Wisata NTT

Wisata NTT, Liburan ke Lembata Wajib Plesir ke Tempat Wisata ini,  Ada Kampung Pemburu Ikan Paus

Pulau Lembata , Kabupaten Lembata Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki banyak spot wisata yang indah

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
FACEBOOK/LEMBATA SEJAUH MATA MEMANDANG
Ini salah satu ikan paus hasil tangkapan para nelayan Lamalera. 

POS KUPANG.COM -- Pulau Lembata , Kabupaten Lembata Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki banyak spot wisata yang indah .

Setidaknya ada delapan destinasi wisata diantaranya ada kampung nelayan pemburu ikan paus di Lamalera .

Berikut delapan spot wisata yang wajib dikunjungi saat liburan ke Lembata 

1. Kampung Nelayan Lamalera

Kampung Nelayan Lamalera tentu tidak asing lagi terdengar. Lamalera dikenal dengan tradisi berburu paus sejak abad ke 17. Bagi Tribuners yang ingin melihat langsung tradisi ini bisa datang di Desa Lamalera, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, NTT pada bulan Mei.

Di Lamalera, masyarakat mengenal musim tangkap ikan pada bulan Mei, mereka menyebutnya lewa. Pada musim lewa tiba, masyarakat akan menangkap paus, pari, dan lumba-lumba. Masyarakat Lamalera tetap menjaga kelestarian mamalia laut yang langka dengan tidak menangkap paus biru.

Proses penangkapan ikan nelayan Lamalera menggunakan peralatan tradisional. Adapun peralatan melaut yang digunakan yaitu, peledang atau perahu layar tanpa mesin dan tempuling atau tombak bambu yang ujungnya dari besi untuk menikam buruan.

Selain itu, ada tradisi yang masih diwariskan sebelum berburu paus di laut yaitu upacara adat toba nama fata dan misa leva dengan tradisi agama Katolik. Upacara adat dan misa dilakukan untuk meminta restu kepada Tuhan atas musim lewa yang akan tiba.

2. Dapur Alam Karun Watuwawer

Tekanan darah tinggi, arteri tersumbat dan penyakit jantung menyebabkan kematian dini

Alam di Pulau Lembata banyak memberikan banyak kejutan, seperti halnya Dapur Alam Karun Watuwawer di Desa Atakore, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata, NTT. 

Disebut sebagai dapur alam karena di tempat ini terdapat uap panas berkekuatan besar yang berasal dari sumber gas bumi.

Masyarakat setempat memanfaatkan uap panas bumi ini untuk memasak makanan. Mereka biasanya memasak makanan berupa umbi-umbian, jagung dan lainnya. Cara memasaknya pun dengan membuat beberapa lubang kecil.

Pada lubang kecil tersebut bahan makanan dimasukan. Kurang lebih satu hingga dua jam lamannya bahan makan yang dimasak dengan uap panas bumi ini matang dan bisa dikonsumsi.

3. Pantai Bean

Pasir putih di Pantai Bean membentang luas dan sejauh 3 hingga 4 kilometer. Berada di ujung timur Pulau Lembata tepatnya 82 kilometer dari Kota Lewoleba, Lembata.

Keindahan pantai ini melekat dengan pasir putih yang halus, air laut yang biru dan bersih. Tempat wisata ini lokasinya di Desa Bean, Kecamatan Buyasuri, Bean, Buyasuri, Kabupaten Lembata, NTT. 

Gelombang laut yang menggulung tinggi di Pantai Bean sangat cocok untuk selancar atau surfing. Pantai ini kerap disebut mirip dengan Phuket, di Thailand.

4. Pantai Lewolein

Selain Pantai Bean, Tribuners bisa singgah d Pantai Lawolein tepatnya di Jalan Trans Lembata, Desa Dikesare, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata, NTT.

Panorama alam Pantai Lewolein dengan hamparan pasir putihnya kian mempesona. Tak jarang pantai ini dijadikan tempat untuk rehat bagi pengendara motor maupun mobil yang melintas.

Terdapat lopo-lopo yang beratap alang-alang. Pengunjung dapat duduk di lopo-lopo yang tersediah sambil menikmati hamparan pasir putihnya dan deru gelombang di bibir pantai. Tak lupa untuk menikmati aneka kudapan yang dijual di sini.

Menjelajahi tempat wisata sambil menikmati kuliner di tepi pantai rasanya menyenangkan. Namun, di tempat ini terdapat spot-spot foto menarik yang wajib anda dokumentasikan dalam kameran ponsel.

5. Pantai Mingar

Pantai Mingar adalah sebuah pantai yang terletak di Desa Mingar, kecamatan nagawutung kabupaten lembata, Nusa Tenggara Timur.

Jarak pantai ini dari kota lewoleba sekitar 20 km. Transporasi ke pantai ini memakan waktu sekitar 1,5 jam, namun bisa menjadi lebih lambat karna akses jalan yang rusak.

Ketika wisatawan datang pada bulan April hingga Januari, Pantai Mingar akan dipenuhi pasir putih sepanjang 5 kilometer. Tetapi kondisi ini akan berubah. Pada bulan Februari hingga Maret, pasir putih di Pantai Mingar akan hilang.

Dan yang tersisa hanyalah batu karang dan sedikit pasir hitam. Di pantai ini wisatawan juga bisa berenang dan berselancar atau surfing sebab gelombang lautnya cukup tinggi 2 hingga 3 meter.

6. Pantai Waijarang

Dikutip dari Pos-Kupang.Com, Pantai Waijarang terletak tak terlalu jauh dari pusat kota, tepatnya di Waijarang, Nubatukan, Kabupaten Lembata, NTTItulah alam Pantai Waijarang, salah satu tempat wisata favorit di Kabupaten Lembata. Letaknya tak jauh dari Pelabuhan Feri, atau sekitar 30 menit dari Lewoleba.

Pasir putih membentang panjang Memisahkan laut dari daratan, menghiasi lekak lekuk alam yang indah lagi pula menawan. Deburan ombak pun tak henti-hentinya menghiasi waktu. Mengecup kecup butiran pasir sedari pagi hingga malam.

7. Air Terjun Lodovavo

Tak hanya pantainya yang indah dan eksotis, Lembata juga memiliki air terjun yang sangat indah. Air Terjun Lodovavo ini wajib untuk didatangi. Lokasinya di Atawai, Nagawutung, Kabupaten Lembata, NTT.

Ketinggian Air Terjun Lodovo kurang lebih 50 meter dan berada di tengah hutan. Air terjun ini dikelilingi pepohonan yang hijau dan asrih. Tak heran bila berada di dalam kawasannya akan terasa sejuk.

Bebatuan besar yang berada di bawah tebing air terjun ini menambah keindahan panorama alam. Air yang jatuh pun deras dengan menyembur pada bebatuan-bebatuan ini. Tak ada suara lain selain deru air dan nyanyian burung-burung di sini.

Menjelajahi Air Tejun Lodovavo butuh perjuangan, seperti mendapat sesuatu yang indah Tribuners harus berpeluh. Menelusuri lembah dan bukit untuk dapat menemukan keindahan Air Terjun Lodovao.

8. Tanjung Nuhanera

Lembata memiliki surga bawah laut yang menjanjikan. Panorama alam bawah laut Tanjung Nuhanera, di Kawasan Teluk Waienga, kecamatan Lebatukan, kabupaten Lembata memanjakan mata.

Tak heran bila Tanjung Nunhanera dijadikan destinasi wisatawan mancanegara untuk melakukan diving dan snorkeling. Teluk Waienga memiliki panjang garis pantai 91 kilomter.

Masyarakat setempat memiliki kearifan lokal yang diwariskan turun termurun. Masyarakat setempat menjaga laut dan larangan penangkapan ikan pada musim tertentu. Tujuannnya untuk mendukung perlindungan kawasan dan sebagai tempat bertelur dan beranak pianak ikan atau biota laut.

Selain itu masyarakat lokal mempercayai Tanjung Nuhanera dipercayai sebagai tempat tinggal leluhur atau orang yang sudah meninggal.

Ikuti berita Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved