Prakiraan Cuaca

Prospek Cuaca Sepekan Kedepan, NTT Berpotensi Hujan Ekstrem dan Angin Kencang 7-13 Februari 2025

Prospek Cuaca Sepekan Kedepan, NTT Berpotensi Hujan Ekstrem dan Angin Kencang 7-13 Februari 2025

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI.
NTT WASPADA HUJAN EKSTREM - Atap rumah warga Oespa, Kupang ambruk, akibat diterpa hujan lebat dan angin kencang pada Minggu (11/11/2018) siang - Prospek Cuaca Sepekan Kedepan, NTT Berpotensi Hujan Ekstrem dan Angin Kencang 7-13 Februari 2025. 

POS-KUPANG.COM - Berdasarkan Prospek Cuaca Sepekan Kedepan yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ), NTT berpotensi hujan ekstrem dan angin kencang 7-13 Februari 2025.

Melalui rilis resminya 6 Februari 2025, BMKG mengungkapkan, hujan ekstrem dan angin kencang di NTT dan beberapa Wilayah Indonesia merupakan dampak tidak langsung dari Siklon Tropis Taliah yang kini mulai menjauh dari Indonesia.

Menurut Prediksi BMKG, NTT berpotensi hujan ekstrem pada periode 7-9 Februari 2025. 

Sementara angin kencang berpotensi landa NTT 10-13 Februari 2025.

Baca juga: BMKG Ingatkan Indonesia Masih Berpotensi Cuaca Ekstrem Meski Siklon Tropis Taliah Menjauh

Karena itu BMKG mengimbau Warga untuk waspada terhadap kondisi cuaca tersebut.

Berikut Prospek Cuaca Sepekan Kedepan yang dirilis BMKG:

Saat ini dinamika atmosfer di sebagian besar wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa sistem tekanan rendah yang aktif di Belahan Bumi Utara (BBU) dan Belahan Bumi Selatan (BBS).

Sistem tekanan rendah yang terdapat di BBU adalah Bibit Siklon 95W, yang terdeteksi di Samudra Pasifik Barat, utara Papua Barat, bergerak ke arah Barat – Barat Laut dengan kecepatan angin maksimum mencapai 20 knot (37 km/jam) yang memberikan pengaruh tidak langsung berupa hujan dengan intensitas sedang – lebat di wilayah Maluku Utara, Papua Barat Daya dan Pesisir utara Papua.

Sementara itu,  di BBS masih terpantau Siklon Tropis Taliah yang berada di Samudra Hindia selatan Banten, bergerak ke arah Barat – Barat Daya dengan kecepatan 50 knot (95.6 km/jam), yang turut memberikan dampak tidak langsung terhadap terjadinya hujan dengan intensitas sedang yang dapat disertai angin kencang di wilayah Pesisir selatan Bengkulu, Lampung, Banten hingga Jawa Barat.

Selain kedua sistem tekanan rendah tersebut, sirkulasi siklonik juga terpantau di utara Kalimantan dan Teluk Carpentaria, yang memicu peningkatan aktivitas konvektif di wilayah sekitarnya.

Baca juga: PREDIKSI Cuaca NTT Hari Ini, BMKG sebut Sirkulasi Siklonik di Australia Picu Hujan Petir di NTT 

Sirkulasi ini berkontribusi terhadap terbentuknya pola belokan angin yang dapat meningkatkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di beberapa wilayah selatan Indonesia, terutama Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua bagian selatan.

Selain sistem tekanan rendah, kondisi atmosfer di Indonesia dalam sepekan ke depan juga dipengaruhi oleh aktifnya gelombang equatorial Rossby dan gelombang Kelvin.

Fenomena Gelombang Kelvin diprediksi aktif di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kep. Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, utara Kalimantan, Kalimantan bagian Selatan, dan Sulawesi bagian tengah.

Sementara itu, Gelombang Ekuatorial Rossby diprediksi aktif di Laut Cina Selatan utara Kalimantan, Samudra Pasifik utara Sulawesi hingga Papua Papua Barat, dan Papua yang berkontribusi terhadap peningkatan potensi pembentukan awan konvektif dan curah hujan di wilayah tersebut.

Dinamika Atmosfer Sepekan Kedepan

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved