Breaking News

Berita Manggarai Timur

Ferdinandus Bantuk Petani Asal Compang Ndejing Manggarai Timur Minta Pemda Bantu Benih & Alsintan

Ia mengaku sejauh ini, hasil sayur dan buah-buahan yang dibudidayakan itu dijualnya di kampung dan juga di Pasar Borong. 

Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ROBERT ROPO
Ferdinandes Bantuk petani hortikultura saat berada di kebun hortikultura miliknya 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM, BORONG - Ferdinandes Bantuk (43) petani hortikultura asal Kampung Purang Mese, Desa Compang Ndejing, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur meminta perhatian pemerintah untuk membantu benih, obat-obatan, pupuk, traktor mini dan juga alat semprot. 

Ferdinandes Bantuk menyampaikan itu kepada POS-KUPANG.COM, Jumat 27 September 2024.

Ferdinandes menuturkan ia membudidayakan tanaman hortikultura sudah puluhan tahun sejak tahun 2003.
Tanaman horti yang dibudidayakan selama ini, ada paria, terong, semangka, kacang panjang, picai, tomat, lombok, dan sawi.

"Untuk harga jual biasanya pare 4 buah Rp10,000, kacang panjang 3 ikat Rp 10.000, semangka Rp 25.000/ buah, picai Rp 10.000/pohon, lombok keriting Rp 15.000/ Kg,"ujar Ferdinandes. 

Baca juga: Prakiraan BMKG di Wilayah Manggarai dan Manggarai Timur Terjadi Hujan Disertai Petir

Ferdinandes mengaku, hasil dari membudidayakan tanaman hortikultura sangat menjanjikan bisa sedikit membantu untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Keuntungan yang diperolehnya pada setiap bulan bisa mencapai Rp 1 juta hingga Rp 2 juta.

Ia mengaku sejauh ini, hasil sayur dan buah-buahan yang dibudidayakan itu dijualnya di kampung dan juga di Pasar Borong. 

"Saya biasa kadang jual di kampung kalau ada yang beli, kadang juga saya jual di pasar Borong. Saya berharap hasil sayur dan buah-buahan yang saya budidayakan ini juga bisa dijual ke Ruteng dan ke Labuan Bajo," ujarnya. 

Meski demikian, Aku Ferdinandes, dalam membudidayakan hortikultura juga menemukan berbagai hambatan atau kendala. Tanaman hortikultura yang dibudidayakan sering diserang hama dan penyakit. 

"Kendala yang saya temui selama tanam horti itu hama dan penyakit, itu yang membuat saya kecewa," ujarnya. 

Selain itu, harga pupuk dan obat-obatan  semakin mahal. 

Ferdinandes juga mengaku, selama puluhan tahun ia membudidayakan tanaman hortikultura belum ada bantuan dari pemerintah. 

"Untuk bantuan dari pemerintah selama saya menanam sayur dan buah-buahan sama sekali belum ada,"ujarnya.

Karena itu, Ferdinandes berharap kepada pemerintah agar memberikan bantuan berupa benih, pupuk, obat-obatan, mulsa, traktor mini dan alat semprot. 

"Harapan saya semoga pemerintah bisa mendukung usaha saya ini dengan bisa beri bantuan berupa benih obat, pupuk, mulsa, teraktor mini, dan alat semprot," tutup Ferdinandes. (rob)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved