Konflik Israel Hizbullah
Ketegangan Israel-Hizbullah Membawa Timur Tengah Menuju Perang
Baik Hizbullah maupun Israel sedang mempersiapkan perang, dengan kemampuan militer yang mampu menimbulkan kehancuran besar-besaran.
Oleh Ashok Swain
POS-KUPANG.COM - Pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan serangan Israel terhadap komandan Hizbullah Fuad Shukr di Beirut pada bulan Juli, menandai titik balik penting dalam meningkatnya konflik di Timur Tengah.
Pembunuhan yang ditargetkan ini, terjadi setelah serangan roket Hizbullah yang menewaskan 12 remaja di lapangan sepak bola di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, menandakan meningkatnya risiko perang yang jauh lebih besar dan lebih merusak di wilayah tersebut.
Ketegangan semakin meningkat pekan lalu ketika serangkaian ledakan di Lebanon, yang melibatkan perangkat komunikasi, menyebabkan sedikitnya 32 orang tewas dan ribuan lainnya terluka. Pager dan walkie-talkie, yang diledakkan dari jarak jauh, diyakini menjadi sasaran agen Israel.
Serangan pager mewakili kemenangan taktis yang signifikan, namun nilai strategisnya tidak jelas. Lebih buruk lagi, Israel melakukan serangan yang ditargetkan di Beirut Jumat lalu, menewaskan Ibrahim Aqil dan Ahmed Wahbi, dua komandan penting Hizbullah dan 43 lainnya. Ketegangan meningkat antara Israel dan Hizbullah, mendorong kawasan ini semakin dekat dengan perang habis-habisan.
Setelah berminggu-minggu melakukan pertukaran lintas batas, menteri pertahanan Israel pekan lalu mengumumkan “fase baru” konflik tersebut. Hal ini terjadi ketika Israel memperkuat perbatasan utaranya dengan Lebanon, memindahkan pasukan militer dalam jumlah besar, termasuk unit elite, menjauh dari Gaza. Hizbullah menderita kerugian, begitu pula Israel, dengan kedua belah pihak menderita korban.
Kekuatan Israel yang luar biasa
Perang skala penuh dapat membawa dampak buruk bagi Israel dan Lebanon, karena Hizbullah telah membangun kemampuan militer yang signifikan sejak konflik terakhir mereka pada tahun 2006. Hizbullah, dengan persediaan militernya yang sangat besar, termasuk hingga 200.000 roket dan rudal, merupakan ancaman yang signifikan bagi Israel dan Lebanon.
Di sisi lain, militer Israel, yang dilengkapi dengan teknologi mutakhir dan persenjataan canggih, membalas dengan kekuatan yang luar biasa.
Namun dampak perang semacam itu tidak berhenti di Lebanon dan perbatasan Israel. Koneksi mendalam Hizbullah dengan kekuatan proksi Iran di Suriah, Irak, dan Yaman berarti bahwa konflik regional dapat dengan mudah meletus, yang melibatkan aktor-aktor lain dalam “poros perlawanan” yang lebih luas terhadap Israel.
Milisi yang didukung Iran di Irak dan Houthi di Yaman dapat bergabung dalam pertempuran ini, sehingga berpotensi mengubah konfrontasi tersebut menjadi perang regional skala penuh yang meluas hingga ke Irak.
Siklus serangan dan serangan balik yang terjadi saat ini hanya memberikan sedikit ruang bagi diplomasi. Israel, di bawah pemerintahan sayap kanan Benjamin Netanyahu, tidak menunjukkan tanda-tanda mundur, didorong oleh iklim politik yang memburuk.
Sementara itu, Hizbullah, yang didukung oleh pengalaman bertahun-tahun di medan perang, khususnya dari Perang Saudara Suriah, merasa semakin percaya diri dengan kemampuannya. Kedua belah pihak siap berperang, namun tampaknya tidak ada satu pun pihak yang mau mengambil tindakan terlebih dahulu.
Konflik skala penuh antara Israel dan Hizbullah akan sangat menghancurkan. Pejuang Hizbullah sangat terampil dan tertanam kuat di medan terjal Lebanon, dilengkapi dengan senjata anti-tank dan rudal canggih. Mereka telah menghabiskan waktu puluhan tahun untuk mempersiapkan diri menghadapi konflik semacam ini, mengembangkan keahlian dalam peperangan perkotaan dan operasi militer yang kompleks. Selain itu, Hizbullah telah membangun kemampuan perang siber yang tangguh.
Di sisi lain, militer Israel, salah satu yang paling berteknologi maju di dunia, lebih dari mampu memberikan respons yang menghancurkan terhadap Hizbullah. Armada pesawat tempur siluman F-35, sistem pertahanan rudal canggih, dan kemampuan intelijen yang tak tertandingi memberikan keunggulan signifikan bagi negara ini.
konflik israel hizbullah
perang
Timur Tengah
Israel
Hizbullah
Pos Kupang Hari Ini
POS-KUPANG.COM
Opini
Israel Peringatkan Penduduk 63 Desa di Lebanon untuk Tidak Kembali ke Rumah Mereka |
![]() |
---|
WHO Menyambut Baik Gencatan Senjata Israel-Lebanon, Namun Meningkatkan Keputusasaan di Gaza |
![]() |
---|
Keluarga Pengungsi di Lebanon yang Kembali ke Rumah Dihadapkan pada Tumpukan Puing |
![]() |
---|
Lebanon Mengatakan Perluasan Serangan Udara Israel Menewaskan Walikota di Selatan |
![]() |
---|
Israel Sebut Empat Nama Tentaranya yang Tewas dalam Serangan Pesawat tak Berawak Hizbullah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.