Malam Nisfu Syaban 2025
Inilah Amalan Malam Nisfu Syaban yang Sayang Kalau Dilewatkan, Sholat Nisfu Syaban hingga Sedekah
Inilah Amalan Malam Nisfu Syaban yang sayang kalau dilewatkan, Sholat Nisfu Syaban, hingga Sedekah
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM - Malam Nisfu Syaban merupakan salah satu malam mulia dan istimewa selain Malam Lailatul Qadar.
Hal itu sebagaimana hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah:
"Sesungguhnya Allah memandang hamba-Nya pada malam Nisfu Syaban dan mengampuni mereka kecuali yang musrik dan pendendam." (Hadis shahih riwayat Ibnu Majah).
"Nabi Muhammad mengatakan lima malam doa tidak ditolak Allah yaitu Malam 1 Rajab, Malam Nisfu Syaban, Malam Idul Fitri, Malam Idul Adha, dan Malam Jumat." (HR Ibnu Dailani).
Baca juga: Dibaca Malam Ini, Doa Setelah Sholat Nisfu Syaban, Perbanyak Baca Surat Yasin hingga Istighfar
Karena itu Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunnah di malam yang disebut penuh ampunan ini.
Lalu, Amalam apa saja di Malam Nisfu Syaban?
1.Mendirikan Sholat Sunnah Nisfu Syaban
2.Membaca Surat Yasin 3 Kali
Surat Yasin dibaca Setelah Sholat Nisfu Syaban.
Membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali dengan niat khusus yang berbeda-beda. Pada bacaan Surat Yasin pertama, niatkan agar mendapatkan karunia umur yang panjang dalam beribadah, kebaikan, dan keberkahan.
Lalu saat membaca Surat Yasin kedua, niatkan untuk mendapatkan rezeki yang halal, baik, dan berkah, untuk kehidupan dunia dan akhirat. Terakhir, ketika membaca surat Yasin yang ketiga, niatkan agar dikarunii kematian dalam husnul khatimah, berbekal iman, takwa, dan cinta kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya.
Baca juga: Tata Cara, Keutamaan,Jadwal dan Doa Setelah Sholat Nisfu Syaban Lengkap dengan Latin & Terjemahannya
3.Bacaan Doa Nisfu Syaban dan Artinya
Setelah membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali, membaca doa Nisfu Sya'ban. Berikut bacaan doa Nisfu Sya'ban.
اللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنَا عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ أَشْقِيَاءَ أَوْ مَحْرُوْمِيْنَ أَوْ مُقَتَّرِيْنَ عَلَيْنَا فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتَنَا وَحِرْمَانَنَا وَاقْتِتَارَ رِزْقِنَا، وَاكْتُبْنَا عِنْدَكَ سُعَدَاءَ مَرْزُوْقِيْنَ مُوَفَّقِيْنَ لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ: "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ
Allāhumma yā dzal manni wa lā yumannu 'alaika yā dzal jalāli wal ikrām, yā dzat thauli wal in'ām, lā ilāha illā anta zhahral lājīna wa jāral mustajīrīna, wa ma'manal khā'ifīn. Allāhumma in kunta katabtanā 'indaka fī ummil kitābi asyqiyā'a au mahrūmīna au muqattarīna 'alaynā fir rizqi, famhullāhumma fī ummil kitābi syaqāwatanā, wa hirmānanā waqtitāra rizqinā, waktubnā 'indaka su'adā'a marzūqīna muwaffaqīna lil khairāt. Fa innaka qulta wa qaulukal haqq fī kitābikal munzali 'ala lisāni nabiyyikal mursali "Yamhullāhu mā yasyā'u wa yutsbitu wa 'indahū ummul kitāb." Wa shallallāhu 'alā sayyidinā Muhammadin wa 'alā ālihī wa shahbihī wa sallama, walhamdulillāḥi rabbil 'ālamīn.
Artinya: Wahai Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemilik kekayaan dan pemberi nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. Tuhanku, jika Engkau mencatat kami di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezeki kami. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, 'Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.' Allah bershalawat dan bersalam atas Sayyidina Muhammad, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.
4.Bersedekah.
Umat Islam dianjurkan bersedekah pada Malam Nisfu Syaban. Karena bersedekah merupakan salah satu amalan yang paling disukai oleh Allah SWT. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.