KUR 2024
Target Rp 165 Triliun,Ini Realisasi KUR BRI 2024 per 31 Agustus dan Sisa Kuota yang Belum Disalurkan
Target Rp 165 Triliun,Ini RealiSasi KUR BRI 2024 per 31 Agustus dan Sisa Kuota yang belum disalurkan
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM - Bank BRI diberi target oleh pemerintah untuk menyalurkan KUR 2024 sebesar Rp 165 Triliun.
Hingga 31 Agustus 2024, Realisasi KUR BRI 2024 telah mencapai Rp126,12 triliun atau setara dengan 76, 44 persen.
Dana sebesar itu direalisasikan kepada 2,6 juta pelaku UMKM.
Dengan melihat data realisasi tersebut, maka Sisa Kuota KUR BRI 2024 per 31 Agustus 2024 yang belum disalurkan masih sebesar Rp 38, 88 Triliun.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari Supari optimistis target penyaluran KUR sebesar Rp165 triliun yang diberikan oleh pemerintah di tahun ini akan tercapai.
Baca juga: Yuk Gercep! Penyaluran KUR BRI 2024 Tinggal 3 Bulan Lagi,Cek Sisa Kuota,Syarat dan Cara Mengajukan
"Penyaluran KUR BRI hingga akhir Agustus 2024 mencapai 76,44 persen dari target tahunan. Kami yakin dapat memenuhi target ini," ujar Supari.
Supari mengungkapkan, mayoritas penyaluran KUR BRI diarahkan ke sektor produksi, yang meliputi sektor pertanian, perikanan, industri, dan jasa lainnya.
Hingga kini, sektor produksi mendominasi dengan porsi 59,41?ri total KUR yang disalurkan.
Selain itu, BRI juga menjaga kualitas KUR yang disalurkan dengan rasio NPL di kisaran 2,31 % .
Strategi penyaluran KUR dilakukan secara selektif, dengan memperkuat monitoring pinjaman baik secara online maupun offline.
"Kami terus meningkatkan recovery rate dan memastikan pengelolaan pinjaman yang efektif," tambah Supari.
Dalam jangka panjang, BRI akan fokus pada penyaluran kredit mikro dan ultra mikro dengan strategi "Pemberdayaan Berada di Depan Pembiayaan".
Hal ini bertujuan meningkatkan kemampuan UMKM dan mendukung pertumbuhan mereka secara berkelanjutan.
Baca juga: Simak,Cuma Segini Cicilan Sebulan KUR BRI 2024 Pinjaman Rp 30 Juta, Cek Syarat dan Cara Mengajukan
Fokus pada Edukasi UMKM
Sementara itu, Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan, BRI memiliki strategi khusus untuk memberdayakan UMKM sehingga mereka layak mendapatkan pembiayaan dan naik kelas.
Menurutnya, edukasi lebih penting daripada advokasi dalam mendukung UMKM.
"UMKM lebih membutuhkan edukasi agar bisa sejajar dengan lembaga keuangan, bukan hanya sebagai penerima bantuan," ungkap Sunarso.
Sunarso menjelaskan, lima area utama yang harus diedukasi kepada UMKM.
Pertama, semangat kewirausahaan. Kedua, kemampuan administrasi dan manajerial yang masih perlu ditingkatkan.
Ketiga, aksesibilitas UMKM terhadap informasi, pasar, teknologi, dan pendanaan.
Keempat, pentingnya keberlanjutan dalam bisnis dan lingkungan.
Terakhir, Sunarso menekankan pentingnya prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam bisnis UMKM agar mereka bisa bertumbuh dengan baik dan berkelanjutan.
"Kami ingin UMKM tidak hanya bertahan, tapi juga berkembang dan tumbuh secara berkelanjutan," pungkas Sunarso. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.