RUA V PERPETAKI Meneropong Transformasi Pendidikan Tinggi Agama Katolik dan Formasi Katekis
Forum tersebut membidik Transformasi Perguruan Tinggi Agama Katolik dalam mempersiapkan katekis yang memiliki kompetensi.
POS-KUPANG.COM, MERAUKE - Rapat Umum Anggota (RUA) V Perkumpulan Perguruan Tinggi Agama Katolik Indonesia ( PERPETAKI ) berlangsung di Kota Merauke, Provinsi Papua Selatan tanggal 22-25 September 2024.
Forum tersebut membidik Transformasi Perguruan Tinggi Agama Katolik dalam mempersiapkan katekis yang memiliki kompetensi.
Kompetensi katekis sebagai pendidik, pemimpin dan komunikator ulung dalam mewartakan nilai-nilai iman kristiani utamanya dalam berkatekese tentang kitab Suci, magisterium Gereja dan tradisi Gereja.

Dalam rilis panitia yang diterima Pos Kupang, Rabu (25/9/2024), disebutkan bahwa pembukaan RUA V PERPETAKI ditandai perayaan ekaristi kudus yang dipimpin Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Kanisius Mandagi di Kapela Keuskupan Agung Merauke, Minggu (22/9/2024).
Misa pembukaan RUA dihadiri Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama Republik Indonesia, Drs.Suparman,SE.M.Si, para Ketua Sekolah Tinggi Pastoral se-Indonesia serta para dosen dan tenaga kependidikan STP St. Yakobus Merauke yang menjadi panitia pelaksana RUA V PERPETAKI.
Mgr. Petrus Kanisius Mandagi dalam homilinya menegaskan, Sekolah Tinggi Pastoral hendaknya mempersiapkan para calon katekis sedemikian rupa agar mereka mampu menjadi pewarta kitab suci yang berpusat pada Yesus Kristus.
Yesus Kristus dan ajaran-Nya menjadi tokoh dan topik sentral dalam katekese.
Karena itu PERPETAKI dapat memberikan perhatian dan pendampingan bagi para calon katekis agar sunguh-sungguhn memiliki kompetensi sebagai katekis dan edikator yang memiliki pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang Yesus Kristus dan ajaranNya.

Mgr. Mandagi dalam seremoni pembukaan mengharapkan agar RUA PERPETAKI yang memilih tema "Transformasi Pendidikan Berbasis Dunia Kerja" sungguh memperhatikan penyelenggaraaan pendidikan yang memberikan perhatian pada penguatan kompetensi dosen, metode pendidikan berikut sistem penyelenggaraaan pendidikan yang sehat dan bermutu.
Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI Drs.Suparman,SH,M.Si dalam sambutan menegaskan bahwa RUA PERPETAKi menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergitas antar perguruan Tinggi Agama Katolik yang bergabung dalam PERPETAKI dalam meningkatkan mutu Pendidikan Tinggi Agama Katolik di Indonesia.
Menurut Suparman, transformasi pendidikan berbasis dunia kerja membawa kita masuk dalam era Revolusi Industri 4.0 Dan Era Society 5.0.
Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik harus siap menghadapi revolusi industri 4.0 dan era society 5.0 dengan semangat perubahan, profesionalisme dan memperhatikan aspek kemanusiaan.
Perguruan Tinggi Agama Katolik harus menyiapkan sumber daya manusia dengan keterampilan melakukan riset dan kemampuan mengajar, mendidik yang sesuai dengan era industri 4.0 dan society 5.0.
"Revolusi industri 4.0 menekankan kemajuan teknologi yang kuat, sementara society 5.0 memperhatikan aspek manusia. Maka kita yang hidup di abad ini harus tetap menjadi manusia humanis yang dijiwai nilai-nilai injili dan pancasilais,” ujarnya.
Kepada para pimpinan Perguruan Tinggi Agama Katolik, peserta RUA PERPETAKI, Suparman mengharapkan pengelolaan Perguruan Tinggi Agama Katolik hendaknya menjaga identitas dan nilai-nilai Katolik.
Juga merebut animo masyarakat ( mahasiswa teerutama mahasiswa Katolik) nenjadikan Perguruan Tinggi Agama Katolik sebagai pilihan utama untuk kuliah.
Lebih lanjut Suparman mengharapkan pengelolaan Perguruan Tinggi Agama Katolik hendaknya menjadi lembaga pengembangan karakter dan moderasi beragama.
Perguruan Tinggi Agama Katolik wajib mendidik mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki integritas moral yang tinggi.
Studi bersama
RUA V PERPETAKI juga diisi dengan studi bersama tentang peran katekis dan katekese dalam konteks Gereja Indonesia dan Asia yang menghadirkan narasumber Rm. Fransiskus Emanuel da Santo, sekretaris Komisi Katekatik KWI, dan Pater Markus Solo Kewuta, SVD yang kini menjabat Dikasterium untuk Dialog antar Umat Beragama Vatikan.
Romo Emanuel da Santo membahas pentingnya memberikan perhatian kepada katekis dan katekese dalam kegiatan pastoral gereja Indonesia.
Sementara Pater Markus Solo berbicara tentang antusiasme Paus Fransiskus terhadap eksistensi para katekis Indonesia dan Asia.
Kedua narasumber menegaskan bahwa katekis dan katekese sangat relevan dalam karya pastoral gereja Indonesia pada masa kini dan di masa depan.
Karena itu Perguruan Tianggi Agama Katolik Indonesia hendaknya memberikan perhatian pada persiapan calon katekis yang memiliki pemahaman dan kompetensi dalam katekese tentang Kitab Suci, magisterium Gereja dan tradisi, agar pada saatnya dapat menjadi katekis yang beriman, memiliki kualitas hati dan sukacita dalam pewartaan dan katekese bagi umat.
Para katekis hendaknya meningkatkan kualitas diri dalam hal iman, persaudaraan dan belarasa sebagaimana ditegaskan Paus Fransiskus dalam Kunjungan Apostolik ke Indonesia dan Asia Pasifik 3-13 September 2024.
Pastor Markus Solo juga mengharapkan para uskup memberikan perhatian serius bagi penguatan dan peningkatan kapasitas para katekis yang menjadi ujung tombak gereja dalam mewartakan firman Tuhan dan bersaksi di tengah dunia. (*)
Katekis
katekese
Suparman
Petrus Kanisius Mandagi
Keuskupan Agung Merauke
Agama Katolik
magisterium
Yesus Kristus
Kunci Jawaban Soal Sumatif Agama Katolik SMA Kelas 11, Soal STS/UTS/PTS Semester 1-2025 |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Soal Sumatif Agama Katolik SMA Kelas 10, Soal STS/UTS/PTS |
![]() |
---|
Soal Ulangan Harian Agama Katolik SMA Kelas 10, Latihan Soal STS/UTS Semester 1 |
![]() |
---|
Penyidik Gakkum Kemenhut Bali Nusra Lengkapi Berkas Tersangka Dugaan Penimbunan Kayu Tanpa Dokumen |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Soal Sumatif Agama Katolik SD Kelas 3, Soal STS/UTS/PTS Semester 1-2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.