Berita Kota Kupang
Tokoh Agama di Kota Kupang Diminta Jadi Corong Informasi Pentingnya Program Imunisasi
Beberapa penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi antara lain Hepatitis B, Tuberkulosis, Tetanus, Difteri, Pertusis, Polio, Meningitis, Pneumonia
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Program imunisasi bagi anak-anak di Provinsi NTT, khususnya di Kota Kupang, masih belum berjalan optimal.
Padahal, imunisasi sangat penting dalam melindungi anak-anak dari penyakit yang dapat dicegah, dan anak-anak ini merupakan generasi masa depan daerah ini. Imunisasi mampu mencegah 14 jenis penyakit yang berbahaya.
Untuk itu, para tokoh agama di Kota Kupang dilibatkan dalam pemberian pengetahuan tentang imunisasi.
Mereka diharapkan dapat menjadi penyambung informasi kepada umat agar selalu mengantar anak-anak mereka ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi.
Demikian harapan dan target dari kegiatan workshop kampanye imunisasi kepada tokoh agama di Kota Kupang pada Rabu, 16 Oktober 2024, yang dihadiri oleh Staf Ahli Walikota Bidang Kemasyarakatan dan SDM, dr. I Wayan Ari Wijaya S. Putra, MSi, serta dr. Alfian dari UNICEF Perwakilan NTT dan NTB.
Menurut dr. Alfian, program vaksinasi pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak-anak terhadap penyakit tertentu, sehingga mereka tidak mudah terinfeksi.
Beberapa penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi antara lain Hepatitis B, Tuberkulosis, Tetanus, Difteri, Pertusis, Polio, Meningitis, Pneumonia, Campak, dan Rubella.
Dr. Alfian juga menjelaskan bahwa cakupan imunisasi dasar lengkap di NTT masih perlu ditingkatkan. Saat ini, cakupan imunisasi di Provinsi NTT baru mencapai sekitar 26,6 persen, dan di Kota Kupang baru sekitar 36 persen . Angka ini masih jauh di bawah target 95 persen anak-anak yang seharusnya mendapatkan imunisasi.
Hal ini menunjukkan pentingnya kampanye untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam program imunisasi.
UNICEF bersama dengan Dinas Kesehatan Provinsi NTT berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap anak, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki akses yang sama terhadap layanan imunisasi tanpa diskriminasi.
Hambatan terkait gender juga berdampak tidak langsung terhadap cakupan imunisasi. Norma sosial dan budaya yang mengakar dalam masyarakat, ditambah dengan ketidaksetaraan status perempuan, sering kali menghalangi mereka untuk mengakses layanan kesehatan yang diperlukan, termasuk membawa anak mereka untuk mendapatkan vaksinasi.
Di banyak masyarakat, terutama di negara berpenghasilan rendah, tanggung jawab membawa anak-anak ke pos imunisasi sering kali dibebankan pada perempuan.
Namun, mereka sering menghadapi berbagai hambatan, termasuk keterbatasan waktu karena beban kerja domestik dan ekonomi, minimnya akses transportasi, serta kurangnya informasi tentang pentingnya imunisasi.
UNICEF, sebagai salah satu lembaga PBB, terus berupaya membantu pemerintah Indonesia di tingkat pusat dan daerah untuk menjamin hak-hak anak.
Fokus utama bantuan ini mencakup hak pendidikan, lingkungan yang sehat, dan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kampanye ini juga berupaya mengubah persepsi bahwa imunisasi hanya menjadi tanggung jawab ibu, dengan mendorong para ayah untuk lebih aktif terlibat dalam mendukung imunisasi anak-anak mereka.
Sementara itu, dr. I Wayan Ari Wijaya S. Putra menegaskan bahwa pemerintah terus mendorong orang tua untuk membawa anak-anak mereka ke posyandu guna mendapatkan imunisasi lengkap, sebagai upaya mencegah kematian anak dan menekan angka stunting.
Ia juga menilai bahwa peran tokoh agama sangat strategis karena mereka dihormati dan menjadi panutan umat. Ia berharap tokoh agama dapat menyampaikan pesan positif kepada umat mereka, bahwa tujuan imunisasi lengkap adalah untuk mencegah 14 jenis penyakit.
"Apalagi, pemerintah Indonesia telah mencanangkan program Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, kita harus mengatasi masalah stunting agar tidak terjadi kehilangan generasi. Terima kasih kepada UNICEF, PPNI NTT, dan Dinas Kesehatan Kota Kupang atas kolaborasinya dalam kampanye imunisasi ini. Kehadiran tokoh agama diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang pentingnya imunisasi bagi anak-anak, sehingga pesan ini dapat disampaikan kepada umat," ujar dr. I Wayan Ari.
Hadir sebagai salah satu narasumber, Kadis Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati, M.Kes, Ketua DPW PPNI Provinsi NTT Dr. Aemilianus Mau, S.Kep. Ns., M.Kep, beserta anggota PPNI NTT, dan puluhan tokoh lintas agama. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.