Berita NTT

Lembata Akan Jadi Daerah Pertama yang Mandiri Secara Energi dalam Waktu Dekat 

Manager Unit Pelaksana Proyek Nusa Tenggara 3, Kasirun mengatakan Lembata Akan Jadi Daerah Pertama yang Mandiri Secara Energi dalam waktu dekat 

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI
Manager Unit Pelaksana Proyek Nusa Tenggara 3, Kasirun bersama host Clara Marly dalam Podcast Pos Kupang, Jumat, 27/09/2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kabupaten Lembata akan menjadi daerah pertama yang mandiri secara energi jika pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang dibangun di tempat itu sudah mulai beroperasi. 

Demikian disampaikan Manager Unit Pelaksana Proyek Nusa Tenggara 3, Kasirun dalam Podcast Pos Kupang, Jumat, 27/09/2024. 

Seperti apa peran Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam mempersiapkan pembangunan PLTP di Kabupaten Lembata, berikut cuplikan wawancara eksklusif bersama Pos Kupang. 

Apa perbedaan antara PLN UPP 1, 2 dan 3? 

Jadi kami punya kantor induk di Lombok namanya UIP Nusa Tenggara. UIP Nusa Tenggara punya unit lagi, salah satunya adalah kami, Nusra 1, Nusra 2 dan Nusra 3. Kami Nusra 3, kami mengelola pembangunan di wilayah Timor dan Flores. Nusra 1 ada di Lombok, Nusra 2 ada di Labuan Bajo. Tugas kami sama, membangun infrastruktur di wilayah masing-masing. Seperti itu. 

Baca juga: Listrik Kini Jangkau Setiap Sudut Desa di Sumba Tengah NTT dengan RDB PLN 100 Persen

Apa itu energi baru dan terbarukan, apa bentuknya dan bagaimana pemanfaatan di masyarakat? 

Selama ini kita menggunakan energi fosil jadi kita membangkitkan listrik dengan batubara, dengan solar, dengan gas, bagian dari fosil dan itu adalah energi tidak terbarukan yang akan membuat pemanasan global karena ada pembakaran. Nah energi terbarukan adalah energi yang bisa kita perbaharui seperti yang sudah cukup familiar dengan panas matahari, air, panas bumi, angin, sudah cukup familiar di lingkungan hidup kita. Memang sudah sebagian juga memanfaatkan itu, masyarakat maupun perorangan. Tapi PLN akan memanfaatkan untuk menghasilkan listrik, jadi nanti kita akan gunakan energi yang ramah lingkungan jadi tidak menimbulkan karbon dan itu akan selalu ada sepanjang masa. 
Kalau batubara itu kan nanti akan habis, minyak juga akan habis. 

Mengapa harus melakukan transisi sekarang dan apa dampaknya jika tidak dilakukan saat ini? 

Kita ini kan sesuai dengan program pemerintah ya. Pemerintah akan mencanangkan di tahun 2050 tidak ada emisi atau zero emisi jadi PLN sendiri mempunyai inisiasi untuk melakukan itu dengan melakukan dedieselisasi yaitu program menggantikan bahan bakar diesel dari pembangkit yang sudah ada menggunakan energi terbarukan. Mudah-mudahan nanti dalam kurun waktu yang cukup panjang tentunya ini akan bisa menggantikan (bahan bakar) fosil itu dengan bahan bakar yang terbarukan. Yang tadi saya sebutkan ada air, ada matahari, ada angin dan di NTT ini ada potensi yang cukup bagus untuk energi terbarukan yaitu geothermal. Tidak semua pulau atau daerah di Indonesia memiliki potensi itu. NTT cukup beruntung kalau menurut saya. Di dalam kondisi yang mungkin tanahnya berbatu, kurang subur, tetapi ada potensi energi yang akan ada sepanjang masa. Kita PLN akan mengembangkan di wilayah Flores karena wilayah Flores itu dilalui oleh cincin api. Dari situ kita mempunyai potensi energi yang cukup besar untuk bisa kita manfaatkan. PLN sudah memulai dengan akan membangun PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu) di Ulumbu dan juga di Mataloko, kemudian terakhir kemarin akan ada di Lembata dengan kapasitas 2x5, di Mataloko 10x2 dan di Ulumbu sendiri 2x20. Itu cukup besar. Kalau di Lembata, pemakaian listrik di sana hanya 6 megawatt sementara kami akan membangun 10 megawatt, artinya ini sudah cukup membuat Pulau Lembata itu menjadi pulau yang mandiri dengan energi yang tidak perlu mengambil dari sumber tempat lain. Itu sangat membanggakan kalau menurut saya. 

Baca juga: Kesejahteraan Masyarakat Meningkat, PLN Nyalakan Perekonomian Desa Noha Nikmati Listrik 24 Jam

Apa maksudnya 2x5, 10x2 dan 2x20? 

Kalau listrik di rumah kita itu satuannya anggaplah saja VA (Volt Ampere) ya atau setara dengan Watt. Jadi kalau tadi pembangkit tadi rencana 2x5 megawatt berarti 5 itu adalah 5.000 Watt, cukup besar jadi nanti itu akan bisa menerangi wilayah Kabupaten Lembata. Tidak perlu lagi dengan pembangkit listrik yang lain begitu PLTP itu beroperasi, diesel-diesel itu akan kita stop, nonaktifkan. Peluang di Lembata itu sangat besar jadi kemungkinan akan kita bangun lebih besar lagi seandainya nanti memang permintaan energi listrik di situ akan berkembang. Tentunya kita akan menyediakan listrik di suatu tempat dengan kontinuitas dengan jumlah yang cukup karena pasti suatu daerah itu mempunyai program-program untuk pembangunan tentunya, jadi kita akan mempersiapkan itu. 

Berarti PLTP yang dibangun di Lembata itu bisa menyinari satu Kabupaten Lembata

Betul. Artinya begini. Begitu ada lebih listrik, mungkin mau membangun hotel di sana, mau bangun mall, investor akan masuk ke situ, pasti akan ada keyakinan dari investor untuk masuk. Itu salah satu tujuannya. 

Apa korelasi antara energi terbarukan terhadap kemandirian energi di NTT? 

Ya memang yang tadi saya sampaikan, NTT adalah tempat yang memiliki potensi EBT (Energi baru terbarukan) yang tidak dimiliki oleh daerah lain jadi untuk pengembangan energi di NTT ini, dengan potensi itu kita akan membangun pembangkit dengan energi terbarukan. Itu tentunya menjadi sesuatu yang berbeda dari tempat lain dan kita juga masih disuplai bahan bakar dari luar jadi pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar BBM itu lebih mahal dari menggunakan di luar itu apalagi dengan energi terbarukan tadi. Di saat kita mengoperasikan pembangkit yang murah tentunya subsidi dari pemerintah yang harus diberikan ke PLN untuk konsumen itu bisa digunakan untuk pembangunan yang lain tentunya, seperti infrastruktur, kesehatan, sekolah dan lain-lain. Itu salah satu alasan kenapa harus di NTT, dan juga kemandirian daerah itu nanti suatu saat, saya hanya berangan-angan dan berandai-andai, di Lembata itu mempunyai potensi panas bumi yang cukup besar jadi di sana nanti dalam waktu dekat akan memiliki kemandirian energi dengan menggunakan energi baru terbarukan yaitu dengan panas bumi disaat daerah lain belum bisa memiliki itu. Salah satu yang pertama adalah bisa jadi di Lembata. Itu bisa jadi daerah pertama di Indonesia ataupun bahkan di dunia yang menggunakan energi non fosil jika nanti PLTB di sana sudah berjalan. Saya rasa lebih menjadi kebanggaan untuk NTT nanti karena dunia sekarang sudah mulai cukup perhatian dengan penggunaan bahan bakar fosil apalagi juga kita akan menyediakan listrik untuk mendukung potensi-potensi daerah setempat.(uzu)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved