Wisata NTT

Wisata NTT, Pesona Desa Wisata Tebara di Sumba Barat  NTT,  Ada Rumah Adat Menara dan Megalitikum

Kabupaten Sumba Barat tidak hanya memiliki alam yang indah.  Karya manusia dari masa lalu juga bisa menghipnis untuk memunculkan rasa kagum pengunjung

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
Jadesta
Desa Wisata Kampung Prai Ijing/ Tebara , Kabupaten Sumba Barat 

POS KUPANG.COM -- Kabupaten Sumba Barat tidak hanya memiliki alam yang indah.  Karya manusia dari masa lalu juga bisa menghipnis untuk memunculkan rasa kagum pengunjung,

Salah satu adalah Desa Wisata Tebara .

 Desa Wisata Tebara atau Desa Wisata Kampung Prai Ijing di Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih mempertahankan rumah adat beratap menara dan peninggalan megalitikum. 

Desa wisata ini pun masuk babak 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). 

Destinasi Wisata Terbaik untuk Dikunjungi di 2022 Versi CNT, Ada Sumba "Desa ini berbasis budaya dan adat istiadat, dan bahasa setempat yang mereka lestarikan. Saya merasa bahwa inilah yang akan membawa Indonesia memiliki pariwisata berkelas dunia. Bukan Indonesia yang membangun desa, tapi desa yang menganugerahkan kemajuan untuk Indonesia," terang Sandiaga Uno saat massih menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) , lewat keterangan resmi,

Makna rumah adat menara dan Batu Kubur Lihat Foto Menparekraf Sandiaga Uno saat mengunjungi Desa Wisata Tebara dalam rangka 75 besar desa wisata ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023  , NTT, Minggu (13/8/2023).(Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif)

Baca juga: Wisata NTT, Jelajah Pulau Kanawa, Salah Satu Spot Indah di Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo

 Saat berada di Desa Wisata Tebara, salah satu hal yang bisa menarik perhatian wisatawan adalah rumah adatnya yang berada di atas bukit.  

Demam ”Photobox”: Tawa, Gaya, dan Cuan Artikel Kompas.id Baca juga: Tak Ada Pengeroyokan di Kasus Penembakan Bos Rental Mobil, Begini Kata Pangkoarmada Dilansir dari laman Jejaring Desa Wisata (Jadesta), rumah adat di desa wisata ini berupa rumah panggung dengan menara tinggi bertanduk yang terdiri dari tiga tingkat. Tingkat pertama (sali kabungnga) menjadi tempat memelihara hewan. 

Tingkat ini melambangkan kehidupan manusia di dunia yang dianggap masih kotor.  

Tingkat kedua menjadi tempat hunian manusia yang dilengkapi perapian di tengahnya. 

Tingkat ini terbagi dua bagian yaitu bali katuonga dan kere padalu, sekaligus melambangkan api penyucian jiwa sebelum manusia menuju dunia arwah (ma rappu). 

Tingkat ketiga (umma daluka/toko umma) berupa menara bertanduk yang menjadi tempat penyimpanan makanan dan barang budaya. Di puncak menara ada dua tanduk yang melambangkan perempuan dan laki-laki. 

Tingkat tersebut menyimbolkan nirwana. Oleh sebab itu, bentuknya menyerupai telapak tangan yang terkatup, seolah memanjatkan puja kepada Sang Pencipta.

Sementara itu, di desa wisata ini juga ada peninggalan megalitikum berupa Batu Kubur besar dan sarkofagus.

 Batu Kubur menyimbolkan perahu yang berlayar ke dunia arwah, dikutip dari laman Jadesta. 

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved