Topan Kongrey

Topan Super Kong-rey Hantam Taiwan Menimbulkan Gelombang Tinggi 10 Meter

Dengan kecepatan angin maksimum 184 kilometer per jam (114 mil per jam), Kong-rey menghantam Taiwan timur pada Kamis sore, kata Badan Cuaca Pusat.

Editor: Agustinus Sape
TANGKAPAN LAYAR YT/TAIWANPLUS NEWS
Pemandangan di salah satu tempat di Taiwan sebagai dampak dari Topan Kongrey yang menghantam wilayah tersebut. 

POS-KUPANG.COM - Topan Super Kong-rey menghantam Taiwan pada hari Kamis sebagai salah satu badai terbesar yang melanda pulau itu dalam beberapa dekade, menimbulkan gelombang setinggi 10 meter, memicu banjir dan merenggut sedikitnya satu nyawa.

Dengan kecepatan angin maksimum 184 kilometer per jam (114 mil per jam), Kong-rey menghantam Taiwan timur pada Kamis sore, kata Badan Cuaca Pusat.

Kekuatannya sama dengan Topan Gaemi, yang merupakan badai terkuat yang melanda Taiwan dalam delapan tahun terakhir ketika menghantam pada bulan Juli, namun radius Kong-rey yang mencapai 320 kilometer menjadikannya yang terbesar dalam hampir tiga dekade.

Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa perubahan iklim meningkatkan intensitas badai, menyebabkan hujan lebat, banjir bandang, dan hembusan angin yang lebih kencang.

“Dampaknya terhadap seluruh Taiwan akan sangat parah,” Chu Mei-lin dari Badan Cuaca Pusat memperingatkan.

Pekerjaan dan sekolah di seluruh Taiwan ditangguhkan pada hari Kamis karena orang-orang bersantai menjelang badai.

Satu orang tewas ketika pohon tumbang menimpa kendaraannya pada hari Kamis di wilayah tengah Nantou, kata Badan Pemadam Kebakaran Nasional. 73 lainnya terluka dalam cuaca buruk.

“Topan ini terasa sangat kuat,” kata Kevin Lin, pekerja kantoran berusia 52 tahun kepada AFP.

“Saya sudah terbiasa dengan banyaknya topan di Taiwan dan saya tidak merasa takut.”

Angin dan hujan semakin intensif setelah topan berlalu, kata seorang pejabat di pemadam kebakaran kepada AFP, dengan adanya laporan tentang tumbangnya tiang listrik dan pepohonan di kota pesisir tersebut.

Terjadi banjir "sangat serius" di Kabupaten Hualien, kata kepala pemadam kebakaran Hualien Wang Ming-chung, dan penyelamatan dan evakuasi masih berlangsung.

“Kami juga menangani insiden jatuhnya papan nama yang menimpa orang dan pohon tumbang di jalan,” kata Wang kepada AFP.

Kong-rey diperkirakan akan melemah setelah menghantam daratan dan kemudian bergerak melintasi pegunungan yang membentang di tengah pulau sebelum keluar melalui Selat Taiwan pada malam hari, kata Chu.

Namun dia memperingatkan bahwa badai tersebut akan memberikan dampak yang "parah" terhadap pulau itu sepanjang hari hingga dini hari pada hari Jumat.

Pasukan siaga

Jalan-jalan di Taipei sebagian besar sepi karena hujan lebat dan angin kencang menerjang ibu kota.

Di seluruh pulau, hampir 35.000 tentara disiagakan untuk membantu upaya bantuan.

Setidaknya tercatat empat tanah longsor, kata Badan Pemadam Kebakaran Nasional.

Pihak berwenang berhasil menghubungi dua wisatawan Ceko yang sedang mendaki di Ngarai Taroko di Hualien dan tidak dapat dihubungi melalui satelit atau telepon seluler pada hari Rabu. Mereka berlindung di pegunungan, kata pemadam kebakaran setempat.

Lebih dari 400 penerbangan domestik dan internasional dibatalkan sementara semua layanan feri dihentikan. Hampir 100.000 rumah kehilangan aliran listrik, kata pejabat bencana.

Raksasa teknologi Taiwan TSMC mengatakan pihaknya telah “mengaktifkan prosedur persiapan peringatan topan rutin” di fasilitas pembuatan chipnya dan tidak memperkirakan “dampak signifikan” pada operasinya.

Curah hujan setinggi lebih dari satu meter kemungkinan akan turun di daerah yang paling terkena dampaknya di sepanjang pantai timur pada hari Jumat karena musim hujan juga akan membasahi pulau berpenduduk 23 juta orang pada awal minggu ini, sehingga memicu peringatan akan terjadinya tanah longsor.

Baca juga: Angin Kencang di Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan, Satu Orang Meninggal Dunia

Pihak berwenang telah mengevakuasi 8.600 orang dari rumah mereka di kabupaten dan kota yang rentan, termasuk Yilan, Hualien dan Taitung, menurut Badan Pemadam Kebakaran Nasional.

Presiden Lai Ching-te mendesak masyarakat untuk menghindari "perilaku berbahaya" seperti pergi ke pantai untuk melihat ombak.

Kong-rey adalah topan ketiga yang melanda Taiwan sejak Juli.

Gaemi menewaskan sedikitnya 10 orang, melukai ratusan orang dan memicu banjir besar di pelabuhan selatan Kaohsiung.

Bencana ini disusul pada awal Oktober oleh Krathon, yang menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai ratusan lainnya, memicu tanah longsor, banjir, dan hembusan angin kencang. (rawstory.com)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved