Konflik Timur Tengah
Erdogan Umumkan Rencana Mencaplok Wilayah Suriah ke Turki
Saya bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika kondisi berbeda pada saat Perang Dunia I mendefinisikan ulang perbatasan di wilayah kita?
POS-KUPANG.COM - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dalam pidatonya kepada sesama anggota partai di Sakarya, berjanji untuk “merevisi hasil Perang Dunia I dan mencaplok wilayah Suriah (sebelumnya provinsi Ottoman) ke dalam Turki,” saluran Telegram “Turkey’s Top News” melaporkan.
“Saya bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika kondisi berbeda pada saat Perang Dunia I mendefinisikan ulang perbatasan di wilayah kita?
Kota-kota yang kami sebut Aleppo, Idlib, Damaskus, dan Raqqa akan menjadi provinsi kami seperti Antep, Hatay, dan Urfa!” - sebuah sumber mengutip ucapan Erdogan.
Buka kembali kedutaan di Damaskus
Sementara itu, Turki pada hari Sabtu membuka kembali kedutaan besarnya di Damaskus setelah ditutup selama 12 tahun, seminggu setelah pemberontak menggulingkan diktator lama Bashar al-Assad.
Bendera Turki dikibarkan di atas misi diplomatik di hadapan kuasa usaha baru Burhan Koroglu, kata jurnalis itu.
Perwakilan pemerintah transisi pemberontak hadir pada upacara tersebut di kedutaan besar di distrik Rawda di ibu kota, yang juga menjadi tuan rumah misi diplomatik lainnya.
Baca juga: Dubes Suriah: Penggulingan Bashar al-Assad Murni Keinginan Rakyat
Aliansi pemberontak yang dipimpin kelompok Islam melancarkan serangan kilat pada tanggal 27 November, menyapu sebagian wilayah dari kendali rezim dan merebut ibu kota pada hari Minggu.
Turki telah lama mendukung kelompok pemberontak dan mempertahankan kehadiran militer di beberapa wilayah Suriah utara.
Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan pada hari Jumat bahwa Koroglu dan stafnya telah berangkat ke Damaskus dan kedutaan akan “beroperasi” keesokan harinya.
Kedutaan Besar Damaskus ditutup pada 26 Maret 2012, setahun setelah perang saudara di Suriah dimulai, karena pasukan Assad menindak keras protes pro-demokrasi dan seruan pemerintah Turki agar Assad mundur.
Koroglu sebelumnya adalah duta besar Turki untuk Nouakchott, Mauritania.
Belum jelas berapa lama dia akan menjabat di Damaskus.
Kepala intelijen Turki Ibrahim Kalin berada di Damaskus pada hari Kamis, saluran televisi Turki melaporkan. (news.am/newarab.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.