Berita NTT
Dua Siswa SMA Seminari Mataloko Juara Lomba Penulisan Esai tentang Warisan Budaya
Stefanus de Rosari pada kesempatan tersebut meluncurkan Pojok Jaap Kunst atau Jaap Kunst Hoek di lantai 2 Perpustakaan Provinsi NTT.
Pojok Jaap Kunst
Dominggus Elcid Li mengatakan, lomba esai ini diselenggarakan dalam rangka mengapresiasi dan mendukung pembuatan pojok Jaap Kunst (Jaap Kunst Hoek) di Perpustakaan Daerah Provinsi NTT.
Jaap Kunst adalah bapak etnomusikolog dunia, pelopor dalam meneliti dan
mendokumentasikan secara audio-visual musik tradisonal dan beberapa peristiwa seni budaya lainnya di wilayah Hindia Belanda (kini Indonesia).
Kerja penelitian dan pendokumentasian kegiatan seni yang dilakukan Jaap dimulai tahun 1922-1934, mencakup berbagai wilayah mulai dari Jawa, Batak, Nias, Bengkulu, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Maluku, hingga Papua.
Tidak hanya meneliti dan mendokumentasikan musik, Jaap Kunst juga mengoleksi 500-an alat musik tradisional yang ditemuinya di masa itu.
Pelbagai dokumentasi dan arsip yang ditinggalkan Jaap kini tersebar di beberapa museum dan perpustakaan di Belanda, Jerman, Prancis, Amerika Serikat, dan di Museum Nasional Indonesia.
Sebagian besar dari arsip dan dokumentasi itu, kata Elcid Li, kini telah didigitalisasi dan diunggah ke sebuah platform digital yang beralamat di The Jaap Kunst Collection – Hearing the Indonesian Archipelago ( jaapkunst.org).
Seluruh materi dalam platform inilah yang menjadi materi dari Jaap Kunst Hoek di Perpustakaan Daerah Provinsi NTT yang sudah diluncurkan pada hari ini.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT, Hildegardis Bria Seran dalam sambutan tertulis yang dibacakan Stefanus de Rosari, menyambut baik kehadiran Pojok Jaap Kunst di perpustakaan tersebut.
Dia pun mengucapkan selamat kepada para pemenang lomba penulisan esai tentang warisan budaya. (*)
Pemenang kategori pelajar
- Juara pertama: Apriliano Venansius Tae Godo, siswa SMA Seminari St. Yohanes Berkhmans Todabelu, Mataloko, Kabupaten Ngada. Judul naskah Reba: Warisan Leluhur Melawan Watak Sosial Modern.
- Juara kedua: Fransiskus Solanus Bheja Nanga, siswa SMA Seminari St. Yohanes Berkhmans Todabelu, Mataloko, Kabupaten Ngada. Judul naskah Menggugat "Kaum Emas" Riung Indonesia Lestari Kobha Elok.
- Juara ketiga: Andini Putri Anjani, siswi SMA Negeri 1 Kota Kupang. Judul naskah: Lopo Gaharu Mamatri Budaya.
Pemenang kategori umum
- Juara pertama: Wilhelmus F.N Runesi asal Kota Kupang. Judul naskah: Mencari bentuk warisan budaya di era kontemporer.
- Juara kedua: Agusto Simor asal Kabupaten Sikka. Judul naskah: Menelusuri Jejak Sastra Realisme Magis dalam Musik Tradisional Masyarakat Flores-NTT melalui Arsip Jaap Kunst.
- Juara ketiga: Fransiskus Awe asal Kabupaten Ngada. Judul naskah: Ritual Mepa Lago Poma sebagai Strategi Ketahanan Pangan Masyarakat Bodo dan Relevansinya bagi Nusa Tenggara Timur.
IRGSC
Institute of Resource Governance and Social Change
penulisan esai
Seminari Mataloko
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT
Jaap Kunst
| Puluhan Ikan Lumba-lumba Terdampar di Alor |
|
|---|
| Dorong Adopsi Kendaraan Listrik, Dinas ESDM NTT dan PLN Sukses Gelar Electrifying Lifestyle |
|
|---|
| STIKES Nusantara Kupang Gelar Wisuda Angkatan XII |
|
|---|
| Semarakan HUT Ke-4, JDA NTT Tampilkan Konser Twilight Over NTT |
|
|---|
| Pemerintah Lakukan Upaya Jemput Bola Rampungkan Vaksinasi Lansia |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.