Prakiraan Cuaca

Prediksi BMKG Cuaca Sepekan ke Depan, 25-30 Januari 2025, NTT Waspada Hujan Lebat-Sangat Lebat

Prediksi BMKG Cuaca Sepekan ke Depan, 25-30 Januari 2025, NTT Waspada Hujan Lebat-Sangat Lebat

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
BPBD KOTA TANGERANG SELATAN
Tim BPBD Kota Tangerang Selatan bersiaga di tengah hujan lebat dan banjir yang mengguyur wilayah setempat, Sabtu (6/7/2024) - Prediksi BMKG Cuaca Sepekan ke Depan, 25-30 Januari 2025, NTT Waspada Hujan Lebat-Sangat Lebat. 

Menurut BMKG, kondisi ini dipicu oleh berbagai faktor, yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

"Pada periode libur Isra Mikraj dan Imlek, curah hujan tinggi masih berpotensi terjadi, dengan peningkatan signifikan yang perlu diwaspadai," tulis BMKG.

Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Hari Ini, BMKG: NTT Berpotensi Diterjang Hujan Lebat Disertai Angin Kencang

Penyebab Peningkatan Curah Hujan

BMKG menjelaskan, pemicunya adalah kombinasi kondisi atmosfer yang aktif, yaitu:

- angin Monsun Asia yang membawa massa udara lembab yang tinggi

- fenomena La Nina lemah yang meningkatkan potensi curah hujan di daerah tropis

- gelombang Madden Julian Oscillation (MJO) yang saat ini aktif di wilayah Indonesiabagian barat

- gelombang ekuator lainnya seperti Rossby dan Kelvin yang mendorong pembentukan awan konvektif

- tingginya awan konvektif terbentuk di wilayah Indonesia, terindikasi dari nilai prediksi OLR (Outgoing Longwave Radiation) yang negatif di
sebagian besar wilayah yang diprediksi akan berkontribusi pada peningkatan intensitas hujan.

- pola siklonik yang terdeteksi di wilayah Selat Karimata, Samudra Hindia Barat DayaLampung, Laut Arafuru, Laut Halmahera, dan Samudra Hindia Selatan Jawa juga turut menyebabkan peningkatan potensi hujan di wilayah-wilayah tersebut. Pola siklonik ini memicu konvergensi angin dan memperkuat proses pembentukan awan hujan dari perairan, sehingga meningkatkan intensitas hujan di area sekitarnya.

"Sepekan ke depan, BMKG mengidentifikasi kombinasi fenomena angin Monsun Asia, MJO, La Nina lemah, Gelombang Rossby, Gelombang Kelvin, serta sirkulasi siklonik yang memengaruhi pola hujan dan cuaca ekstrem di Indonesia. Dengan dinamika atmosfer yang kompleks, masyarakat diimbau terus mengikuti informasi cuaca terkini dan mempersiapkan diri terhadap potensi dampaknya," tulis BMKG.

"Kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya Bencana Hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang," sebut BMKG. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved