Wisata NTT

Wisata NTT, Liburan ke Bajwa  Tak Lengkap Bila Belum Mampir ke Kampung  Tiworiwu

Kabupaten Ngada memiliki sisi keindahan lain yang tak kalah menakjubkan . Keindahan itu adah Desa Adat Tiworiwu

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
Jadesta
Desa Wisata Tiworiwu (Kampung Megalith Bena) 

POS KUPANG.COM -- Kabupaten Ngada memiliki sisi keindahan lain yang tak kalah menakjubkan .
Keindahan itu adah Desa Adat Tiworiwu .   

Dikutip dari  jadesta.kemenparekraf.go.id , Tiworiwu adalah nama Desa Wisata di kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. 

Di Desa ini terdapat salah satu potensi wisata yang unik yaitu Kampung adat Bena. Bena adalah sebuah kampung adat  di Ngada, Flores, NTT yang masih menjaga tradisi leluhur dan keunikan rumah adatnya yang masih asli serta terdapat batu megalitik yang dijadikan sebagai tempat dilaksanakannya ritual. 

Jika dilihat dari udara, Kampung ini berbentuk seperti patahan perahu yang memanjang dari utara ke selatan. 

Kampung ini semacam gerbang lokomotif waktu yang membawa siapapun mundur menuju kehidupan ribuan tahun silam. 

Baca juga: Wisata NTT,  5 Air Terjun Indah di Sumba Tengah, Wajib Dikunjungi Saat Liburan ke Sumba Tengah

Terdapat banyak simbol adat, megalit (dolmen, menhir dan punden berundak), banyak kerajinan tangan yang dikerjakan oleh masyarakat secara tradisional misalnya: kain tradisional dari pewarna alam dan souvenir bambu. 

Keramahtamahan masyarakat adatnya menjadi faktor utama dalam usaha wisata. Sampai saat ini, masyarakat masih melestarikan kampung adat ini. Kampung ini persis terletak di bawah kaki gunung Inerie. 

Inerie diyakini sebagai ibu yang mampu melindungi. Dengan corak menyerupai segitiga utuh, Gunung Inerie menambah keindahan dari Kampung Bena itu sendiri. 

Adapun obyek wisata lain pendukung kegiatan wisata budaya di Kampung Bena, misalnya: Air hangat Wae Wewu, Air Terjun Roba Kuda, Manulalu panorama, Air  panas Keli. 

Baca juga: Wisata NTT, Liburan ke Kefamenanu Inilah 5 Spo yang Wajib Dikunjungi, Ada Spot Wisata Religi

Matrilineal menjadi sistem kekerabatan orang Bena yang keturunannya mengikuti garis keturunan perempuan. 

Akibat pandemi, sangat membawa dampak bagi masyarakat adat Bena. Terutama tingkat pendapatan yang diperoleh. 

Hal ini disebabkan karena kurangnya atau bahkan tidak ada wisatawan yang berkunjung ke kampung adat Bena ini.

 Dampak positif dengan adanya pariwisata sangat membawa nilai plus untuk masyarakat Bena sendiri terutama dalam hal melestarikan warisan leluhur, memberdayakan kehidupan masyarakat adat dan peningkatan pendapatan masyarakat yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat Bena itu sendiri. *

Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved