Pilgub NTT

Prabowo Subianto dan Ansy Lema, Dua Sosok Pemimpin Peduli Pangan

Kepedulian Ansy Lema dan Prabowo Subianto terhadap sektor ketahanan dan kedaulatan pangan bukan baru dimulai kala ingin menjadi Gubernur dan Presiden.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
Yohanis Fransiskus Lema atau yang akrab disapa Ansy Lema dan Presiden RI terpilih Prabowo Subianto memiliki pandangan atau benang merah yang sama. Dua tokoh politik ini sama-sama memiliki kepedulian terhadap ketahanan dan kedaulatan pangan. 

Bahkan, Ansy Lema adalah satu-satunya sosok wakil rakyat yang bersuara soal isu-isu krusial di NTT, seperti virus flu babi afrika (ASF), penurunan status Cagar Alam Mutis, dan penolakan komersialisasi Taman Nasional Komodo.

Jiwa kepedulian Presiden Prabowo dan Ansy Lema terhadap sektor ketahanan dan kedaulatan pangan juga terlihat dalam perumusan program kerja kedua tokoh ini. Dua orang politisi ini telah merumuskan program yang menyasar peningkatan produksi di sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, dan kelautan. 

Selain karena jiwa kepedulian yang tinggi terhadap sektor tersebut, keselarasan perhatian kedua tokoh politik ini juga dikarenakan sektor ketahanan dan kedaulatan pangan merupakan hal yang krusial bagi bangsa Indonesia, yang sayangnya sampai saat ini masih menghadapi sejumlah tantangan besar. 

Oleh karena itu, lewat program swasembada pangan miliknya, presiden yang akan dilantik pada 20 Oktober 2024 besok akan menggenjot hasil-hasil produksi dari berbagai sektor, sehingga dalam tiga tahun pertamanya, Indonesia bisa mencapai kemandirian pangan dan akan menjadi eksportir pangan setahun kemudian. 

Pria kelahiran tahun 1951 ini telah menyiapkan 18 program kerja yang diperuntukkan bagi peningkatan ketahanan dan kedaulatan pangan Indonesia. Mulai dari memberikan kepastian lahan bagi petani, meningkatkan hasil produksi multi sektor, menjamin ketersediaan pupuk hingga memastikan kedaulatan pangan berbasis protein hasil laut.

Sama seperti Prabowo, Ansy Lema juga telah merumuskan program-program kerja untuk mendongkrak ketahanan pangan NTT serta menaikkan derajat hidup para petani, nelayan dan peternak. Program tersebut adalah NTT Maju (Nelayan Tani Ternak Maju) yang merupakan satu dari lima program NTT Manyala yang diusung oleh Ansy-Jane.

Menurut Politisi PDI Perjuangan itu, NTT masih memiliki angka ketidakcukupan konsumsi pangan yang cukup tinggi, yakni sebesar 14,98 persen tahun 2023. Selain itu, nelayan, petani dan peternak di NTT masih hidup di bawah garis kemiskinan. Dari 19,96 persen angka kemiskinan di NTT, mayoritasnya masih disumbang  oleh masyarakat dengan profesi nelayan, petani, dan peternak. 

"Saya ini politisi yang suka baca data. Saya lihat NTT dalam angka itu tingkat kemiskinannya masih tinggi. Saya telusuri lagi di NTT ini siapa yang miskin dan pekerjaannya apa. Dari situ saya simpulkan yang miskin di NTT adalah nelayan, petani dan peternak," terang  Ansy Lema di Kupang beberapa waktu lalu. 

Mencermati persoalan ini, Calon Gubernur NTT dengan nomor urut satu ini mendedikasikan program NTT Maju untuk mewujudkan peningkatan produksi dari ketiga sektor tersebut dan meningkatkan derajat hidup para nelayan, petani dan peternak. Baginya, pangan adalah senjata dan kunci strategis bagi kemajuan suatu bangsa, termasuk NTT. 

Sektor pertanian, peternakan, dan perikanan adalah fondasi ekonomi NTT, sementara pariwisata adalah sektor bisnis yang memperkuat fondasi perekonomian daerah. Misalnya, Labuan Bajo.

Baca juga: Ansy Lema Tepis Isu Prabowo Tidak Akan Bantu Kepala Daerah di Luar Koalisi KIM

Wisata kelas premium seperti Labuan Bajo yang saat ini menjadi ikon nasional dan melambung hingga mancanegara, harus mengambil bahan baku makanan dari para petani, peternak, dan nelayan yang ada di sekitaran Flores dan NTT.

“Tidak boleh pasokan makanannya diambil dari luar NTT. Ini yang harus kita atur. Bagaimana meningkatkan dampak pariwisata terhadap ekonomi masyarakat lokal. Kita tidak boleh jadi penonton saja,” pungkas pria kelahiran Kota Kupang ini. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved