

Tidak ada keselamatan melalui perbuatan baik. Keselamatan dikaruniakan Allah melalui penghapusan hutang yang telah dilunasi oleh Yesus.

Editor: Oby Lewanmeru
zoom-inlihat foto Renungan Harian Kristen Senin 17 Maret 2025, Kasih Yang Membatalkan Hukuman
POS-KUPANG.COM/HO-TANGKAPAN LAYAR
RENUNGAN KRISTEN - Cover Renungan Harian Kristen edisi Maret 2025.

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Renungan Harian Kristen Senin 17 Maret 2025 dengan judul Kasih Yang Membatalkan Hukuman. 

Ia mengampuni segala pelanggaran kita dengan menghapuskan surat hutang, dengan memakukannya pada kayu salib.

Renungan Harian Kristen ini merujuk pada Kitab Kolose 2:13-14.

Artikel ini dilansir dari buku Renungan Harian Suluh Injil, ditulis oleh anggota Komunitas Suluh Injil.

Renungan berdasarkan Alkitab dan ajaran iman Kristen, yang bersumber dari Alkitab - LAI Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2).

Baca juga: Renungan Harian Kristen Minggu 16 Maret 2025, Memandang Dia Yang Tertikam 

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt. Yudith A. Nunuhitu Follabessy, M.Si, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Maret 2025.

Tema Bulan Maret 2023, Menghayati Sengsara Yesus: Merengkuh Kerapuhan Hidup.

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:

Suatu ketika seorang ibu dikagetkan dengan data pemerintah yang mencantumkan status “mati” kepadanya sehingga semua layanan tidak dapat diakses.

Ternyata ada kesalahan data yang kemudian diperbaiki dan ia dapat mengakses kembali semua layanan sebagai warga negara.

Akan tetapi firman hari ini mengajak kita melihat diri dan menyadari bahwa sebenarnya kita semua dahulu berstatus “mati” karena pelanggaran dan dosa kita.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Sabtu 15 Maret 2025, Kasih Kristus Untuk Saya

Pertama, berdasarkan status “mati” yang melekat dengan diri kita, apa yang dapat kita lakukan untuk kembali dinyatakan hidup?

Sangatlah bodoh jika kita berpikir bahwa dengan perbuatan baik kita, maka kita bisa mendapatkan kembali akses menikmati hidup.

Memang benar kita semua dapat berbuat baik, tetapi apakah yang menjadi motifnya? Perbuatan baik yang benar ialah jika didorong oleh motif hati ingin memuliakan Allah.

Faktanya setiap perbuatan baik kita hanya untuk memuliakan diri kita sendiri. Segala kebaikan kita itu tidak akan cukup untuk membayar kejahatan kita di hadapan takhta pengadilan Allah.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved