Berita Belu

Usaha "Lidya Kitchen" Raup Ratusan Ribu Per Hari, Ajak Generasi Muda Belu Berani Buka Usaha Sendiri

Robby juga berharap dukungan lebih dari pemerintah, terutama dalam menciptakan kegiatan yang bisa menarik keramaian di sekitar lokasi usahanya.

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
Suasana di tempat usaha Robby Frenky Kase dan istrinya yang diberi nama Lydia Kitchen yang bisa meraup ratusan ribu perhari, Rabu 11 Desember 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Di tengah persaingan dunia usaha yang semakin ketat, Robby Frenky Kase dan istrinya berhasil membuktikan bahwa keberanian dan kerja keras bisa membuahkan hasil. 

Melalui usaha kuliner yang mereka tekuni, Lidya Kitchen, yang beroperasi di Cafe Kembar, fasilitas milik Pemerintah Kabupaten Belu, Robby berhasil meraup pendapatan hingga ratusan ribu rupiah per hari.

Namun, perjalanan mereka menuju kesuksesan tidaklah mudah. Dengan modal awal sebesar Rp30 juta, Robby harus memulai usahanya dengan merenovasi dan menata ulang tempat yang awalnya hanya berupa kontainer kosong.

“Kami harus memasang sekat, mengecat ulang, memperbaiki instalasi listrik, dan melengkapi peralatan seperti kompor, kulkas, dan perlengkapan dapur lainnya,” ungkap Robby, kepada Pos Kupang, Rabu 11 Desember 2024.

Ia menyampaikan dalam usahanya ini menyediakan berbagai jenis makanan seperti nasi ayam, ikan, camilan, serta minuman kopi dan minuman lainnya. 

"Selama usaha pendapatan bisa mencapai Rp800 ribu hingga Rp1 juta per hari saat Pelayanan kantor Imigrasi dan Dinas Kependudukan masih berada di area mall perizinan. Namun, sejak kedua kantor ini pindah, jumlah pengunjung menurun sehingga pendapatan harian pun ikut terdampak," tuturnya. 

Robby juga menceritakan, dirinya bersama rekan-rekan penyewa lain berpatungan untuk memasang kanopi demi melindungi area makan dari hujan maupun panas matahari. 

“Awalnya kami hanya bisa menempatkan beberapa meja di luar. Setelah ada kanopi, kami bisa menambah hingga empat meja lagi,” tambah Robby.

Dengan demikian, kata Roby pengunjung pun banyak yang datang dan betah. Selain itu, selama menjalani usaha, pengunjung atau pembeli tetap itu pegawai di Mall Pelayanan Publik Atambua. 

"Kita memiliki pembeli tetap yakni para pegawai di Kantor Mall Pelayanan Publik. Selain itu juga ada yang dari luar baik masyarakat Kabupaten Belu. Bahkan Malaka dan Kefa saat Pelayanan Kantor Imigrasi maupun Dukcapil masih beroperasi disini," terangnya. 

Robby juga mengajak generasi muda untuk berani membuka usaha sendiri dan menciptakan lapangan kerja baru.

Baca juga: Sambut Hari Juang TNI AD Ke 79, Kodim Belu Bersihkan Sampah Di Dua Jalur Nenuk Atambua

“Generasi muda harus lebih kreatif. Saya berharap mereka bisa berkolaborasi dalam berbagai kegiatan, seperti live music di malam minggu. Ini bisa menjadi daya tarik tambahan untuk menghidupkan suasana dan menarik lebih banyak pengunjung,” katanya.

Robby juga berharap dukungan lebih dari pemerintah, terutama dalam menciptakan kegiatan yang bisa menarik keramaian di sekitar lokasi usahanya.

“Jika ada kegiatan seperti lomba lari, pameran, atau acara lainnya, tentu ini sangat menunjang usaha kecil seperti kami. Kegiatan-kegiatan ini bisa membantu menghidupkan perekonomian lokal,” harapnya. 

Anche Wara Gao, salah satu pengunjung tetap Lidya Kitchen, memberikan apresiasi terhadap usaha kuliner yang dikelola oleh Robby Frenky Kase dan istrinya. 

Menurutnya, Lidya Kitchen tidak hanya menyediakan makanan lezat, tetapi juga memberikan kenyamanan bagi pekerja kantor di sekitar Plaza Mall Perizinan Atambua.

“Saya merasa terbantu dengan adanya Lidya Kitchen. Lokasinya dekat dengan kantor, jadi aksesnya sangat mudah. Selain itu, makanan yang disajikan merupakan makanan rumahan yang sehat dan bersih. Kebersihannya terjamin, sehingga banyak pengunjung yang memilih makan di sini,” ujar Anche saat diwawancarai Pos Kupang. 

Anche menambahkan menu yang ditawarkan sangat bervariasi dan cocok untuk berbagai selera, mulai dari kue dan minuman panas seperti kopi serta teh untuk sarapan pagi, hingga nasi dengan lauk pauk khas rumahan. 

“Harga makanannya juga sangat terjangkau. Untuk makanan hanya Rp10.000 hingga Rp15.000 per porsi, sementara kue dan minuman lainnya rata-rata seharga Rp5.000,” jelasnya.

Selain harga yang ramah di kantong, Anche memuji pelayanan Lidya Kitchen. Menurutnya, keramahan dan kesediaan pengelola untuk menyesuaikan menu sesuai selera pelanggan adalah nilai tambah yang membuat usaha ini diminati.

Anche juga berharap agar generasi muda di Kabupaten Belu untuk lebih berani memulai usaha sendiri. Ia menilai usaha seperti Lidya Kitchen dapat menjadi inspirasi, terutama di tengah keterbatasan lapangan pekerjaan.

“Generasi muda harus kreatif dan tidak hanya berpikir untuk bekerja pada orang lain. Dengan usaha kecil, kita bisa menciptakan peluang kerja untuk diri sendiri dan orang lain. Pemerintah juga sudah memberikan banyak dukungan untuk wirausaha. Jadi, tinggal niat dan ketekunan saja yang dibutuhkan,” pesan Anche yang juga pelaku seni di Kabupaten Belu ini. (Cr23) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved