Gempa Bumi

Waspada,BMKG Sebut Ada Peningkatan Aktivitas Kegempaan Setiap Tahun, 2024 Tercatat 29.869 kali gempa

Waspada,BMKG Sebut Ada Peningkatan Aktivitas Kegempaan Setiap Tahun, 2024 Tercatat 29.869 kali gempa

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
BPBD KABUPATEN BATANG
PENINGKATAN AKTIVITAS KEGEMPAAN - Tim gabungan melakukan rangkaian upaya penanganan darurat bencana gempabumi M 4.4 Batang di wilayah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (8/7/2024). Waspada, BMKG sebut ada peningkatan aktivitas kegempaan setiap tahun. Pada 2024 Tercatat 29.869 kali gempa. 

POS-KUPANG.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofiska ( BMKG ) mengungkapkan fakta mengejutkan terkait Aktivitas Kegempaan di Indonesia.

BMKG menyebut, ada Peningkatan Aktivitas Kegempaan Setiap Tahun.

Peningkatan tajam terjadi di tahun 2024.

BMKG mencatat pada tahun 2024 terjadi 29.869 kali dengan 20 kali gempa merusak.

Fakta itu disampaikan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) Dwikorita Karnawati.

Baca juga: BMKG Mencatat Gempa Magnitudo 5,3 yang Mengguncang Waingapu, NTT Dirasakan hingga Ruteng Manggarai

Dwikorita Karnawati mengungkapkan, kejadian gempa bumi di Indonesia menunjukkan tren peningkatan. Di sisi lain, kata dia, alat pemantau yang disebarkan BMKG kini juga semakin banyak.

Hal itu disampaikannya dalam webinar "Resolusi 2025: Mitigasi Bencana Geologi", yang ditayangkan kanal Youtube Teknik Geofisika ITS awal tahun ini, Dwikorita pun mengingatkan pentingnya pendekatan mitigasi bencana geohidrometeorologi. Tidak hanya gempa bumi dan tsunami, tetapi juga bencana hidrometeorologi yang semakin meningkat akibat perubahan iklim.

"Aktivitas kegempaan yang termonitor BMKG mengalami lompatan. Berdasarkan data aktivitas data gempa jangka panjang, ada pola kejadian gempa di Indonesia terus meningkat setiap tahun," katanya, dikutip Selasa (21/1/2025).

"Rata-rata kejadian gempa di tahun 1990-2008 sekitar 2.254 gempa per tahun. Namun, tahun 2009-2017 meningkat jadi 5.389 kejadian gempa. Kemudian melompat mulai tahun 2018-2019, bahkan 2020 ya, melompat bahkan 2018 itu 12.062, 2019 itu masih 11.731," tambahnya.

Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Flores Timur NTT Status Awas dan Alami 54 Kali Gempa dalam 6 Jam

Dwikorita mengatakan, bukan karena peningkatan jumlah alat, sehingga aktivitas yang terpantau dan tercatat meningkat.

Sebab, jelasnya, jumlah alat pada tahun 2009-2019 hampir sama, sekitar 170-an sensor.

Namun di tahun 2019 jumlahnya melompat.

"Mulai tahun 2020 alatnya bertambah jadi sekitar 300-an lebih, ternyata kejadian gempa malah menurun. Ini mematahkan dugaan peningkatan itu karena jumlah alatnya bertambah. Jadi mungkin tektoniknya saat itu menurun," kata dia.

"Kemudian semakin ditambah sampai tahun 2023, juga nggak naik-naik kejadiannya, meski masih di atas 11.000. Artinya bukan karena alatnya ditambah lalu jumlah gempanya meningkat, nggak," tukasnya.

Lalu, terjadi lonjakan kejadian gempa yang signifikan di tahun 2024. Tercatat ada 29.869 kali kejadian gempa, dengan jumlah alat kurang lebih sama dengan tahun 2023.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved