Berita Nasional

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Mantan Anggota TNI di Medan

Adik korban, membenarkan bahwa abangnya sempat dituduh menggelapkan mobil.

Editor: Ryan Nong
KOMPAS.COM
Jenazah Andreas Sianipar (44) saat tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Medan pada Sabtu (21/12/2024). 

POS-KUPANG.COM, MEDAN - Polisi kini mengungkapkan motif sementara di balik pembunuhan sadis terhadap mantan anggota TNI di Medan, Andreas Sianipar (44).

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Jama Kita Purba, mengatakan pemmbunuhan yang dilakukan oleh Serka Holmes Sitompul bersama tiga orang lainnya diduga bermula dari sengketa mobil sewaan.

“Untuk sementara, persoalan ini karena korban tidak mengembalikan mobil yang disewa dari salah satu pelaku (Holmes),” ujar Jama dikutip dari Kompas.com, Rabu (25/12/2024). 

Saat ini, penyelidikan masih dilakukan oleh Polrestabes Medan bersama Denpom 1/5 Medan. Di sisi lain, Anggito Sianipar, adik korban, membenarkan bahwa abangnya sempat dituduh menggelapkan mobil.

"Suatu waktu ada orang yang mengaku pemilik mobil ini mendatangi abang saya dan mengambil mobil itu,” tutur Anggito melalui sambungan telepon kepada Kompas.com.

“Jadi diambil lah mobil itu. Terus, abang saya malah dituduh menggelapkan mobil itu,” tambahnya.

Anggito juga mengungkapkan bahwa dirinya sempat bertemu Holmes di Denpom 1/5 Medan. Dalam pertemuan tersebut, Holmes mengaku telah melaporkan Andreas ke Polsek Sunggal terkait dugaan penggelapan mobil.

“Terus saya cek ke sana, tapi nyatanya tidak ada laporan itu. Makanya saya tidak tahu benar atau tidak. Terakhir baru terungkap semalam, abang dianiaya lalu dibunuh dengan sadis,” ujarnya.

Kronologi penculikan hingga penemuan jenazah

Kasus ini bermula pada Minggu (8/12/2024), saat Andreas diculik dari Desa Paya Geli, Deli Serdang, sekitar pukul 01.00 WIB oleh CJS (23), yang mengaku disuruh Holmes.

Andreas kemudian dibawa ke rumah dinas Holmes di asrama TNI Abdul Hamid, Sunggal. Di lokasi tersebut, Andreas mengalami penyiksaan brutal oleh Holmes dan dua rekannya, MFIH (25) serta FA (37).

“Kawan-kawan Andreas yang datang ke lokasi bahkan sempat diusir oleh Holmes,” ungkap Kepala Polrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan.

Penyiksaan tersebut termasuk tebasan parang di kaki hingga korban akhirnya tewas. Jenazah Andreas kemudian disembunyikan di sebuah sumur tua di Desa Aek Tapa, Kecamatan Merbau, Kabupaten Labuhanbatu Utara.

Tubuh korban ditutup dengan bebatuan dan tandan buah sawit agar tidak terlihat.

Jenazah Andreas ditemukan pada Sabtu (21/12/2024) dalam kondisi mengenaskan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved