Bencana Alam Tanah Bergerak

Camat Elar Selatan Lapor ke Pemkab Manggarai Timur Soal Bencana Alam Tanah Bergerak di Samesi Dopak

para korban memilih mengungsi karena rumah tinggal mengalami retak-retak besar, bahan ada yang sudah roboh. 

Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HERMAN AGAS
Camat Elar Selatan Herman Agas sedang mengimbau kepada masyarakat di Kampung Samesi untuk waspada bencana tanah bergerak.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM, BORONG - Camat Elar Selatan, Herman Agas sudah melaporkan secara lisan terkait bencana alam tanah bergerak di Kampung Samesi, Dusun Dopak, Desa Sangan Kalo, Kecamatan Elar Selatan, Selasa 28 Januari 2025 kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur

"Untuk laporan ke Bapak Bupati secara resmi besok karena besok baru masuk kantor karena masih libur. Tapi laporan secara WA dan telepon sudah disampaikan baik langsung ke Bapak Pj Bupati begitu juga ke pak Kepala BPBD," ujar Herman. 

Herman menerangkan, dampak bencana alam tanah bergerak itu, 9 Kepala keluarga (KK) jadi korban. Rumah tinggal mereka retak-retak dan sebagian rumah sudah roboh. 

Para korban yang terdampak juga sudah memilih untuk mengungsi ke pondok sawah dan rumah keluarga di kampung lain. 

Baca juga: Cuaca Ekstrem, Kapolres Manggarai Timur AKBP Suryanto Imbau Orang Tua Awasi Anak-Anak

"Sebagian ada yang bertahan, tapi sebagian besar sudah pindah ke pondok sawahnya masing-masing di persawahan dataran Gising. Lalu ada sebagian keluarga mengungsi ke kampung keluarga/tetangga yaitu di kampung Kodal," terang Herman Agas. 

Herman menerangkan, para korban memilih mengungsi karena rumah tinggal mengalami retak-retak besar, bahan ada yang sudah roboh. 

Herman mengatakan, bukan hanya 9 KK ini saja yang terjadi korban, namun berpotensi 28 KK dari seluruh penduduk di kampung itu terancam akan mengalami dampak yang sama dan sangat berpotensi untuk pindah pemukiman. 

Herman juga mengatakan, bukan hanya rumah warga yang terdampak, bencana alam tanah bergerak ini juga merusak lahan milik warga setempat dimana lahan pertanian, coklat, jagung,kopi, kemiri dan lain sebagainya juga terkena dampak. (rob) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved