Kabar Artis

Jabatan Raffi Ahmad di Pemerintahan Dianggap Tak Penting Buntut Mobil RI 36 Viral,  Ini Kata  Pakar

Kasus mobil dinas no pol RI 31 yang merasa tergganggu dengan kendaraan taksi yang dianggap meghalangi beruntut panjang

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
Kolase Tribun
Buntut Mobil RI 36 Viral, Jabatan Raffi Ahmad di Pemerintahan Dianggap Tidak Penting, Pakar Beri Penjelasan 

POS KUPANG.COM -- Kasus mobil dinas no pol RI 31 yang merasa tergganggu dengan kendaraan taksi yang dianggap meghalangi beruntut panjang .

Kni, jabatan Raffi Ahmad sebagai pemilik mobil tersebut dianggap tak penting .

Sebelumnua, mobil RI 36 milik Raffi Ahmad diketahui kini viral di sosial media.

Buntut mobil RI 36 viral, jabatan Raffi Ahmad di pemerintahan dianggap tidak penting.

Pakar beri penjelasan soal jabatan Raffi Ahmad di pemerintahan.

Sebelumnya, mobil RI 36 menjadi sorotan di media sosial karena aksi arogan yang dilakukan oleh petugas patroli dan pengawalan (patwal) yang mengawalnya di jalanan Jakarta.

Setelah video yang memperlihatkan aksi tersebut viral, warganet berusaha mencari tahu siapa pemilik mobil RI 36.

Baca juga: Ternyata Raffi Ahmad Pemilik Mobil Misteri No Pol RI 36 , Begini Pengakuan Suami Nagita Slavina

Dalam video tersebut, petugas patwal terlihat menunjuk-nunjuk sopir taksi eksekutif hitam di depannya yang sempat tidak memberikan jalan.

Taksi tersebut berada di belakang truk dan mencoba pindah jalur ke kanan, tetapi terhalang mobil lain di sebelah kanan, sehingga menghalangi jalur mobil RI 36.

Melansir dari Kompas.com, Raffi Ahmad, akhirnya mengonfirmasi bahwa mobil dengan pelat nomor RI 36 adalah miliknya.

Setelah mendapatkan jalan dan menunjuk-nunjuk sopir taksi, petugas patwal melanjutkan perjalanan bersama mobil RI 36

“Saya membenarkan bahwa mobil tersebut adalah mobil saya; Raffi Ahmad,” ucap Raffi Ahmad.

Namun, suami Nagita Slavina tersebut mengungkapkan bahwa dirinya tidak berada di dalam mobil saat insiden arogansi tersebut terjadi.

Raffi Ahmad mengaku jika mobil RI 36 yang viral adalah kendaraan dinas miliknya.
Raffi Ahmad mengaku jika mobil RI 36 yang viral adalah kendaraan dinas miliknya. (Tangkapan layar Instagram @PMI_official)

“Tapi saat itu saya tidak ada di mobil, karena mobil dalam perjalanan menjemput saya,” ujarnya.

Raffi juga menyampaikan bahwa petugas patwal yang terlibat dalam insiden tersebut telah dievaluasi dan diberikan pembinaan oleh pihak kepolisian agar lebih baik di masa mendatang.

Sebagai seorang selebritas dan presenter di berbagai acara televisi, Raffi berkomitmen untuk lebih berhati-hati dan bijaksana dalam berkendara.

“Ke depannya seluruh tim akan lebih berhati-hati dan bijak saat berkendara,” tutur Raffi.

Dia Raffi Ahmad mengaku jika mobil RI 36 yang viral adalah kendaraan dinas miliknya.Tangkapan layar Instagram @PMI_official

Raffi Ahmad mengaku jika mobil RI 36 yang viral adalah kendaraan dinas miliknya.

Baca juga: Ayu Ting Ting  Tak Kalah dari Raffi Ahmad,Si Biduan Di Posisi ke-5 Artis Terkaya,Ini Daftar Hartanya

Usai mobil RI 36 viral, jabatan Raffi Ahmad sebagai utusan khusus presiden kini jadi sorotan.

Pakar memberikan penjelasan mengenai jabatan Raffi Ahmad di pemerintahan.

Melansir dari TribunJakarta.com, Pakar Psikologi Forensi Reza Indragiri Amriel menganggap jabatan Raffi Ahmad tidak penting.

"Jabatan utusan khusus yang disandang oleh Rafi Ahmad itu bukanlah jabatan yang penting," kata Reza Indragiri.

Bukan tanpa alasan, Reza menyatakan bahwa sudah ada menteri yang mengurus masalah generasi muda, yaitu Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Selain itu, ada Kementerian yang menangani isu seni, yakni Kementerian Kebudayaan. Ditambah lagi, para menteri saat ini didukung oleh wakil menteri.

"Jadi memang ini jabatan tidak penting dan yang kedua kalaupun itu dianggap sebagai jabatan penting Izinkan saya untuk bertanya apakah jabatan penting itu cocok untuk dipangku oleh Raffi Ahmad," tanya Reza Indragiri.

"Raffi Ahmad selebritis kelas wahid, iya. Raffi Ahmad punya banyak fans Iya Raffi Ahmad digila-gilai oleh sekian banyak netizen Iya tapi menjadi pejabat negara lain lagi," tambahnya.

Terlebih lagi, kata Reza, Raffi Ahmad sebagai pejabat negara menerima gaji dari rakyat.

Oleh karena itu, Reza berpendapat bahwa jabatan yang dipegang Raffi Ahmad tidaklah penting.

Reza juga menyarankan agar jabatan Raffi Ahmad dihapus.

"Kalau itu dihapus maka satu tidak ada lagi mobil dinas yang sok-sok penting sok-sok sibuk berkeliaran di Jalan Sudirman," katanya.

"Kalau jabatan ini dihapus tidak akan ada lagi Brigadir DK yang sekarang ketiban pulung. Brigadir DK ini kan sekarang kena sanksi," sambung Reza.

Baca juga: Perubahan Raffi Ahmad yang Kini Jadi Pejabat Negara Dibongkar Orang Terdekat : Lebih Bijaksana

Reza menjelaskan bahwa Brigadir DK sebagai personel pengawalan memiliki tugas untuk memastikan tidak ada hambatan bagi pejabat yang dikawalnya.

Brigadir DK, kata Reza, marah di jalan karena ada kendaraan yang dianggap menghalangi perjalanan.

Ia pun memahami sikap Brigadir DK. Menurut Reza, kejadian yang dialami Brigadir DK berdampak pada penilaian kinerja.

Apalagi jika Brigadir DK gagal mengantarkan pihak yang dikawalnya sampai tujuan dengan selamat dan tepat waktu.

"Dia punya hak untuk marah karena dia menganggap secara manusiawi ada orang yang menghalang-halangi saya untuk bekerja. Tapi di lain sisi ini juga tidak bisa dijadikan sebagai pembenaran bagi polisi kita termasuk bagi Brigadir DK berperilaku arogan sewenang-wenang di jalan," katanya.

"Brigadir DK kena teguran, ketiban pulung akibat harus mengawal seseorang yang menjabat jabatan yang menurut saya tidak penting ya," sambungnya.

Menanggapi jabatan Raffi Ahmad, Reza berpendapat bahwa seseorang yang sudah berjasa besar dalam kampanye tidak harus mendapatkan jabatan.

Baca juga: Raffi Ahmad Bongkar Hadiah untuk Rayyanza, Ternyata Bukan Mobil Baru : Stikernya Doang yang Baru

Kecuali, kata Reza, jika Raffi Ahmad tidak menerima gaji maupun fasilitas negara dalam bentuk apapun.

"Justru saya akan hibahkan sekian persen penghasilan saya untuk kepentingan negara dan bangsa ini ada tidak yang pernah seperti itu? ada Dahlan Iskan ketika jadi menteri negara BUMN tidak ambil gaji tapi justru merogoh koceknya sendiri untuk membiayai tugas-tugas negara kan keren," imbuhnya.*

Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS

Sebagian artikel ini sudah tayang di Grid.ID  

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved