Berita NTT
BPMP NTT Ajak Semua Pihak Beri Perhatian Sektor Literasi
Herdiana mengatakan, pada level sekolah dasar Provinsi NTT masih perlu mengejar capaian literasi. Dari total 5.211 sekolah dasar 2.184 sekolah
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG -Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi NTT mengajak semua pihak terkait agar memberi perhatian mengenai mutu pendidikan. Isu literasi menjadi salah satu perhatian utama dalam agenda BPMP NTT, dengan dukungan para pihak.
"Literasi merupakan gerbang untuk membuka peningkatan mutu pendidikan," kata Kepala BPMP Provinsi NTT Herdiana dalam kegiatan Media Gathering, dalam rangka kampanye program prioritas di Neo Aston Hotel Kupang, Selasa 15 Oktober 2024.
Herdiana mengatakan, pada level sekolah dasar Provinsi NTT masih perlu mengejar capaian literasi. Dari total 5.211 sekolah dasar 2.184 sekolah masih dalam kategori kurang, 1.458 sedang dan 1.381 baik.
Menurut Herdiana, Indonesia nomor dua tertinggi kerugian akibat rendahnya literasi 208 Triliun atau sekitar 20 persen. Terdapat komponen yang menunjukkan bagian merah dengan capaian literasi 43 persen dari total sekolah dasar yang ada. Untuk itu, perlu menjadi perhatian.
BPMP NTT, menurut Henderina sudah dilaksanakan program Reading-Camp yang menunjukan hasil positif pada pencapaian literasi siswa peserta program.
“Hasil program menunjukan kenaikan literasi hingga 57 persen. Walaupun PR masih tinggi tapi kita sudah ada peningkatan pada literasi, lumerasi,” kata dia.
Untuk menjamin kualitas pendidikan di NTT BPMP NTT telah melakukan kerja pemangku kepentingan. BPMP NTT sudah bekerja sama dengan 10 pemerintah daerah di NTT. Program itu menyasar setidaknya ada 1.457 sekolah atau sama dengan 131 ribu siswa hingga tahun 2024..
Untuk mengejar ketertinggalan literasi, lumerasi dan pendidikan karakter, BPMP NTT telah menjalankan 14 program pendidikan diantaranya mengacu pada program Sekolah Penggerak Sumber Daya Sekolah (Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Satuan Pendidikan, Meningkatkan Adopsi Platform SOS (ARKAS, Siplah).
Kemudian, Rapor Pendidikan dan PBD Satpon (Perencanaan di ARKAS berdasarkan PBD, Kenaikan Nilai Rapor Pendidikan.
Lalu, Implementasi Kurikulum Merdeka (Pemanfaatan PPM oleh guru, Peran Komunitas Belajar, Persepsi Orang Tua terhadap IKM).
Selanjutnya, Optimalisasi Chromobook dan Belajar.ID (Pemanfaatan Google Workopace For Education (GWE), Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran. Dan, Rapor Pendidikan dan PBD Daerah (menggunakan rapor pendidikan dalam perumusan kegiatan daerah). (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Telkomsel, Wajah Baru Gaya Inovatif yang Menghipnotis |
![]() |
---|
Sejarah Baru, Atlet Gymnastik Pertama dari NTT Langsung Naik Podium Juara di Jakarta |
![]() |
---|
Pengamat Undana Nilai Hakim MK Tidak Berprinsip Hapus Parlemen Threshold |
![]() |
---|
Pj Bupati Kupang Ajak Pemuda Katolik NTT Sinergi dengan Pemerintah Daerah |
![]() |
---|
Mantan Gubernur NTT, Herman Musakabe Minta Warga NTT Eratkan Rasa Persatuan dan Persaudaraan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.